Sinopsis Pretty
Man Episode 3 Part 2
Hong
Ran menemui anaknya Moon Soo di kantor,ia bertanya kenapa Moon Soo tidak hadir
di pertemuan pemegang saham?
Moon
Soo menjawab kalau ada seorang artis cantik mengajaknya minum,walau artis itu
bukan tipenya,ia tetap menemani artis itu. bukankah ibunya yang telah
mengundang seorang artis untuknya,jadi ia harus mendengarkannya karena itu
adalah keinginan ibunya.
Hong
Ran berpura-pura jika ia tidak tahu apa-apa. Moon Soo memberi saran padanya
untuk mendatangkan seorang wanita yang sesuai selera Moon Soo.
Hong
Ran tertawa masih pura-pura tidak mengerti maksud anaknya. Moon Soo mengatakan
kalau dirinya yang telah mengatur kehidupan pribadinya seperti saat ia
menceraikan ibunya Sool Lee ( Yoo Ra).
Hong
Ran mengerti. Itu artinya Moon Soo tidak ingin kehidupan pribadinya
dikendalikan oleh ibunya.
Di
ruangannya,ia mulai kesal dengan sikap Moon Soo. Hong Ran menganggap Moon Soo
sedang mengalami peburtas dan sedang menjadi pemberontak.
Moon
Soo sedang merayakan pesta ulang tahun anaknya,Sool Ri. Yoo Ra tidak diundang dalam
pesta itu tapi ia tetap hadir dan memperhatikan putrinya dari jauh.
Kesedihan
hati Yoo Ra tak dapat ia sembunyikan. Harus terpisah jauh dari putrinya disaat
acara ulang tahun putrinya.
Sepertinya
Sool Ri tetap ceria merayakan ulang tahunnya walau tanpa kehadiran ibunya.
Hong
Ran menyapa Yoo Ra yang tahu kedatangan Yoo Ra di pesta itu. Hong Ran
mengingatkan Yoo Ra tentang kesepakatan yang mereka buat. Dan Hong Ran mengejek
Yoo Ra yang tetap sama saja.
Hong
Ran berharap ia tidak melihat Yoo Ra seperti ini lagi (datang diam-diam).
“apa
akan cukup hanya dengan menjaga ayahnya Sool Ri?” ancam Yoo Ra “anak ayah yang
brengsek itu..aku sudah menemukannya”
Hong
Ran mengerti dan mengajak Yoo Ra bertemu dan membicarakannya.Hong Ran juga
mengancam Yoo Ra dengan mengembalikan semua hal yang tidak menyenangkan kepada
Yoo Ra (balas dendam).Hong Ran juga meminta Yoo Ra menjauh dari Ma Te.atau Yoo
Ra harus memikirkan Sool Ri,anaknya.
Yoo
Ra mulai geram dengan ancaman dari bekas mertuanya.
Ma
Te sedang bersiap-siap. Dia menatap wajahnya di cermin,sambil menghela nafas
panjang,Ma Te berkata “aku terlihat sangat keren”.Gubrakkkk wkwkwk >_<
Ia
sedang menikmati pemandangan taman dengan Jaek Hee. Ma Te merasa khawatir jika
ia menikahi Jaek Hee,apa akan ada kebahagiaan?
Jaek
Hee terdiam. Ma Te melanjutkan kalau maksudnya adalah apa Jaek Hee akan bisa
bahagia?
Jaek
Hee menjawab kalau Ma Te tidak usah mengkhawatirkannya,selama ia memiliki Ma
Te,ia sudah merasa cukup.yang terpenting Ma Te menjadi pasangannya,itu sangat
cukup baginya.
“haruskah
kita pergi ke pengadilan untuk mendaftarkan pernikahan?” tanya Ma Te
Jaek
Hee tertawa dan berkata “bukannya kita harus pergi ke kantor wilayah untuk
mendaftarkan itu”
Ma
Te tersadar. “pengadilan itu…untuk bercerai” lanjut Jaek Hee
Ma
Te tak mau kalah dan ia berkata kalau ia tidak pernah menikah sebelumnya jad
itu sebabnya ia salah ngomong. Jaek Hee langsung memeluk Ma Te.
David
sedang berada di home shopping,ia mengenakan kaos kaki milik Bo Tong sebagai
sarung tangan. Bahkan ia tidak malu diperhatikan oleh orang-orang yang
meremehkan kaos kaki itu.David berpikir kenapa harus kaos kaki? Karena banyak
barang yang dipakai sehari-sehari.peralatan kebersihan jadi trend di
akhir-akhir in.
David
langsung mendapat sebuah ide.dan menatap kaos kaki itu ditangannya.
Bo
Tong sedang memperhatikan foto-foto Ma Te di ponsel. Tak sengaja ia menjatuhkan
ponselnya di sudut tempat tidur.
Bo
Tong mencoba mengambil ponselnya tapi tangannya tidak dapat menjangkaunya. Dan saat
bersamaan ada yang menelepon Bo Tong. Takut panggilan telepon itu dari Ma Te,Bo
Tong mencoba berbagai cara untuk mengambil ponselnya itu tapi sia-sia.
Akhirnya
Bo Tong mengambil kaki manekin dan menjadikannya alat untuk mengambil
ponselnya. Ia kaget saat melihat kaos kaki yang terpasang di manekin itu kotor.
Bo Tong langsung tertawa senang saat melihat kaos kakinya kotor.
Lalu
Bo Tong mengangkat panggilan telepon yang ternyata dari David. “kaos kaki
kebersihan!” kata mereka bersamaan. Ternyata mereka memiliki ide yang sama. Mereka
tertawa menyadari kesamaan ide.
Jaek
Hee dan Ma Te sedang berada di butik untuk fitting baju pengantin dan tuxedo.
Jaek hee juga memperlihatkan beberapa gambar rumah yang akan mereka beli untuk
bulan madu.
Ma
Te juga dengan sengaja tidak mengangkat telepon dari Bo Tong.
Si
pemilik butik hendak mengukur badan Ma Te untuk Tuxedo,ia juga memuji Ma Te yang memiliki bentuk badan yang
bagus.kalau saja Ma Te bukan calon pengantin,ia akan menjadikan Ma Te sebagai
model fashion show. Tentu saja Ma Te senang dipuji seperti itu.
Tiba-tiba
Yoo Ra datang ke butik itu tapi bukan untuk menemui Ma Te melainkan mengambil
pesanan gaun di butik itu. Ma Te dan Yoo Ra pura-pura tidak saling mengenal.
Saat
diberitahu pemilik butik kalau Jaek hee akan menikah,Yoo Ra mengucapkan selamat
sambil melirik tajam ke Ma Te.
Jaek
hee bertanya apa yang Yoo Ra lakukan dibutik?. Tapi Yoo Ra tak menjawab dan
balik tanya,apa Jaek Hee datang untuk membeli gaun pengantin?
Jaek
Hee mengiyakan dan ia juga tahu kalau Yoo Ra membeli gaun pengantin di butik
ini. ia lalu menanyakan harga gaun pengantin di butik ini sangat mahal kah?
Tanpa
ingin tahu jawaban Yoo Ra,Jaek Hee tersadar kalau Yoo Ra pasti tidak akan tahu
karena Yoo Ra tidak bayar biaya pernikahan bahkan tidak menyiapkan hadiah
pernikahan.
(mungkin
yang dimaksud hadiah pernikahan adalah hadiah mempelai wanita untuk keluarga
mempelai pria. Dari yang aku tonton di sebuah drama,biasanya keluarga dari
mempelai pria akan menentukan hadiah yang mereka inginkan. Intinya Yoo Ra dari
keluarga yang tidak kaya. Ini hanya menurutku)
Mendengar
sindiran dari Jaek Hee,Yoo Ra tertawa dan menyahut “kata-katamu sangat menusuk
juga”
Ma
Te sepertinya pelan-pelan tahu identitas Yoo Ra.
Yoo
Ra lantas pamit pergi. “sampai jumpa lagi” ujar Yoo Ra sambil melirik Ma Te.
Presdir
Park sedang control kesehatannya. Ia ditemani Hong Ran dan dokter keluarga.
Hong Ran membicarakan Yoo Ra di depan Presdir Park,ia berkata kalau Yoo Ra memiliki niat tidak baik. Hong Ran tak
segan-segan memberitahu Presdir Park tentang Yoo Ra yang mencoba menemukan
putra Presdir Park.
Hong
Ran memberi saran pada Presdir Park untuk memanggil Yoo Ra dan membicarakannya
karena ia takut Yoo Ra menyebarkan gossip tentang keluarganya.
Presdir
Park tidak setuju karena Yoo Ra bukan bagian dari keluarga jadi tidak ada
gunanya jika ia memanggil Yoo Ra masuk ke dalam rumahnya.
Bo
Tong sedang sibuk mencari model desain untuk kaos kaki kebersihan ciptaannya. Lalu
ia menelepon Ma Te. Bo Tong memberitahu idenya untuk menjual kaos kaki di home
shopping.
Ma
Te meminta Bo Tong untuk berhenti mencoba menjual kaos kaki itu. tidak masalah
jika kaos kaki itu tidak terjual. Bo Tong sudah berusaha keras melakukannya, Ma
Te mengajak Bo Tong untuk makan siang bersama besok.
Bo
Tong sedang menikmati makan siang bersama Ma Te di sebuah restoran mewah. Bo
Tong ingin mencoba menjelaskan sesuatu tapi Ma Te tidak ingin dengar jika itu
berkaitan dengan kaos kaki.
Tanpa
basa-basi,Ma Te langsung memberitahu Bo Tong kalau ia akan menikah.
Bo
Tong telat menyadarinya,ia juga telat terkejut saat mendengar Oppanya akan
menikah. Dengan siapa?
Ma
Te menjawab ia menikah dengan wanita pemilik gedung ini (tempat mereka makan
siang bersama). Tapi ini hanya sebagian,wanita itu juga memiliki 10 bangunan
seperti ini. jadi ia tidak membutuhkan kaos kaki itu.
Bo
Tong menatap sekeliling bangunan. Betapa mewahnya bangunan ini.
Bo
Tong menatap Ma Te begitu lama “wanita seperti apa yang akan kau
nikahi?bagaimana sifatnya,bagaimana penampilannya,dan saat seperti apa dia terlihat
cantik? Kenapa kau tidak pernah bicara sekalipun tentang itu?apa itu masalah
uang?apa kau mencintai wanita itu?” Bo Tong memberi pertanyaan bertubi-tubi
pada Ma Te
Ma
Te lantas mengeluarkan uang yang pernah ia pinjam dari Bo Tong. Ia akan
mengingat kebaikan Bo Tong dan berterima kasih. Tak peduli bagi dirinya
mencintai wanita itu atau tidak. tapi ia tidak yakin tapi sejujurnya hal itu
tidak penting baginya.
Bo
Tong terenyuh mendengar jawaban dari Ma Te. Ia mencoba memasang senyumannya di
depan Ma Te walau hatinya pedih.ia berkata kalau ia mengerti dengan baik apa
yang Ma Te katakana.
“Oppa
harus bahagia.maka aku juga akan bahagia” ucap Bo Tong dengan suara parau.
Ma
Te tetap bersikap cuek dengan perasaan Bo Tong.
Sesampainya
di kamar,Bo Tong menangis histeris. Dan bisa-bisanya Bo Tong sambil menangis masih
memikirkan bagaimana tampannya Ma Te jika menggunakan tuxedo.Bo Tong juga tak
sadar kenapa ia bisa sesedih itu.
“apa
ini? bisa-bisa aku jadi seekor panda” kata Bo Tong sambil melihat wajah
menangisnya di cermin ^^
Jaek
hee sedang melihat majalah fashion untuk pria. Ia membayangkan jika Ma Te
memakainya pasti terlihat keren. Tiba-tiba,ia mendapat telepon dari department pajak,ia
heran ada urusan apa sampai departemen pajak menghubunginya. Begitu terkejutnya
saat ia tahu harus membayar pajak yang begitu besarnya.
Ia
langsung teringat dengan perkataan peramal padanya.peramal itu mengatakan jika
ia melamar Ma Te maka kekayaannya akan habis.
Jaek
Hee mengajak Ma Te untuk menemui peramal itu seperti permintaan peramal itu
sebelumnya. Ma Te bertanya apa ia harus pergi karena ia tidak begitu suka
dengan berbau mistik.
Jaek
Hee menjelaskan kalau peramal ini adalah peramal terbaik.
Sampainya
di tempat peramal itu,Ma Te ragu saat tahu peramal itu adalah seorang wanita
muda.ia tidak yakin dengan kemampuan peramal itu.
Si
peramal menatap Ma Te,ia akhirnya tahu pria mana yang membuat jaek Hee tak
berkutik. Si perama meminta Jaek hee untuk keluar dan membiarkannya bicara
empat mata dengan Ma Te. Jaek Hee mengerti dan meninggalkan si peramal dengan
Ma Te.
Ma
Te mendekati si peramal dan berkata kalau ia tidak percaya dengan sesuatu
seperti ini. ia hanya menuruti permintaan wanita yang akan ia nikahi.
Si
peramal berkata kalau ia hanya penasaran dengan penampilan pria yang memiliki
takdir seperti Ma Te.
“aku
terlihat seperti ini” kata Ma Te sambil memperagakan gaya cool-nya.haha
Si
peramal berkata jika Ma Te mnikahi wanita itu,apa dunia ini terlihat mudah bagi
Ma Te?
“dunia
ini tidak mudah.orang sepertimu bisa mati kelaparan”ujar Ma Te sambil berlalu
pergi
Kin
giliran Jaek Hee,ia menanyakan pendapat si peramal tentang Ma Te. Si peramal
menjawab kalau takdir dan wajah Ma Te mampu membuat hati Jaek hee bergejolak
walaupun ia memberitahu Jaek Hee jika kekayaannya akan habis,ia mengerti jika
Jaek Hee pasti tidak akan melepaskannya.
Jaek
hee meminta si peramal untuk tidak mengatakan itu lagi karena saat ini ia
sedang stress. Si peramal menebak jika uang milik Jaek hee sudah keluar banyak.
Jaek hee kaget dengan tebakan si peramal. Karena ia harus mengeluarkan uang 10
Milyar untuk membayar biaya tambahan pajak untuk bangunan itu. si peramal
mengatakan kalau yang dialami Jaek hee saat ini hanya permulaan. Tapi Jaek Hee
tak perlu khawatir karena pria itu bisa membuat Jaek Hee bagaikan ratu.
Jaek
Hee tetap tak terima karena uangnya harus habis. si peramal berkata kalau Jaek
hee ingin memeperoleh uang lagi Jaek hee harus mengosongkannya
(mengeluarkannya) terlebih dahulu. Jika Jaek Hee menikahi Ma tem aka Jaek Hee
akan jadi wanita yang terkenal di dunia bisnis.tapi sebelum semua itu
terwujud,Jaek hee akan kehilangan kekayaannya.
Jaek
Hee tak percaya dengan apa yang ia dengar dari si peramal. Si peramal
melanjutkan berkata Jaek Hee adalah wanita yang memilik banyak uang di masa
mendatang,kehilangan 1 atau 2 trilyun kenapa harus sedih.
“kenapa?
Karena kau takut kehilangan uang jika melepaskan pria itu?” tanyanya si peramal
“kelihatannya kau lebih mencintai duitmu dibandingkan apapun?”
Jaek
Hee menyangkalnya dan berkata kalau ia begitu sangat mencintai Ma Te. Tapi Jaek
Hee terlihat khawatir akan sesuatu.
Jaek
Hee pulang dari si peramal dengan membawa kaktus. Ma Te heran kenapa Jaek Hee
membeli barang yang terlihat murahan. Jaek Hee melotot tak terima jika Ma Te
mengatakan kaktus itu barang murahan karena kaktus itu ia beli dari si peramal
seharga $10.000.
Ia
teringat saat peramal itu berpesan pada Jaek hee.kalau kaktus itu membawa
keberuntungan dan melindungi dari hal buruk.mungkin tidak akan melindungi dari
semua karma yang jelek.
Jaek
ingin menyampaikan sesuatu pada Ma Te. Kalau ia sudah memikirkan soal
pernikahannya dan pajak 10 milyar. Tapi sebelum ia mengatakan itu semua,ia
ingin tahu betapa besarnya Ma Te mencintai dirinya.
Ma
Te diam dan menatap Jaek hee,ia tak tahu jika di depannya ada truk melintas. Ma
Te membanting setir mobilnya mencoba menjauh dari truk itu.
Jaek Hee langsung
melindungi Ma Te. Ma Te terkejut saat melihat jaek Hee mencoba melindunginya.
Dan
kecelakaan itu menyebabkan Jaek Hee terbaring di RS. Ma Te menemani Jaek Hee
sampai ia sadar dari pingsannya.
Jaek
Hee terbangun langsung menanyakan kondisi Ma Te. Ma Te merasa berterima kasih
pada Jaek Hee yang begitu mencintainya sehingga melindunginya dari kecelakaan
itu.
Jaek
Hee berkata kalau ia sudah memikirkannya dan ternyata ia sangat mencintai Ma Te
lebihdari tubuhnya sendiri. Tapi,ia lebih mencintai uangnya daripada cinta.
Pengakuan
Jaek Hee membuat Ma Te terkejut. Jaek Hee meminta untuk mengakhiri hubungannya
dengan Ma Te.
Ma
Te sedang melamun di ruang tamu rumahnya yang gelap. Ia mengingat saat ia
menanyakan perihal Jaek Hee memilih uang daripada kehidupan?
Rasa
trauma Jaek hee di masa lalu membuatnya memilih uang daripada apapun. Dulu saat
ia tak memiliki uang dan bukan siapa-siapa,bahkan ia tidak secantik sekarang. Kemanapun
ia pergi selalu diabaikan. Tapi saat ia menghasilkan uang,semua perlakuan orang
berubah padanya. Ia juga diperlakukan dengan baik. Bahkan pria seperti Ma Te
datang padanya.
Jadi
ia sama sekali tidak ingin hidup tanpa uang. Si peramal juga berpesan jika ia
menikah dengan Ma Te semua kekayaannya akan habis dan ia akan mendapat uangnya
kembali.
Ma
Te berkata kalau itu sangat mustahil. Apalagi dari omongan si peramal itu.
“tapi,seandainya
saja,aku kehilangan semua uangku,berarti aku tidak punya apa-apa.sampai aku
menghasilkan uang lagi. Apa kau mau menjamin tidak akan meninggalkanku?”
tanyanya pada Ma Te
Ma
Te tak bisa menjawab apa-apa. Bahkan mungkin Ma Te tidak bisa membayangkannya.
Ma
Te menelepon Yoo Ra dan mengatakan kalau ia sekarang sudah tahu ari uang itu
apa.
“menurutmu
apa itu?” tanya Yoo Ra
“uang
adalah sesuatu yang hidup.jika ia bisa menjaga uang itu maka uang itu akan
bertambah banyak dan jika terlalu banyak uang maka uang juga bisa memakan
pemiliknya. Pada akhirnya uang akan melenyapkan orang sepertiku dan yang masih
tersisa hanya uang”
“itu
sebabnya orang-orang akan lupa dengan segalanya.dan membuatmu salah paham dari
arti uang sesungguhnya. Aku percaya kau akan bisa menghasilkan banyak
uang.tapi,saat itu kau tidak akan hidup seperti Jaek Hee.karena kau sudah
mempelajari arti uang sesungguhnya”
“jadi
apa harus aku lakukan sekarang?” tanya Ma Te
“kau
sebaiknya mencari wanita lain dan itu sebabnya kau harus harus belajar
mengontrol pemikiran orang”
“cara
mengontrol pikiran?”
“benar.bukankah
itu sangat menarik?” Yoo Ra menatap seseorang yang berada di hadapannya.
Dan
ternyata wanita itu adalah si peramal. Mereka berdua saling pandang. Dan Ma Te
masih dalam kebingungan dengan perkataan Yoo Ra.
Komentar
:
Ini
episode perdanaku membuat sinopsis Pretty Man dan maaf jika aku telat
mempostingnya. Itu dikarenakan jadwal menulis terbentur dengan jadwal menulis
sinopsis Marry Him If You Dare.
Awalnya
aku kebingungan menulis episode ini,karena aku harus memahami setiap karakter
pemainnya. Mungkin karena dari awal aku tidak menulisnya jadi pengenalan nama
pemain juga masih kebingungan.
Drama
ini cukup menghibur. Mungkin terlihat berlebihan tapi bisa saja itu karena drama
ini diadaptasi dari komik/manga/webtoon. Jadi karakter pemain tidak beda dengan
karakter versi kartunnya.
Awalnya
aku kira Hong Yoo Ra adalah wanita yang terobsesi dengan uang dan balas dendam.
Aku mengira ia sengaja membuat Ma Te menjadi alat untuk balas dendam pada MG
Group.
Alasan
ia bercerai dengan suaminya juga masih misteri. Tapi mungkin saja ia sengaja
memberi pelajaran pada Ma Te yang ternyata adalah calon pewaris MG Grup,agar Ma
Te hidup tidak seperti Na Hong Ran yang penuh dengan keserakahan.
Ia
ingin mengajari Ma Te kalau uang bukanlah segalanya. Dan uang bisa membuat
orang melupakan segalanya bahkan hanya demi uang wanita seperti Jaek Hee tidak
membutuhkan cinta.
Dan
tetap saja drama ini cukup mengibur. Aku suka gaya Jang Geun Suk memerankan
Dokgo Ma Te,entah kenapa Sukki Oppa lebih pantas memerankan karakter pria yang
sok. Sok cool,sok tampan,sok mangga,,,hehe
Apa
yang terjadi di Episode 4? Yoo Ra memerintahkan Ma Te untuk belajar mengontrol
pikiran? Nah siapa yang akan mengajarinya? Dan ada hubungan apa antara si
peramal dan Yoo Ra?
Sepertinya
ada guru yang cocok buat Ma Te? Siapa dia?
Ini
dia….hahaha
13 komentar:
baru episod 3 jadi makin banyak muncull misteri2 baru..
tapi yang paling bikin aku penasaran thu tentang hong yoo ra.
mbaak makasih sinopsisnya.
IU bener2 cute
Kereeen..!! Come on mba lanjut ep 4 yaa...fighting..,!
Msh penuh dgn misteri,penasaran.semangat !!!^_^
Gk sbar yg tgu ep yg k 4 .^^
Thanks ,,,,, di tunggu episode selanjutnya ,,,,, geunsuk ,,,,, oh geunsukkk
Wahhhh... keren... brarti ep 4 kembali ke blog mba lilik ya?
Padahal dramanya keren sayang ratingnya jelek... tapi tetep semangat nunggu ep selanjutnya... Makasih atas sinopsisnya...
HEHEHHEEEE..
akhirnya ma te terbebas dari tu tante tapi entah kenapa meski ga ada tokoh IU dalam drama ini sepertinya tak masalah #laugh.
yo ra sudah cukup mewakili.
bener ga??? bener..
tapi kita lihat saja kelanjutan drama ini dan semoga episode 4 ga ngaret lagi ^^
Ak lebih pilih yo ra dari pada bo tong
setuju, sejauh ini aku belum menemukan kelebihan dari seorang bo tong dan rasanya sangat aneh kalau daniel nanti bakal naksir dia karna alasan debu
Tentu saja Ma te dan Bo tong akan memiliki perjalanan cinta yang jauh lebih menggetarkan dr pd dengan Jaek Hee dan Yoo ra, dan itu bisa kita lihat di episode2 berikutnya...hehehe....
Tapi kita beri aja waktu dulu utk daniel dan Bo Tong menemukan chemistry dalam hal menjual kaos kaki ...
Episode 4 seharusnya gak lama yaaa... thanks trio macan....
mau nanya pemeran anakny hong yoo ra (han chae young) sp y??
Post a Comment
Terima kasiih atas komentarnya^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian