Sinopsis
Ex-Girlfriend’s Club Episode 5 Part 1
Di depan Jo
Gwon,Soo Jin dan Myung Soo terpaksa mengaku pacaran. “Kalian berpacaran? Sejak
kapan?” tanya Ji Ah tiba-tiba. Membuat Soo Jin dan Myung Soo kebakaran
jenggot.Jo Gwon curiga “Dia sepertinya belum pernah mendengar hal ini.”
Ra Ra langsung mengatakan
jika Ji Ah telat memahami situasi. Hwa Yeong langsung memberi kode pada Ji Ah
agar tutup mulut.
“Kupikir kau tidak
harus tahu, tapi sudah cukup lama kami mulai berpacaran” Myung Soo memberi
penjelasan sambil mengedipkan matanya pada Ji Ah memberi kode.
“Ah, pasti aku
tidak tahu karena aku terlambat memahami” Ji Ah mulai mengerti tapi ia sengaja
membuat situasinya semakin tak nyaman “Berapa lama kalian berpacaran?” tanya Ji
Ah lagi.
Myung Soo dan Soo
Jin langsung kelabakan,bingung. Jo gwon sedang menanti jawaban mereka berdua.
Mereka berdua melirik Hwa Yeong. Hwa Yeong memberi kode angka tiga dengan
tangannya. Myung Soo menjawab 3 bulan sedangkan Soo Jin menjawab 3 tahun.
membuat Jo Gwon bingung sedangkan Ji Ah dan Ra Ra tersenyum kecil. Hwa Yeong? Wajahnya
langsung berubah panic tak karuan.
Soo Jin dan Myung
Soo meralatnya tapi tetap menjawab dengan jawaban berbeda. Soo Jin beralasan
mereka awal pacaran dimulai dengan hubungan ‘some’. Mungkin bisa dibilang
TTM-an.
Myung Soo
mengiyakan dan memeluk Soo Jin semakin erat. Tapi wajahnya menunjukan wajah
keterpaksaan. Jo Gwon akhirnya mengerti “Itu sebabnya kalian berdua
seperti...teman” kata Jo Gwon mendekati Soo Jin dan Myung Soo.
Teman? Myung Soo
dan Soo Jin tak mengelak. Mereka mengaku memang teman. Myung Soo dan Soo Jin
berusaha beradegan mesra mungkin di depan sutradara,Jo Gwon. Walau terlihat
wajah Soo Jin memelas.
Setelah berhasil
berusaha menjadi sepasanga kekasih bohongan tapi tetap iitu membuat Myung Soo
semakin stress. Ji Ah mengikuti Myung Soo yang sedang membuang sampah. Ia
mengatakan kalau ia tak tahan ingin mengatakan yang sebenarnya pada Jo Gwon. Ji
Ah juga tanya pada Myung Soo,kenapa Myung Soo mengikuti rencana Hwa Yeong? Apa
karena Hwa Yeong atau Soo Jin?
“Aku juga tidak
tahu.Aku tidak tahu apa filmnya sebanding dengan semua ini” jawab Myung Soo
pasrah
“Myeong Soo, kau
tidak bisa membuat semua orang bahagia.Kau tahu orang yang berusaha membahagiakan
semua orang disebut apa? Asshole. (Br*ngs*k)” kata Ji Ah. Wajah Myung Soo
berubah.mungkin benar yang dikatakan Ji Ah. Myung Soo hanya berusaha membuat
orang yang disekitarnya tidak kesusahan. Ia hanya berusaha membantu.
Soo Jin menemani Jo
Gwon yang sedang menelepon sopir pengganti. Soo Jin tanya,kenapa Jo Gwon
menelepon sopir pengganti padahal Jo Gwon tidak mabuk. Jo Gwon menjawab ia
tidak suka menyetir.walaupun menyetir adalah pekerjaan sederhana tapi harus
fokus dengan sepenuh kekuatan. Soo Jin mengerti walau terasa aneh mendengar
jawaban Jo Gwon.
“Apa kau jenis
orang yang mengurus pria orang lain dan meninggalkan priamu?” tanya Jo Gwon tiba-tiba.
Karena Soo Jin lebih memilih menemani Jo Gwon daripada Myung Soo. Jo Gwon
meminta Soo Jin untuk meninggalkannya. Soo Jin mengerti dan pamit. Tapi baru
beberapa langkah meninggalkan Jo Gwon,Soo Jin teringat jika ada ingin
ditanyakan Jo Gwon pada soo Jin.
Jo Gwon mengiyakan.
apa? Tanya Soo Jin penasaran. “Ini bukan masalah bertanya.Masalahnya apa kau
siap memberiku jawaban atau tidak” tanya Jo Gwon.
“Silahkan bertanya”
kata Soo Jin berusaha bersikap memasang wajah ramahnya
“Kenapa kau
mengerjakan film ini?Ini bukan gayamu.Kenapa tiba-tiba roman?” tanya Jo Gwon
yang merasa aneh pada selera Soo Jin yang berubah. Soo Jin bingung menjawabnya.
Tak mungkin ia menjawab kalau ia juga terpaksa membuat film ini. ia beralasan
kalau ia berusaha membuat film dengan genre/tema lain.
Sungguh? Soo Jin
terpaksa mengiyakan. Jo Gwon mengira kalau Soo Jin terpaksa melakukannya karena
tidak ada pilihan lain dan demi mencari nafkah. Soo Jin cengengesan mendengar
perkiraan Jo Gwon. Tapi perkiraan Jo Gwon ada benarnya juga.
Walau Jo gwon sudah
pulang. Tapi masalah soal Jo Gwon belum selesai. Kali ini Ji Ah meributkan soal
siapa yang akan membayar makana yang belum dibayar Jo Gwon. Soo Jin mengatakan
jika ia yang membayarnya menggunaka dana produksi itu tidak mungkin karena Jo
Gwon belum menandatangani kontrak kerja sama. Soo Jin menatap Hwa Yeong. Hwa
Yeong tidak peduli “Apa itu masalahnya sekarang?”
Akhirnya Soo Jin
yang membayarnya dengan menggunakan dana produksi. Ji Ah tanya untuk membayar
siapa? Semuanya?. Soo Jin menjawab hanya membayar makanannya dan Jo Gwon. Lalu
Ra Ra ikut nimbrung minta dibayarin juga.
Hwa Yeong mulai
beraksi saat Ra Ra meminta makanannya dibayar oleh Soo Jin. Akhirnya mulailah
keributan antara Hwa Yeong dan Ra Ra. Mereka beradu mulut dan Ji Ah
menengahi,seharusnya Hwa Yeong dan Ra Ra akur karena mereka teman sekelas. Soo
Jin tak ingin berlama-lama dengan ketiga wanita itu. ia pamit pulang diikuti
Myung Soo.
Lalu Ra Ra juga
memilih pulang tapi Hwa Yeong melarangnya karena masih ada yang ingin mereka
bahas. Ra Ra tak peduli karena ia dan Hwa Yeong hidup di dunia yang berbeda.
Itu yang membuat Hwa Yeong semakin kesal.
Soo Jin dan Myung
Soo pulang bersama. Mereka membicarakan masalah mereka yang semakin rumit.
Mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain tetap berpura-pura menjadi sepasang
kekasih.
“Apa yang biasa
dilakukan orang yang berpacaran?” tanya Soo Jin penasaran agar status palsu
mereka terlihat nyata di depan Jo Gwon
“entahlah”
Soo Jin kesal
dengan jawaban Myung Soo. Seharusnya Myung Soo lebih tahu daripada dirinya.
Tapi ini juga pertama kali bagi Myung Soo mendadak punya pacar bohongan. Soo
Jin semakin stress karena ia mengorbankan hidupnya demi seseorang wanita yang
ingin menikah dengan pria konglomerat. Sedangkan dirinya? Walau terpaksa ia
mengikuti kemauan Hwa Yeong tapi tetap saja hidupnya akan dilalui tanpa
berpacaran meskipun film yang ia buat selesai.
Myung Soo mencoba
menenangkan soo Jin. Kenapa Soo Jin tak bisa berpacaran? Padahal didepannya sudah
ada pria tampan yang menjadi pacarnya.
“tapi tidak palsu
(pacar palsu)!” kata Soo Jin
“Sentuh aku. Aku
asli.” Kata Myung Soo “Kau tidak akan bisa dapat pria sebaik aku
dimanapun.Pacari aku.” Weleh-weleh~~~~ ini nieh yang bikin meleleh. Aku mau
dong.huwaaaa *fokus pada inti cerita ya *
Soo Jin menghela
napas panjang. lalu Myung Soo tanya,apa ada sesuatu yang ingin dilakukan Soo
Jin saat kau punya pacar? Ia bersedia akan melakukannya bersama. Myung soo
senyum-senyum tidak jelas’
“tidak. terima
kasih” Soo Jin menolak tawaran Myung
Soo. Myung Soo mencoba membujuk “ayolah! Pacarku” tapi Soo Jin tak peduli.
Paginya,Myung Soo
dan Soo Jin berusaha semesra mungkin didepan Jo Gwon. Tapi Jo Gwon tak minat
dengan aksi Myung Soo dan Soo Jin. Jo Gwon datang ke kantor untuk meminta
jaminan pada Soo Jin. Jaminan kenapa ia harus menerima proyek ini?
Belum ada jawaban
dari Soo Jin. Jo Gwon berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah belakan
Soo Jin dan Myung Soo. Sejenak ia terdiam lalu berusaha mengganggu kemesraan
MYung Soo dan Soo Jin dengan duduk diantara sepasang kekasih yang menjalin
hubungan dengan status palsu.
“itu sebabnya,aku
ingin mendengar pendapat kalian” kata Jo Gwon tiba-tiba pada Myung Soo
“Kupikir
kau tidak suka skenarionya” jawab Myung Soo
“Tapi
cerita aslinya mempesona.Namun, ada bagian yang tidak bisa kupahami.Di antara
tiga wanita ini,siapa karakter utamanya?” tanya Jo Gwon pada Soo Jin. Soo Jin
bingung dan memandang ke arah Myung Soo. Ia tidak tahu apa-apa.
“Ketiganya
karakter yang penting” jawab Myung Soo
“Apa
itu mungkin?” tanya Jo Gwon yang masih menatap Soo Jin “Tidak hanya mencintai satu
orang?”
“Keren!”
gumam Eun Hye terpesona dengan kata-kata Jo Gwon sedangkan Jo Gwon masih
memandangi Soo Jin.
Myung
Soo kesal,apa Jo Gwon belum pernah berpacaran? “Tidak mungkin hanya satu.Saat
cinta berlalu, datang lagi yang baru.Setiap momen menjadi murni.” Myung Soo
memberi pejelasan selayaknya ahli dalam urusan percintaan. Soo Jin mendengar
jawaban sedikit terkejut tapi Eun Hye membenarkan Myung Soo.
“Dia
pernah mencintai wanita ini,dan juga pernah mencintai wanita itu.Aku tidak
mengerti.” Jo Gwon masih tidak melepaskan pandangannya ke wajah Soo Jin.
“Bagaimana pendapatmu Soo Jin?” tanyanya tiba-tiba pada Soo Jin yang sama
sekali belum pernah berpacaran “'Cinta bisa menjadi banyak hal'. Apa kau setuju
dengan itu?”
Soo
Jin bingung,ia berusaha mengalihkan ke karakter utama pria. Tapi Jo Gwon tak
peduli dengan karakter utama pria,ia hanya ingin pendapat Soo Jin. Soo Jin
bingung dan ragu. Dengan terbata-bata ia menjawab “Pendapatku bisa saja
salah,tapi aku, secara pribadi...berharap hanya ada satu orang.”
“pacarmu
bilang satu” kata Jo Gwon beralih menatap Myung Soo. Myung Soo terdiam. Eun Hye
terkejut mendengar Jo Gwon berkata ‘pacar’. Alih-alih tak ingin status palsu
mereka terbongkar,Soo Jin meminta pergi dengan alasan ada telepon. Myung soo
tak bisa membalas Jo Gwon. Ia merasa kalah telak. Lalu ia pamit pergi.
Hanya
tinggal Soo Jin dan Jo Gwon. Jo Gwon terus saja menatap Soo Jin membuat Soo Jin
salah tingkah. Lucu lihat ekspresi Soo Jin. Merasa tak nyaman,Soo Jin pamit
pergi.
Myung Soo menumpahkan kekesalannya pada Soo Jin. Ia mengatakan Soo Jin sangat cocok dengan Jo Gwon. Seharusnya Soo Jin memihak Myung Soo yang sekarang sudah jadi pacar (palsu) nya. Soo Jin membela diri,saat mereka pura-pura pacaran dan saat mereka bekerja itu berbeda.ia hanya mengemukakan pendapatnya saja.
Soo
Jin juga penasaran siapa karakter utama wanitanya. Myung Soo tetap bersikeras
kalau karakter utama wanitanya adalah ketiganya. Soo Jin masih belum puas
dengan jawaban Myung Soo
“Perasaanmu
untuk mereka bertiga tidak mungkin sama.Pasti ada yang lebih kau sukai”
“Kau
ingin aku mengurutkan mereka?”
“Tidak,
aku tidak bermaksud begitu.Meski kau mencintai orang lain,orang ini tetap berada
di hatimu.Yang seperti itu.” Soo Jin memberikan contoh. Elizabeth Taylor menikah
delapan kali.Namun yang cinta terbesarnya dan yang paling dicintainya adalah
Richard Burton.Itu yang dikatakannya. Siapa orang seperti itu menurut Myung
SOo?
Myung
Soo menjawab,ada seseorang.” Meski mungkin hanya sekecil ini baginya,hatiku
terasa sesak hanya berpikir tidak sengaja akan bertemu dengannya.Jika aku lewat
daerah rumahnya,aku menutupi wajahku,kalau saja bertemu dengannya.Tapi mataku mencarinya
dengan antena terpasang.Kupikir rasanya aneh membuang cincin pasangan kami,jadi
aku hanya mendorongnya ke sudut, tapi sejujurnya seperti stempel milikku,aku
menyimpannya dengan baik”
Mendengar
hal itu membuat Soo Jin menyembunyikan rasa irinya. Iri karena ia tidak pernah
menjadi bagian dari mantan Myung Soo. Ia sebenarnya tak ingin tahu siapa yang
dimaksud Myung Soo tapi ia penasaran. “Siapa diantara mereka bertiga?”
“Bagaimana
aku bisa memberitahukan itu padamu?Kalau kau, mantan pacarmu bilang kau di
posisi ketiga, bagaimana perasaanmu?”
Soo
Jin mengiyakan, padahal sebenarnya ia sudah tahu perasaan seperti walau ia
belum pernah jadi mantan. “Tapi kurasa aku lebih penasaran kenapa aku di posisi
ketiga.Apa berdasarkan penampilan,atau yang lainnya?Siapa yang pertama?Lalu
kenapa yang pertama ada di posisi pertama?”
“Bukan
karena dia istimewa.Karena waktu itu dia istimewa bagiku.”
Soo
Jin semakin bingung. Lalu ia merubah pertanyaan agar ia bisa memahami dan
mencari tahu karakter utama wanita. “Saat kau putus, dengan siapa yang paling
berat?Ji Ah?Atau Hwa Yeong?Ra Ra?”
“Na
Ji Ah” jawab Myung Soo dengan wajah serius atau lebih tepatnya sedih dan miris.
Soo
Jin terkejut dan tak menyangka. Lalu ia bertanya seberapa sedih? Myung Soo
menjawab kalau saat ia putus dengan Ji Ah,ia menangis paling lama. Soo Jin
teringat ekspresi saat pertama kali Myung Soo berjumpa dengan Ji Ah
dikantornya.
“Bagaimana
rasanya bertemu dia kembali?”
“Yah,
perasaanku sudah berubah”
Soo
Jin sudah mengira pasti Myung Soo sangat senang saat pertama kali bertemu
dengan Ji Ah.
“Ada
orang lain yang aku merasa senang bertemu kembali”
“Siapa?”
“Kau.”
jawab Myung soo serius. Ini serius loh. Wajah Myung Soo tidak pernah seserius
ini. hehe
Soo
Jin tercengang sejenak tak menyangka. Tapi,itu sebentar. Ia mengira bahwa Myung
Soo bercanda. Myung Soo pun tak menanggapi ketidakpercayaan Soo Jin pada
perkataannya.
Hwa
Yeong sedang menikmati makan siang dengan Yeong Jae. Namun,Yeong Jae nampak tak
berselera makan setelah bertemu dengan ayahnya di kantor. Ayahnya mengingatkan
soal pekerjaan mengenai peluncuran proyek Young Jae yang tak lama lagi. ayahnya
berharap Yeong jae tak main-main dalam proyek tersebut. Yeong Jae merasa
tertekan dan Hwa Yeong mencoba menghiburnya. Hwa Yeong menegaskan jika ayah
Yeong Jae khawatir karena sudah berinvestasi jutaan won.
Myung
Soo sedang membantu Ji Ah di restorannya. ia memberitahu Ji Ah kalau ia tidak
bisa datang lagi ke restoran karena ia sekarang sedang bertugas menjadi
pacarnya Soo Jin. Ia hanya tidak ingin rahasia mereka terbongkar jika bertemu
Jo Gwon di restoran itu lagi karena ia tidak bisa berbohong lagi.
Mendengar
Myung Soo berpesan ini itu membuat Ji Ah merasa melepaskan Myung Soo untuk
wanita lain. “Kenapa Soo Jin wanita lain?Karena sangat lucu berpacaran
dengannya,aku tidak bisa tidur” kata Myung Soo mendengar Ji Ah menyebut Soo Jin
dengan kata ‘wanita lain’.
“kau
tidak bisa tidur?” kata Ji Ah terkekeh. Artinya Myung Soo kepikiran Soo Jin
terus. Myung Soo juga tak menyangka akan berbicara seperti itu di depan Ji Ah.
Hwa
Yeong sedang meeting dengan Soo Jin,Myung Soo dan Jo Gwon. Ia berkata kalau
berkat Jo Gwon,mereka mendapat bantuan produksi dari pariwisata Spanyol dan
China. Soo Jin tanya,itu artinya mereka akan syuting ke luar negeri?
Jo
Gwon menjawab kalau begitu pekerjaan karakter utama pria harus diganti menjadi
agen perjalanan atau penulis perjalanan. Soo Jin tidak setuju. Itu sangat
berbeda dari cerita aslinya. Soo Jin menambahkan jika cerita film ini berkisah
dengan pria dan wanita korea biasa. Jo Gwon tak mau kalah, Apa berlibur sesuatu yang luar
biasa?
Myung
Soo angkat bicara dan berkata jika itu sangat berbeda. Dan terjadilah perang
pendapat antara Jo Gwon dan Myung soo. Soo Jin juga ikut menjelaskan jika
pekerjaan karakter utama pria dirubah maka sebagian isi cerita
berubah,bagaimana pria dan wanita bertemu dan bagaimana mereka putus.
Hwa
Yeong bersikeras untuk mengikuti keinginan Jo Gwon. Myung Soo bersikeras kalau
ia tidak ingin perubahan dari versi aslinya. Soo Jin dan Hwa Yeong stress
memikirkan keduanya. Soo jin lebih setuju dengan Myung Soo untuk tidak merubah
alur cerita. Tapi Hwa Yeong mendesaknya,agar film ini dibuat. Ia meminta Soo
Jin untuk membujuk Myung Soo.
Soo
Jin datang ke tempat myung Soo dengan membawa makanan. Ia membujuk Myung Soo
untuk mau mengalah sedikit tapi Myung Soo tetap tidak mau. Sampainya di
rumah,kedua keponakan Soo Jin sedang sakit begitu juga dengan kakak iparnya.
Sedangkan kakak Soo Jin sedang sibuk mengemas barang untuk menginap bersama
rekan kerjanya dalam acara training bersama.
ide dan meminta Hwa Yeong untuk mengadakan acara workshop.Mereka berdua menemui Yeong Jae dan mengutarakan keinginanan untuk diadakan acara workshop agar Jo Gwon dan Myung Soo saling memahami satu sama lain dan adanya kesepakatan diantara mereka berdua. Yeong Jae setuju.
Soo
Jin membujuk Myung Soo. Myung Soo ragu karena pasti hwa Yeong dan Yeong jae ada
dipihak Jo Gwon. Sedangkan dirinya? Soo Jin menegaskan jika ia ada di pihak
Myung Soo. Bagaimana kalau Soo Jin mengkhianati Myung soo? Soo Jin berjanji
tidak akan mengkhianati Myung Soo karena mereka teman,belahan jiwa.
Myung
Soo mengiyakan dan menegaskan sekali lagi kalau mereka adalah pacar. Jika
mereka ikut workshop itu artinya mereka ikut tamasya. Bagaimana jika rahasia
mereka berdua terbongkar?
Maka
Hwa Yeong mengadakan rapat dengan Soo Jin,Myung Soo,Ra Ra dan Ji Ah. Hwa Yeong
hanya ingin bekerja sama dengan mereka untuk mengarang cerita hubungan mereka
berlima dan juga awal Soo Jin dan Myung Soo berpacaran. Tapi sebelumnya,Hwa
Yeong ingin tahu keinginan rekan-rekannya itu dengan film tersebut.
Ra
Ra ingin mendapat peran utama dalam peran tersebut. Ia harus mendapat 70 adegan
dari 100 adegan yang ada. Hwa Yeong menawar untuk 55 adegan karena peran utama
pria juga tak sebanyak yang diinginkan Ra Ra. Myung Soo dan Soo Jin tidak
setuju pasti investor dan Jo Gwon yang menentukan karakter utama wanitanya. Hwa
Yeong yang akan menanganinya.
Ji
Ah juga minta keinginannya. Ia tidak ingin secara percuma-Cuma membantu Myung
Soo. Ra Ra meledek seharusnya Ji Ah membantu Myung soo tanpa pamrih karena
Myung Soo sudah menjadi budak di restoran Ji Ah. Ji Ah menyangkal kalau itu
keinginan Myung Soo dan ia tidak pernah memintanya. Myung Soo mengiyakan. yang
lainnya tak menyangka jika Myung Soo sebodoh itu.
Ji
Ah tidak meminta peran penting dalam film melainkan ingin menjadi cinta
pertamanya Myung Soo didepan Jo Gwon. Tidak ada yang setuju,karena hubungan
mereka harus berbeda dari kenyataannya. Hwa Yeong menyarankan agar Ji Ah
menjadi saudara kandung Myung Soo karena mereka terlihat mirip.
Setelah
Ji Ah dan Ra Ra,Soo Jin ingin mengajukan keinginannya tapi tidak ada yang
mendengarnya. Selanjutnya mengarang cerita tentang pertemuan Soo Jin dan Myung
Soo.
Myung
Soo bercerita kalau Soo Jin memberinya tumpangan ke Buncheon. Ji Ah dan Ra Ra
tidak setuju jika ceritanya mirip karena kurang dramatis. Akhirnya mereka
mengarang kalau Soo Jin dan Myung Soo bertemu di Pulau Jeju.
Soo
Jin tersesat dan kelelahan karena berjalan mencari alamat. Datanglah Myung Soo
dengan kudanya dan memberitahu Soo Jin bahwa tidak ada jalan jika Soo Jin
berjalan ke arah sana. Tidak ada yang setuju dengan cerita dari Ra Ra,sudah
jarang penduduk Pulau Jeju menunggang kuda.
Terulang
adegan yang sama dan masih di Pulau Jeju,tapi kali ini Myung Soo dengan mobil
mewahnya dan menawarkan tumpangan. Myung Soo tidak setuju dengan ide cerita
itu,terlihat norak.
Ra Ra memberi ide cerita lain kali ini Myung Soo dengan
mobil pick-up. Akhirnya mereka setuju menggunakan cerita itu walau Soo Jin
tidak setuju karena terlihat mirip adegan sebuah film.
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasiih atas komentarnya^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian