Sinopsis Pretty
Man Episode 15 Part 2
Yoo Ra sudah berada
di bandara.
Moon Soo mengantar
Sool Ri untuk bertemu dengan mamanya. Moon Soo sudah mendengar kabar jika Yoo
Ra akan pergi ke Manhattan. Yoo Ra membenarkan. Moon Soo menanyakan kapan Yoo
Ra kembali lagi. Yoo Ra menjawab entahlah. Yoo Ra ingin beristirahat sejenak.
“kau akan kembali
kan?” tanya Moon Soo. Yoo Ra terdiam. Sool Ri mengucapkan selamat tinggal pada
mamanya. Moon Soo berkata kapanpun Yoo Ra ingin bertemu Sool Ri,bilang saja
padanya. Moon Soo akan membawanya pada Yoo Ra.
“kalau kau
merindukanku,telepon saja aku. Aku akan segera datang menemuimu” pinta Moon Soo
Yoo Ra tertawa
mendengar permintaan mantan suaminya.
“Hong
Yoo Ra,yang ingin kau raih bukanlah menjadi menantu MG lagi. Tapi senyuman
putrimu dan martabat suamimu. Jadi kau akhiri semua dengan meninggalkannya
tanpa menjadi serakah. Karena kau sudah bisa melindungi orang-orang yang kau
cintai” Ma Te
masih di Café milik Yoo Ra.
Ia menatap foto Bo
Tong pemberian dari Yoo Ra. Ma Te tersenyum simpul melihat foto pacarnya itu.
ia teringat sesuatu dan menelepon Presdir Park.
Ma Te memberitahu
Presdir Park bahwa dirinya sudah menemukan kata sandi dari pesan terakhir
ibunya. Ia akan membawa kata sandi itu pada Presdir Park.
Presdir Park senang
mendengarnya. Presdir Park juga memberitahu sekretaris pribadinya bahwa Ma Te
berhasil menemukan kata sandi itu. sekretaris Presdir Park bertanya,apa kata
sandinya akan tepat?
Presdir mengangguk
iya. “dia bilang akan membawanya”
“Presdir,bagaimana
kalau periksa lagi ke RS sekarang?”
“sekretarsi Jung.
Kenapa kau begitu tak peduli?”
Apa itu karena
bukan kau? Kenapa aku harus menyia-nyiakan waktuku yang tinggal sedikit untuk
hidup dengan jarum suntik dan makanan RS yang tidak enak?
Presdir Park tetap
menolak untuk memeriksa kesehatannya di RS. Sekretaris Jung tak bisa berbuat
apa.
Bo Tong sedang
sibuk menggambar untuk proyek kerjanya. Ia mendapat telepon dari Ma Te. Ma Te
tanya,Bo Tong sedang apa?
Bo Tong
menjawab,tentu ia sedang kerja. Bahkan dirumah ia bekerja keras. Apa Bo Tong
sedang minta naik gaji? Bo Tong nyengir,bukankah sudah telat untuk bernegoisasi
gaji?
“kau serius mau
negoisasi?” Ma Te menatap cincin untuk melamar Bo Tong. Ma Te mengajak Bo Tong
makan malam bersama di restoran yang pernah Bo Tong mencampakkan Ma Te saat
natal. Kali ini Ma Te berharap Bo Tong untuk tidak kabur lagi.karena akan
menjadi hari yang sangat penting.
Bo Tong penasaran.
Ma Te memandangi
foto ibunya dan Presdir Park. sambil tersenyum ia berkata “Ibu,kau harus datang
ya? Karena hari itu akan jadi hari yang sangat penting dalam hidup Dokgo Ma Te”
Bo Tong bingung
memilih busana yang ia kenakan saat akan makan malam bersama Ma Te. “hari yang
sangat penting? Apa ya?” Bo Tong semakin penasaran
“jangan-jangan dia
sudah tahu kata sandinya?” gumam Bo Tong. Bo Tong menerima pesan dari Ma Te. Bo Tong,jangan tanya apapun,datang saja
cepat kemari! Aku akan mengirim alamatnya padamu. Jangan telepon aku. Aku tak
bisa menerima telepon sekarang. Jangan bilang siapa-siapa. Datanglah kemari. Cepat,
kau harus segera datang.
Di tempat lain,ada
seorang pria bertopi duduk di depan computer. Dia sedang menulis pesan yang
sama yang dikirim Ma Te. Ternyata pesan itu bukan dari Ma Te melainkan dari
pria bertopi itu. mungkin dia hacker yang dibayar oleh Hong Ran?
Mendapat pesan
seperti itu,Bo tong khawatir. Pasti terjadi sesuatu pada Ma Te. Ia langsung
bergegas pergi ke alamat yang ia dapat dari Ma Te palsu.
Bo Tong tiba di
suatu tempat yang sangat sepi. Ia mencari sosok Ma Te di setiap penjuru tempat
itu.
Saat Bo Tong
lengah,ada beberapa pria yang membiusnya. Ponsel milik Bo Tong terjatuh dan Bo
Tong dibawa ke suatu tempat.
Di kantor,David
yang baru saja tiba heran melihat meja kerja Bo Tong masih kosong. Dan ia juga
melihat ruangan Ma Te kosong juga. “Do Hui,apa Bo tong sedang ada kerjaan
diluar?”
“dia belum datang
sepertinya. Presdir Ma Te katanya mau ke SS, mungkin mereka pergi bersama?”
David mencoba
menelepon Bo Tong. Tapi tak ada jawaban dari Bo Tong. Ia langsung mengirim
pesan untuk Bo Tong. Kau lagi di SS kan? Nanti
balik ke kantor kan?
Pria bertopi itu
berhasil menemukan ponsel milik Bo Tong dan langsung menon-aktifkannya.
Ma Te sedang
meeting di SS Group. Saham SS Group semakin melambung dan akan terus meningkat
harganya. Mendengar kabar itu,Ma Te tersenyum senang. Ma Te meminta salah satu
karyawannya untuk mulai mengerjakan konsep penjualan barang bermerk yang akan
diluncurkan untuk sesi kedua. Dan juga kontraknya akan selesai minggu ini.
Ma Te menutup acara
rapat. “Tapi,hari ini sepertinya mood anda sedang bagus? Apa terjadi sesuatu?”
tanya karyawan Ma Te.
“masa sih?” ujar Ma
Te yang tidah bisa menyembunyikan perasaannya yang berbunga-bunga
David kebingungan
mencari laporan penjualan kaos kaki pembersih di Jepang. Ia bertanya pada Do
Hui. Do Hui menjawab mungkin dipegang Bo Tong. Do Hui langsung menelepon Bo
Tong untuk menanyakan laporan itu. tapi ponsel Bo Tong non-aktif. Do Hui
langsung menelepon Ma Te yang ia kira Bo Tong bersama Ma Te.
Do Hui langsung
menanyakan apakah Ma Te bersama Bo Tong? Tentu saja Ma Te menjawab tidak. Do
Hui menjelaskan kalau ia ingin menanyakan laporan yang dibawa Bo Tong.
Do Hui memberitahu
David jika Bo Tong tak bersama Ma Te dan juga Ma Te seharian berada di SS
Group. David merasa heran sekaligus khawatir pada Bo Tong.
Yoo Min sedang
berada di taman. Ia bergumam “lihat kan? Sudah kubilang jangan macam-macam
dengan Na Hong Ran. Siapa yang akan menyelematkan sang putri?”
Yoo Min langsung
mengirim pesan untuk seseorang.David atau Ma Te?
Bo Tong dikunci di
sebuah ruangan yang tidak jauh dari tempat disaat ia diculik. Bo Tong menggedor pintu
untuk mencari pertolongan. Tapi usahanya sia-sia walau ia berteriak sekuat
tenaga. Tempat itu jauh dari keramaian orang.
Bo Tong merasa tak
punya tenaga lagi. Wajahnya pucat.
Ma Te berada di
restoran,tempat janjiannya dengan Bo Tong. Ia menunggu Bo Tong dengan gelisah
dan selalu menatap cincinnya.
David juga merasa
gelisah. Ia menunggu pesan balasan dari Bo Tong. Tiba-tiba ada pesan. Kau penasaran, ada dimana Kim Bo Tong
sekarang? Kau harus menyelamatkannya. Aku akan mengirim alamatnya padamu.
David langsung
bergegas pergi.
“Oppa,Maaf aku
kabur lagi ke tempat lain” gumam Bo Tong yang wajahnya sangat pucat.
Ma Te sudah tidak
di restoran lagi. Ia berada di perjalan pulang. Ia penasaran kemana perginya Bo
Tong. Bahkan ponselnya mati. Ma Te menelepon Dae Shik untuk menanyakan
keberadaan Bo Tong.
David tiba di
alamat yang diberikan Yoo Min. David mengedarkan pandangannya ke penjuru tempat
untuk mencari Bo Tong. Ia berteriak memanggil Bo Tong dan terus mencari Bo
Tong. Akhirnya ia menemuka sebuah ruangan yang terlihat mencurigakan.
David berteriak
memanggil Bo Tong. Bo Tong mendengar suara David. Bo Tong memanggil david
dengan tenaga yang masih tersisa. David langsung berusaha membuka pintu itu.
hingga tangannya terluka.
Pintu berhasil
dibuka. David segera masuk ke dalam ruangan dan menemukan Bo Tong yang sedang
duduk dengan wajah pucatnya. David segera membopong Bo Tong keluar dan
melarikannya ke RS.
Ma Te langsung
bergegas saat mendapat telepon dari Dae Shik jika Bo Tong dibawa ke RS.
“apa yang
sebenarnya terjadi? Sedang apa dia di tempat itu? untunglah dia tak terluka
sama sekali” gumam Ibu Bo Tong yang terlalu mengkhawatirkan anak perempuannya.
Ibu Bo Tong meminta
David dan yang lainnya pulang. Tapi David menolak dan hendak mengatakan sesuatu.
“aku jaga disini. Ahjumma
pasti kaget sekali tadi. Dae Shik,kau pulanglah!” pinta Ma Te.David langsung
terdiam mendengar hal yang ia ingin katakan sama persis dengan yang dikatakan
Ma Te.
Ibu Bo Tong
mengerti dan mengiyakan permintaan Ma Te. Ma Te meminta tolong pada David untuk
mengantar Dae Shik dan ibunya pulang. David mengangguk iya walau dengan berat
hati harus meninggalkan Bo Tong.
Ma Te terus saja
menatap Bo Tong.
Tiba di rumah.
David memberikan obat pada Ibu Bo Tong. Dae Shik tersadar jika tangan David
terluka. Ibu Bo Tong langsung khawatir dan meminta David untuk segera
mengobatinya. Ibu Bo Tong juga heran,kenapa David membelikan obat untuknya tapi
David sendiri tidak membelikan obat untuk lukanya?
David beralasan
hanya luka kecil. Ibu Bo Tong meminta David untuk pulang ke rumah dan
beristirahat. David akan pulang setelah ia menengok Bo Tong dulu. Ibu Bo Tong
berpesan kalau sudah ada Ma Te yang menjaga Bo Tong. Jad David jangan khawatir.
David mengerti.
tapi perasaannya masih belum bisa lega jika bukan dirinya yang menjaga Bo Tong.
Bo Tong sudah
sadar. Ia melihat Ma Te menemaninya. Bo Tong meminta maaf karena tidak bisa
menepati janjinya. Pasti Ma Te sudah menunggunya lama di restoran.
“masih sempat kau
tanya begitu? Tapi kau tak terluka kan?” tanya Ma Te. Bo Tong mengiyakan. “kenapa
kau pergi kesana?”
Bo Tong tak
menjawab. Sepertinya ia sudah tahu kalau Ma Te adalah korban sebenarnya. Ma Te
meminta Bo Tong istirahat dan ia akan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan
kejadian yang dialami Bo Tong. Tapi Bo Tong melarangnya.
Bo Tong memohon
pada Ma Te untuk tidak melaporkannya. Ma Te semakin heran dan penasaran. Ma Te
akhirnya mengerti alasan Bo Tong melarangnya melaporkan kejadian itu ke kantor
polisi. Ia tahu pasti ada hubungannya dengan ibu kandungnya,Na Hong Ran.
Ma Te langsung
menelepon Na Hong Ran. “kaukah yang melakukannya? Ibu yang
membesarkanku,mengajariku bagaimana menghormati seseorang.jadi aku akan tetap
menghormatimu kali ini.katakan,apa kau yang melakukannya?”
“kenapa suaramu
begitu? Kelihatannya kau sedikit ketakutan. Bukankah sebelumnya kau bilang kau
tak akan kehilangan apapun? Tapi kelihatannya,kau nyaris kehilangan sesuatu....
....Bukankah sudah kuperingatkan
sebelumnya. Hidupmu akan terasa di neraka. Kusuruh kau menghilang selamanya. Kau
dan ayahmu memang punya takdir yang sama. Aku akan buat orang-orang disekitarmu
lenyap hingga kau merasa kesepian. Sama sepertiku,yang sudah hidup dalam
kesepian”
Ma Te terpukul
mendengar perkataan dari Ibu yang sudah melahirkannya. Ia kesal pada dirinya
sendiri karena tidak bisa menjaga Bo Tong.
Ma Te kembali ke
ruangan Bo Tong. Bo Tong sudah tertidur. Ma Te mengeluarkan cincinnya dan
hendak ia pasangkan ke jari manis Bo Tong. Tapi Ma Te sadar,itu akan membuat Bo
Tong semakin terluka. Ma Te tak sanggup memasangkan cincin itu. ia urungkan
niatnya.
Ma Te keluar dan
melihat David sedang berada di RS. “Sekarang,akhirnya
aku paham apa itu cinta.akhirnya aku paham bahwa aku harus menyerah pada cinta
ini” batin Ma Te saat melihat David dengan wajah khawatir setia menunggu Bo
Tong walau hanya di luar ruangan.
David tak melepas
pandangannya dari Bo Tong. Membuat Dae Shik dan Ibu Bo Tong heran. Apalagi David
masih belum mengobati luka di tangannya.
“kau sudah sarapan?”
tanya Ibu Bo Tong
“aku tidak lapar”
jawab David yang langsung mendarat pandangannya ke Bo Tong
“paling tidak kau
harus tidur sebentar” saran Dae Shik
“aku tidak bisa
tidur”
Bo Tong menghela
nafas panjang. lalu Dae Shik menyuruh David untuk pergi ke sauna. David jawab
ia benci mandi uap.
“tapi kau harus
mandi” kata Dae Shik
David tersadar. Dae
shik dan Ibu Bo Tong mendengus. “bau ya?” tanya David. Dae Shik menambahkan
kalau David sudah 2 hari tidak mandi.wkwkkwkw
Bukannya David
langsung pergi mandi,ia malah menjauh sedikit dari Bo Tong dan masih tetap
ingin menatap Bo Tong. Dae Shik memperlihatkan ketombe yang ada di baju David.
David menimpali kalau ia suka dengan debu dan juga ketombe. >_<
Bo Tong langsung
tertawa mendengarnya.
Ma Te memperhatikan
mereka dari kejauhan. Bo tong yang selalu ceria di samping David.
Ma Te sedang
menatap hadiah yang diberikan peramal listrik untuknya. Ia membuka hadiah itu
dan ternyata isinya adalah sebuah tombol.
Ini hadiah buatmu. Nanti di saat kau menemui kesulitan karena kau tak dapat
mengendalikan hatimu. Kau akan kesal. Saat itulah kau buka kotak ini.
“kurasa..,tombolku
adalah Kim Bo Tong.aku ingin menekan tombol itu agar Bo Tong tetap disisiku. Tapi
aku tak mau mengendalikan hatiku”
batin Ma Te dan langsung menutup kembali kotak itu hadiah itu.
Bo Tong sudah
pulih. Ia hendak berangkat kerja. Dan David sedang menunggu di rumah Bo
Tong untuk menjemput Bo Tong agar
berangkat kerja bersama.
Bo Tong menemui Ma
Te di ruangannya. Ma Te bersikap dingin pada Bo Tong dan hanya menyapa “kau
sudah datang?”
“ya. Badanku sudah
baikan jadi tak perlu istirahat terus. Oppa,kau tak apa-apa kan?”
“aku makan dan
tidur yang cukup. Pasti aku baik-baik saja” jawab Ma Te tanpa memandangi Bo
Tong
Membuat Bo Tong
semakin tak nyaman. Ia memberitahu Ma Te jika ia akan pergi melihat pabrik.
Setelah Bo Tong keluar,Ma Te langsung melihat Bo Tong yang pergi ke pabrik
ditemani David.
Ma Te masih di
kantor hingga malam hari. ia langsung pulang ke apartementnya dan disana sudah
ada Bo Tong yang menunggu kepulangan Ma Te. Ma Te marah karena Bo Tong punya
kebiasaan jelek masuk ke rumah seorang pria tanpa ijin.
Bo Tong beralasan
kalau ia datang karena Ibunya memasak Kimchi dan Sup untuk Ma Te. Ma Te bilang
Bo Tong harus mengirimnya pesan dahulu jadi biar ia yang mengambilnya sendiri.
Bo Tong mengangguk
mengerti. Ma Te bertanya apa Bo Tong tidak langsung pulang?
Bo Tong mengerti
dan ia bilang kalau ia akan pulang. Tapi sebelum pulang,Bo Tong akan menyiapkan
makanannya untuk Ma Te. Ma Te melarang Bo Tong. Sudah cukup,Kim Bo Tong.
Wajah Bo Tong
berubah sedih. “Oppa,apa aku berbuat salah? Katakan saja padaku. Aku akan
memperbaikinya”
“kesalahan apa yang
sudah kau perbuat? Tak ada yang perlu diperbaiki”
“Tapi kenapa kau
jadi dingin begini? Apa karena kejadian waktu itu jadi kau merasa bersalah?”
“kau bahkan tak
terluka.buat apa aku merasa bersalah?”
Ma Te berharap Bo
Tong untuk tidak menemuinya lagi. Bo Tong semakin sedih,ia mendekati Ma Te dan
memegang tangan Ma Te “Oppa,kau kenapa? Kenapa kau berpura-pura jadi orang
jahat? Aku tahu kau bukan orang seperti itu? kau begini karena khawatir akan
terjadi hal buruk padaku kan? Kau mau aku menyerah begitu saja kan?”
Ma Te melepas
tangan Bo Tong. Ia bilang Bo Tong masih saja keras kepala. Memang benar saat
itu Ma Te syok sekali. Tapi Ma Te yakin Na Hong Ran bukan orang sembarangan. Jika
Ma Te menunggu amarahnya reda, maka ratu MG itu akan tetap mencarinya. Ma Te
sebagai keturunan satu-satunya untuk meraih keberhasilan. Bila saat itu
tiba,haruskah Ma Te meminta maaf pada Bo Tong dan berkata ia tidak bisa
menerima perasaan Bo Tong. Tidakkah Ma Te terlihat seperti pengemis. Mengemis
cinta Bo Tong.
“Oppa,kenapa kau
begini” Bo Tong tak bisa menahan tangisnya “jangan bohong padaku. Kau bukan
orang seperti itu”
“manusia memang
lemah jika dihadapkan dengan uang.aku ini juga manusia.mulai saat ini aku
takkan membantah Na Hong Ran.karena dia adalah ibu yang melahirkanku”
Bo Tong mengerti
jadi Ma Te tidak bisa peduli padanya. Lalu bagaimana dengan ibu yang
membesarkan Ma Te? Bo Tong meminta Ma Te untuk berhenti membohonginya.Bo Tong
tak percaya dengan semua perkataan Ma Te.
Ma Te diam lalu
mengambil foto ibunya. Tidakkah menggelikan. Ma Te mengira ibu yang
membesarkannya dan Presdir Park adalah orang tua kandung Ma Te. Tiap hari harus
menangisi orang-orang yang tidak memiliki hubungan darah dengannya.
Ma Te merobek foto
ibu & Presdir Park di depan Bo Tong. Bo Tong terkejut. “Oppa,kenapa kau
seperti ini? janganlah seperti ini”
“kumohon,jangan
pernah lagi muncul dihadapanku”
Bo Tong semakin
terluka. Pelan-pelan ia melepas tangan Ma Te. Ma Te hanya menatap Bo Tong tanpa
rasa bersalah.
Komentar :
Na Hong Ran dari
awal sangat membenci ayah kandung Ma Te. Ia melampiaskan amarah dan kesalnya
pada Ma Te. Dan rasa kesepian yang dirasakan Na Hong Ran karena dirinya tak mau
melihat dan merasakan cinta tulus dari Presdir Park.
Demi Bo Tong,Ma Te
merelakan rasa cintanya pada Bo Tong hilang.
kasian botong...sedih lihat pengorbanan mate untuk botong :'(
ReplyDeleteukkhhh kok ada ya ibu kandung yang kejam banget sama anaknya??? jahat bener na hong ran >_<
Sediiih...kasian bgt ma te. Tinggal 1 episode lg. Mudah2an happy ending yaaaah....
ReplyDeleteSemoga happy ending....Ma Te & Bo Tong
ReplyDelete:-( sedih sekaliii
ReplyDelete:-( sedih sekaliii
ReplyDeleteKasian mate oppa jadi serba salah, na hong ran jahat banget sih gak pantes jadi eomma x mate oppa
ReplyDeletehyep!!kak,boleh tak kalau saya copy sinopsis akak untuk fans k-drama from malaysia.sebab sy orng malaysia.please akak...
ReplyDelete