Pages

Friday 29 November 2013

Pretty Man Episode 3 - Part 1



[ Link ] Sinopsis Pretty Man Episode 1 & 2

Sinopsis Pretty Man Episode 3 Part 1

Ma Te kesal karena Bo Tong sama sekali tak menjawab ponselnya. Ia melihat sesuatu di atas meja makan. Sebuah kotak nasi dan pesan cinta dari Bo Tong ^^

Oppa,tidak banyak yang bisa  aku lakukan.aku bisa benar-benar membersihkan sesuatu kalau sudah niat. Dan aku mencari sesuatu yang ada di kulkasmu lalu coba memasaknya sebelum aku pergi. Aku tidak yakin rasanya akan enak. Oppa,Figting!

Ma Te membuka kotak nasinya dan matanya langsung melotot. Dan ternyata Bo Tong memasak telur kesukaan Ma Te. Ia membuka kotak nasi paling bawah dan bahkan Ma Te senang karena juga ada telur goreng.

Dan saat akan makan,Ma Te kesal karena di atas nasinya ditaburi kacang polong sehingga membentuk hati. Ma Te membuang satu per satu kacang itu dari nasinya tapi saking banyaknya kacang yang masih tersisa terpaksa Ma Te melahapnya.haha

Tiba-tiba ponselnya berdering. Tanpa melihat siapa si penelepon,Ma Te terus saja mengomel dengan nasi memenuhi mulutnya

“Hey! Kenapa kau tidak angkat teleponnya! Hanya karena kau sering melihat wajahku….Kau kira bisa mengabaikan teleponku?”

“apa yang kau bicarakan,Hyung?” tanya si penelepon yang ternyata bukan Bo Tong

Ma Te malu karena ia salah orang. Si penelepon (maaf,aku belum tahu namanya) meminta Ma Te datang ke alamat yang ia kirim,ia juga mengancam Ma Te jika tidak datang maka ia akan membuntuti dan menempel selamanya di sisi Ma Te.

Ma Te penasaran dan ia langsung datang ke alamat yang diberikan si penelepon. Ternyata si penelepon itu memberikan informasi tentang toko yang sudah over kontrak.

“tempat ini sempurna! Tempat untuk membuka toko ‘Beautifull Man’. Banyak orang lewat sini dan 80% adalah wanita. Dan bahkan saat malam hari. Kau tahu maksudku kan?” ujar si penelepon

Si penelepon menyuruh Ma Te untuk melakukan tindakan mengambil alih toko ini. ini sangat berharga untuk mendapatkan Presiden Jaek Hee. Tapi Ma Te tak tertarik.

Ma Te diminta untuk memikirkannya sekali lagi. Lalu Ma Te berpikir ulang dan menatap lama toko itu. akhirnya Ma Te memutuskan untuk menyewa toko itu selama sebulan. Setelah berbincang lama dengan pemilik toko,Ma Te mengerti.

***

“dimana kau tidur kemarin” tanya Ibu pada Bo Tong

“rumahnya Ma Te Oppa” jawab Bo Tong dengan pedenya. Tapi sayang jawaban Bo Tong sama sekali tidak ditanggapi oleh ibunya maupun adiknya.

Bo Tong sengaja memberitahu ibunya kalau ia sudah dewasa dan menghabiskan malam di luar bersama seorang pria. Ibu hanya menjawab kalau itu tidak masalah.

“kau tidak penasaran apa yang terjadi?” Bo Tong heran dengan sikap cuek ibunya yang tak mengkhawatirkan dirinya setelah bermalam di rumah Ma Te.

Ibu berkata kalau itu tidak akan terjadi karena itu adalah Ma Te. Dan adiknya juga ikut menanggapi kalau Ma Te punya standart jadi tidak akan terjadi apa-apa antara Bo Tong dan Ma Te.hahaha

Ibu langsung memukul Dae Shik dan memarahinya,kenapa kau bilang begitu sampai kakakmu merasa sedih?

Bo Tong terharu karena ibu membelanya. “Ma Te juga punya selera. Kau bisa bilang begitu biar dia tidak terlalu sedih”

Wkwkwk…Bo Tong tak percaya ternyata ibu dan adiknya sama saja.”itu membuatku lebih buruk”sahut Bo Tong

Bo Tong bertanya kenapa daging yang ia makan rasanya tidak seperti daging yang mereka punya (jual)?

Dae Shik menjawab kalau ibu membelinya dari home shopping. Bo Tong kaget,sejak kapan pemilik toko daging memesan daging di tempat lain?

Ibu tertawa dan menceritakan kalau ia melihat iklan di TV,dan ia langsung menelepon dan membayarnya lewat kartu kredit lalu ia sadar kalau dagingnya muncul dengan cepat.

Bo Tong langsung punya ide saat mendengar kata ‘home shopping’.lalu ia bertanya pada ibunya home shopping mana ibu mendapatkan daging ini?

Bo Tong dengan percaya diri datang ke home shopping yang dimaksud. Tak lupa ia membawa manekinnya dan juga tas yang berisi kaos kaki.

Tiba-tiba security datang mencegah Bo Tong masuk. Security bertanya,siapa kau?

“aku Bo Tong” jawab Bo Tong dengan polosnya

“Oh,tapi kau tidak kelihatan normal sama sekali” ledek security itu saat mendengar nama Bo Tong

( Bo Tong artinya Normal dalam bahasa korea^^)

“tapi aku benar-benar Bo Tong” katanya sambil meringis.

Security itu menarik paksa Bo Tong untuk keluar gedung. Dan ternyata security itu tidak menahan Bo Tong melainkan mereka saling mengobrol layaknya teman.

Bo Tong juga menyogok Ahujussi dengan minuman. Ahjussi  itu memberi saran pada Bo Tong untuk menjual sesuatu melalui home shopping,dengan cara memperhatikan MD.Bo Tong tak mengerti yang dimaksud Ahjussi. MD adalah Merchadising Direktur. MD adalah yang memilih barang yang akan dijual.saat barang itu laris,maka kehidupan MD juga akan berubah.

Bo Tong mengira kalau dirinya harus menjadi MD. Ahjussi mengatakan kalau tidak semua orang yang bisa menjadi MD. “MD yang sukses akan mengendarai mobil seperti itu” Ahjussi menunjuk sebuah mobil mewah “tapi MD yang tidak sukses seperti mobil itu” tunjuk salah satu mobil model lama yang berdebu.

Ahjussi memberikan contoh. Pemilik mobil mewah itu adalah ciri orang yang sukses sampai tidak sempat membersihkan debu di mobilnya.

Sedangkan pemilik mobil lama itu adalah ciri orang yang berjuang keras sampai tidak bisa membersihkan debu di mobilnya jadi mobilnya sangat kotor.

Bo Tong tidak setuju dengan pemikiran Ahjussi. Debu di mobil lama itu bukan debu biasa. Debu itu cukup tebal sampai 4 musim. Bo Tong malah memuji debu itu bagus,wkwk

“berarti aku harus menyapanya setelah dia membersihkan debunya” ujar Bo Tong sambil mencari sebuah lap dan akhirnya ia memakai kaos kaki itu dan langsung mendekati mobil mewah itu.

Bo Tong membersihkan debu menggunakan kaos kaki. Ahjussi menjelaskan kalau maksudnya adalah pemilik ini sangat sibuk sehingga tidak membersihkan debu yang menempel di mobilnya itu artinya ia sibuk sehingga ia tidak bisa menemui Bo Tong.

Ahjussi langsung punya ide,kalau Bo Tong ingin bertemu MD harus membersihkan mobil lama itu dan Ahjussi langsung meminjam kaos kaki yang dibawa Bo Tong dan langsung membersihkan debu yang menempel di mobil lama itu.

“JANGAN!!!” teriak Bo Tong untuk mencegah Ahjussi. Tapi sudah terlambat pemilik mobil itu datang dan juga berteriak “TIDAK!!”

Pria itu adalah David Choi,yang membeli topi milik Bo Tong. David kesal dengan Ahjussi yang membersihkan mobilnya. David juga langsung mengenali Bo Tong. Bo tong mengerti kenapa David bisa semarah itu pada Ahjussi karena ia merasa debu itu pasti sangat berharga bagi David. Pasti David sengaja membiarkan debu itu menempel pada mobilnya.

David membenarkan karena debu itu sudah menempel selama 3 tahun. ia bangga dengan mobilnya karena memiliki debu dari seluruh Negara ini. #aneh
Bo Tong meminta maaf karena telah merusak debu yang sangat berharga bagi David. Jika memang Bo Tong sangat merasa bersalah,David meminta Bo Tong untuk mentraktirnya makan. Itu akan dianggap impas. 

Bo tong setuju tapi dengan syarat mereka harus makan makanan yang seharga dibawah $5.david tertawa mendengar keceplosan Bo Tong,lalu ia mengajak makan ke tempat yang ia tahu hanya dengan harga $5.

Ma Te sedang berpikir dengan gaya sok imutnya.wkwkw

Ia sedang memikirkan biaya sewa toko. Ia kesal karena biaya sewa toko itu dengan harga yang sangat tinggi meski hanya sebulan. Ia sama sekali tidak punya uang. Jika ia membayar menggunakan kartu kredit dari Jaek Hee pasti Jaek Hee tahu dari pesan yang otomatis akan terkirim di ponsel Jaek Hee. Ma Te melihat jam tangannya. dan matanya langsung berbinar.

David mengajak Bo Tong ke sebuah rumah. Bo Tong mengira rumah itu adalah restoran yang bergaya rumah. Ternyata rumah itu adalah milik David.

Mereka berdua menikmati ramen di halaman rumah. David menatap Bo Tong yang makan dengan lahap. Bo Tong kaget saat tahu jika David punya rumah tapi tinggal di dalam tenda yang ia pasang di halaman rumahnya. Dan rumahnya sendiri,ia jadikan gudang.

Bo Tong juga memuji kelakuan aneh yang dimiliki David. Karena Bo Tong sangat ingin hidup seperti David. David menanyakan nama Bo Tong dan juga memuji nama Bo Tong yang indah. David juga memperkenalkan dirinya dan memberikan kartu namanya pada Bo Tong.
 

Bo Tong kaget saat membaca kartu nama milik David. Ternyata David adalah seorang MD. David menanyakan alasan Bo Tong bersih-bersih di pakiran tadi. Bo Tong menjawab kalau ia ingin menemui pemilik mobil mewah yang berada di samping mobilnya David,yang ia dengar pemilik mobil mewah itu adalah seorang MD sukses. Jadi ia tidak menemuinya karena pemilik mobil mewah itu sibuk dan Ahjussi memberi saran untuk membersihkan mobil mewah itu.

“berarti aku bukan MD yang sukses?” tanya David

Bo Tong dengan polosnya langsung mengiyakan membuat David tersenyum.David ingin tahu alasan Bo Tong menemui MD itu. Bo Tong menceritakan kalau ia sekarang sedang menjual kaos kaki. Ia harus menjual semua kaos kakinya agar Oppanya bisa tersenyum.

Kakak kandungmu?. Bo Tong menggeleng kalau yang ia maksud adalah Oppa yang ia sukai. Ia membantu Oppanya untuk menjuak kaos kaki itu. 

David tersedak saat tahu kaos kaki yang harus dijual Bo Tong ada 100.000 pasang. Tiba-tiba Ma Te menelepon Bo Tong dan mengajaknya bertemu. David selalu memperhatikan Bo Tong.

David juga mengantar Bo Tong menuju tempat janjiannya dengan Ma Te. Bo Tong merasa bersalah karena  harus menumpang lagi pada David. David meminta Bo Tong untuk mentraktirnya lain kali. Bo Tong setuju . David juga meminta Bo Tong untuk kirim pesan ke nomer ponselnya. Mungkin ada MD yang tertarik dengan kaos kaki milik Bo Tong,jadi david bisa mencari dan menghubungi Bo Tong.

Bo Tong sangat berterima kasih,ia berjanji akan mentraktir makan makanan seharga $6. David tertawa menyikapinya.

Tak lama kemudian,Ma Te datang. Dan langsung Bo Tong pindah ke dalam mobil Ma Te. Ma Te bertanya pada Bo Tong,siapa pria di dalam mobil itu?

Bo Tong menjawab kalau ia bertemu pria itu karena top wig dan debu.Bo Tong merasa david itu kembarannya tapi versi pria.  Ma Te menasehati Bo Tong untuk tidak sembarangan dengan pria asing karena pria adalah berjenis hewan buas.

“kaulah yang paling berbahaya” gumam Bo Tong. Ma Te meminta Bo Tong untuk menjual jam tangannya. ia akan menurunkan Bo Tong di depan toko jam. Jam yang dimilikinya adalah jam asli dan juga ada sertfikat tentang keaslian jam itu dan juga jam itu seharga mobil.

Bo Tong kaget saat tahu Ma Te menjual jam tangannya untuk biaya sewa toko untuk menjual kaos kakinya. Bo Tong memberi saran kalau kaos kakinya itu lebih dijual di home shopping. Ma Te tertawa tak setuju karena tidak ada home shopping yang mau menjual kaos kaki seperti itu.

Bo Tong harus menjual jam tangan itu dengan harga $4000.

Bo Tong segera masuk ke dalam toko dan Ma Te menunggu di mobil. Saat menunggu di mobil,ada banyak pejalan kaki wanita terpesona dengan wajah Ma Te. Ma Te langsung saja bangga diperhatikan oleh banyak wanita.

Ia juga langsung memasang gaya cool-nya. Bo Tong langsung keluar toko dan berteriak memanggil Oppa. Bo Tong juga memberitahu kalau harga jam tangan itu sudah turun harga. Ma Te langsung malu dan wanita yang memperhatikannya langsung tertawa. Mungkin mereka menertawakan Ma Te yang flower boy tapi tak punya uang alias kere. Haha

Ma Te langsung kabur dengan mobilnya dan meninggalkan Bo Tong di toko jam tangan itu.

Ma Te berada di restoran. Ia terlihat serius memikirkan sesuatu . “selama ini aku terlalu manis” gumam Ma Te.hahaha masih sempetnya Ma Te kepedean.

Tapi wajahnya beubah serius dan hendak meninggalkan restoran dan tiba-tiba Jaek Hee datang dan meminta maaf karena datang terlambat. Jaek Hee beralasan kalau ia sangat sibuk mengurus bangunan yang baginya adalah bangunan yang terbesar yang ia kerjakan sejauh ini.

Ma Te pura-pura memasang wajah kesalnya dan berkata kalau Jaek Hee lebih mementingkan bisnisnya daripada Ma Te. Ma Te juga mengancam dengan mengembalikan rumah dan mobil yang diberikan Jaek Hee padanya. Karena dengan itu, Jaek Hee pasti tahu rasanya menunggu seseorang.

Ma Te langsung pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban dari Jaek Hee. Jaek Hee merengek memanggil Ma Te. Tapi Ma Te tak menghiraukannya. “aku benar-benar tulus ingin memilikimu”

Jaek hee bahkan rela memakai jam tangan mainan yang ia beli dari seorang peramal.ia teringat perkataan peramal itu yang mengatakan jika Jaek Hee memakai jam ini,pria yang dicintai Jaek hee takkan pergi meninggalkannya. Tapi kenyataannya Ma Te pergi meninggalkan Jaek Hee.

Jaek Hee mendatangi peramal wanita itu. ia memberitahu peramal itu rencananya untuk melamar Ma Te dan menikahinya.walaupun hanya untuk sehari,Jaek hee ingin hidup bersama Ma Te.

Peramal itu menasehati Jaek Hee untuk tidak terlalu buru-buru. Peramal wanita takut jika Jaek Hee menikahi pria,maka jimat-jimatnya tidak laku. Dan pasti tidak ada yang akan menolak menikah dengan wanita seperti Jaek Hee,wanita kaya raya.

Peramal itu akhirnya mengatakan kalau Jaek hee menikah sekarang kekayaan yang dimiliki Jaek akan mulai habis. peramal juga menyarankan Jaek Hee untuk membawa Ma Te datang ke hadapannya.

Bo Tong menemui Ma Te di toko. Bo Tong datang dengan membawa uang $3208. Ma Te kaget karena Bo Tong tidak menjual jam tangannya. uang itu adalah tabungan yang dimiliki Bo Tong dari hasil kerjanya. Awalnya tabungan itu akan ia gunakan untuk membeli mobil untuk Ma Te tapi Ma Te sudah memiliki mobil. Jadi tidak apa jika uang tabungannya itu digunakan untuk biaya sewa toko dan menjual kaos kaki.

Ma Te akan menggantikan uang milik Bo Tong jika kaos kakinya laku banyak.

Jaek Hee memikirkan sesuatu lalu ia melepas jam tangan mainan itu dan membuangnya. 
Bo Tong sedang sibuk membereskan toko kaos kakinya. Tiba-tiba ada 2 orang pria marah-marah datang ke toko. Ternyata 2 orang pria itu adalah pemilik toko yang sebenarnya. Ia memarahi Bo Tong karena tidak membayar sewa selama 3 bulan. Bo Tong heran karena ia sudah membayarnya sebulan kedepan.

2 pria itu kesal dan langsung memberantakan kaos kaki milik Bo Tong.Bo Tong mencoba melawannya.

Ma Te terkejut saat melihat kondisi tokonya yang porak poranda. Bo Tong merasa bersalah dan meminta maaf pada Ma Te. 

“kenapa kau harus meminta maaf? Akulah yang terlalu naïf di dunia ini” ujar Ma Te.

Bo Tong membereskan kaos kaki yang berserakan. Tapi Ma Te melarangnya dan ia begitu terkejut saat wajah Bo Tong terluka. Bo Tong juga tidak menyadari jika wajahnya terluka. Ma Te langsung menyeret dan membawa pergi Bo Tong.
Yoo Ra memperhatikan mereka berdua dari kejauhan. “kau sudah berjuang sangat keras” gumam Yoo Ra

Malam harinya,Jaek Hee mengunjungi Ma Te dirumahnya. Ma Te berkata kalau ia hari ini sedang mengalami kesulitan. Ia merasa betapa tidak adilnya di dunia ini.


Jaek hee berkata kalau ia tidak tahu kesulitan apa yang dialami Ma te tapi dunia ini akan lebih tidak adil lebih dari hari ini dan terkadang membuat kita sangat sial. Jaek Hee sudah mengalami semuanya. Tapi Ma Te tidak perlu mengalami semua ini dan hanya perlu berada disamping Jaek hee. 

Ma Te tak mengerti maksud Jaek hee. Jaek Hee memeperlihatkan sesuatu. Ia membuka jendela dan menunjukkan kalau bangunan yang berada di seberang itu adalah miliknya. Karena bangunan itulah,ia sangat sibuk akhir-akhir ini. dan maaf telah membuat Ma Te menunggu.

Jaek Hee meminta Ma Te untuk tidak melakukan apapun dan hanya selalu berada di sampingnya. Ma Te melihat ada lampu yang berbentuk hati di bangunan milik Jaek Hee. 

“ayo,kita menikah” ajak Jaek Hee. “aku akan buat kau hidup dalam kemewahan seumur hidupmu”

Ma Te kaget sekaligus tak percaya kalau Jaek Hee melamarnya.

Yoo Ra juga terkejut saat Ma Te memberitahunya. Yoo Ra berkata apa Ma Te berpikir kalau ia menikahi Jaek hee berarti misinya sudah selesai?

Karena yang harus Ma Te taklukan adalah menyadari dari arti uang. Tapi bagi Ma Te adalah tidak ada alasan memilih jalan yang sulit bahkan bermain-man dengan wanita yang tak ia kenal. Karena menjadi suami dari pemilik sekitar 200 milyar. Posisi dimana ia bisa melakukan segalanya. Kaos kaki itu juga tidak ada harganya dari yang ia miliki jika menjadi suami Jaek Hee.

Yoo Ra mengingatkan jika kaos kaki itu akan akan jadi ingatan Ma Te sebagai masa memalukan dalam hidupmu. Setiap Ma Te gagal,Ma Te akan ingat dengan kaos kaki segudang itu sebagai symbol kegagalan.

Tapi,setelah mengurus kaos kaki itu,kaos kaki itu akan jadi kesuksesan buat Ma Te. Dan ternyata Ma Te tidak terlihat dewasa yang Yoo Ra kira.

“dengarkan! Hong Yoo Ra,atau haruskah aku memanggilmu bekas kakak ipar? Dengan pernikahan ini,semua property milik Jaek hee akan menjadi milik Dokgo Ma Te. Dengan ini aku akan menjatuhkan Na Hong Ran…”

“kau sangat naïf” potong Yoo Ra “dia tidak akan menikahimu”

“apa kau iri sekarang? Aku akan mengirimkanmu undangan” Ma Te langsung memutuskan teleponnya dan masih menatap gedung milik Jaek hee dan mungkin akan menjadi miliknya.

Hong Yoo Ra hanya tersenyum sinis.

 

3 comments:

  1. Kira2 siapa ya pemilik mobil mewah itu? Semangat mba.^^
    Mksh jg .ditunggu kelanjutan nya.

    ReplyDelete
  2. ...Fighting, aku pantengin terus sinopsisnya :D

    ReplyDelete
  3. waduh.. Mai Te itu ternyata polos ya..
    dan Daniel sedikit aneh dengan rambut panjangnya yang buat aku merinding.. hahahahaa
    ditunggu sinopsis selanjutnya.
    fighting.!

    ReplyDelete

Terima kasiih atas komentarnya^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian