Sinopsis Ex-Girlfriends Club
Episode 11 Part 1
Soo
Jin sedang memikirkan tawaran Jo Gwon tapi ia juga bingung karena Myung Soo
meminta Soo Jin untuk istirahat sementara waktu.
“Untuk sementara. Aku
mendapatkan ini dengan menjual rumahku. Hanya ini asetku”
“Tapi kenapa tempat ini?”
“Aku ingin memulai lagi di
sini. Denganmu.” Pinta Jo Gwon
“Istirahat dengan nyaman saat
kau punya waktu.Belum lama sejak kau mulai istirahat” saran Myung Soo
“Aku merasa tidak tenang. Aku
tidak bisa istiharat meski kucoba. Ada perasaan tidak tenang ketika tidak ada
yang bisa kukerjakan.Ah, aku harus bagaimana supaya bisa beristirahat?”
“Kau tidak punya mimpi?Pegang
tanganku. Aku akan membuatmu mampu mengguncang dunia”
Di
sisi lain ada Myung Soo yang tidak suka jika Soo Jin dekat dengan Jo Gwon.
“ Apa kau tahu betapa piciknya pria
itu?”
“Kenapa? Bagaimana dia?”
“Kukatakan padamu.Aku tidak
suka”
Dan
kedua pria itu yang sekarang membuat Soo Jin pusing. Keesokan paginya Jo Gwon
melihat Soo Jin sedang membersihkan meja kerjanya. Lalu ia bertanya, Kau di sini untuk bekerja atau melakukan
pelayanan masyarakat?
Soo
Jin hanya menjawab jika ia sudah membersihkan meja,lantai dan juga menata
barang-barang milik Jo GWon. Jo Gwon menebak jika semalam pasti Soo Jin
memikirkan dirinya. Dengan ragu Soo Jin bertanya apa Jo Gwon tidak membutuhkan
pekerja paruh waktu? Pekerjaan seperti Bersih-bersih, mengatur dokumen,tugas ke
kantor pemerintahan. Karena Soo Jin bisa melakukannya dan bersedia menjadi
pekerja paruh waktu.
Tapi
sayang Jo Gwon tidak butuh. Dengan alasan pekerjaan yang membutuhkan tenaga
ahli kenapa harus mempekerjakan sembarang orang.
“Itu
sudah umum dalam masyarakat Korea” ujar Soo Jin membela diri
“Aku
tidak mau.Kenapa memimpikan dunia yang lain sementara mengerjakan hal yang sama
dengan orang lain?” jawab Jo Gwon dengan sangat tegas
Soo
Jin hendak menjelaskan kenapa ia tidak bisa bekerja dengan Jo Gwon dengan
terbuka walau tidak secara detail. Tapi Jo Gwon tidak ingin mendengarnya dan
meminta Soo Jin untuk melihat sesuatu.
Jo
Gwon melihat laptopnya dan berkata Ketika perusahaan tutup, kepemilikan kontrak
dengan perusahaan tidak diserahkan kepada kreditur.Dengan kata lain, Oz tidak
memiliki hak atas hasil kerja Penulis Bang. Jadi Jo Gwon dan Soo Jin bisa mendapatkan
kembali hasil kerja Myung Soo dan melanjutkan pekerjaan mereka yang tertunda
juga.
Soo
Jin senang mendengarnya lalu ia mendekat hendak membaca sendiri apa yang
tertulis di laptopnya Jo Gwon. Dan tangan Soo Jin juga tak lepas dari mouse
yang dipegang Jo Gwon dan itu yang membuat Jo Gwon gugup.
“Bagaimana?
Kau yang memutuskan kita lanjut atau tidak, Soo Jin.” Tanya Jo Gwon
terbata-bata. Soo Jin tercengang,baginya ini tawaran yang membingungkan.
Soo
Jin langsung menelepon Myung Soo untuk menyampaikan berita baik ini. Myung Soo
juga memuji kinerja Soo Jin. Jadi ia dan Soo Jin bisa memulai lagi dengan
mencari investasi baru dan juga sutradara baru. Karena Myung Soo tidak mau jika
harus bekerja sama lagi dengan Jo Psiko alias Jo Gwon.
“Tidak
boleh?Apa kau sangat membencinya?” Soo Jin tak menyangka Myung Soo bakal
secepat ini menolak Jo gwon
“Aku
benci adalah satu hal,tapi jika kita terlibat dengan Jo Psiko itu lagi,maka
kita juga akan menjadi psiko”
Myung
Soo bertanya apa Soo Jin dirumah?? Karena suara Soo Jin terdengar menggema dari
telepon. Soo Jin berbohong kalau ia dirumah dan sedang berada di dalam kamar
mandi. Tepat setelah mengatakan itu,Jo Gwon datang “apa yang kau lakukan
disini?” tanyanya pada Soo Jin sehingga membuat Soo Jin kaget dan langsung
menutup teleponnya.
Myung
Soo heran dan hendak menelepon Soo Jin lagi tapi Soo Jin mengirimnya sebuah
pesan. Maaf, kakak iparku tiba-tiba
datang. Kita bicara lagi nanti malam. Keheranan Myung Soo semakin menjadi
dan akhirnya ia memilih mencari jawaban atas kecurigaannya itu.
Soo
Jin sedang membereskan sisa makan siangnya dengan Jo Gwon. Jo Gwon bertanya
pasti Myung Soo tidak ingin bekerja sama dengannya lagi. Soo Jin bingung
menjawabnya. Jo Gwon mengerti jika memang Soo Jin tidak mau bekerja sama
dengannya lagi,ia tidak akan memaksa. Namun saat ini Jo Gwon juga dalam situasi
harus memilih,ia berharap Soo Jin segera memberinya kepastian.
Soo
Jin tanya,pilihan apa?. Ternyata Jo gwon juga mendapat tawaran untuk menjadi
sutradara sebuah film. Dan sekarang ia sedang membaca skripnya. Film Tentang
orang yang cacat karena penyakit lumpuh otak. Soo Jin langsung tertarik lalu ia
bertanya apa itu film documenter? Jo Gwon menjawab kalau itu film bergenre
romance.
Jo
Gwon menawarkan apa Soo Jin ingin melihat skripnya? Soo Jin pun tertarik dan ia
duduk berdekatan dengan Jo Gwon. Soo Jin heran kenapa Jo Gwon memilih film
genre romance? Bukankah Jo Gwon tidak suka yang bergenre roman?
“Dulu.
Tapi sepertinya manusia berubah.Aku jadi menyukai roman” jawab Jo Gwon. Soo Jin
tersenyum mendengarnya. Sutradara yang sebelumnya kaku ternyata bisa berubah
lunak.
“apa
yang kau lakukan disini?...” tanya seseorang yang mengganggu keakraban Soo Jin
dan Jo Gwon “…sayang” Myung Soo menambahkan kata ‘sayang’. Membuat Soo Jin
panik karena ketahuan berbohong. Myung Soo pun langsung duduk di antara Soo Jin
dan Jo Gwon.
Jo
Gwon memulai percakapan dan berkata kalau ia juga berniat ingin bertemu dengan
Myung Soo. Myung Soo juga sudah mendengar jika Jo Gwon berhasil mengembalikan
film yang ter-cancel.
“Bagaimana
menurutmu,Penulis Bang?” tanya Jo Gwon
“Yah,
kita harus membuat filmnya” jawab Myung Soo. Soo Jin tersenyum mendengar Myung
Soo setuju. “tapi aku berpikir untuk mengganti sutradaranya.yang tidak memiliki
niat yang tidak bersih” lanjut Myung Soo
Soo
Jin bingung,niat apa? Tapi Jo Gwon yakin jika niatnya bersih. Tapi Myung Soo
tidak yakin jika niat Jo Gwon adalah niat bersih. Tatapan Myung Soo pada Jo
Gwon sangat tajam. Seakan ingin memangsa Jo Gwon. Tapi Soo Jin tidak menyadari
persaingan hati antara Myung Soo dan Jo Gwon.
Di
perjalanan pulang,Soo Jin meminta maaf pada myung Soo. Myung Soo dengan
senyumnya yang terpaksa pura-pura tidak mengerti permintaan maaf pacarnya itu.
Soo Jin menjelaskan kalau ia berbohong pada Myung Soo karena Myung Soo tidak
menyukai Jo Gwon. Tapi dari awal ia tidak selamanya berbohong dan menyembunyikannya
dari Myung Soo.
“tentu”
ujar Myung Soo masih dengan senyum paksanya sambil memeluk Soo Jin “kau akan
menyembunyikannya” lanjut Myung Soo,kali ini dengan wajah kesalnya.lalu ia
kembali tersenyum paksa saat melepaskan pelukannya dari Soo Jin.
“Myeong
Soo, jangan menyindir.Marah saja padaku.” Soo Jin merasa bersalah sambil bergelayut
manja di tangannya Myung Soo. “Tidak, kenapa aku harus marah?Kenapa aku harus
marah?Aku tidak marah.” Kata Myung Soo meyakinkan Soo Jin.tapi Soo Jin tak
percaya.
“Tentu.
Lagipula kau akan memberitahuku dan aku tidak memberikan kesempatan itu.Aku
100% salah” kata Myung Soo. Soo Jin tahu kalau Myung Soo marah. “jadi kau
marah?”
“aku?”
Myung Soo tertawa terkekeh “Aku bukan orang seperti itu.Jika ada yang ingin kau
lakukan, lakukan saja” Soo Jin terdiam memandang Myung Soo penuh makna “kau
ingin melakukannya?”
Soo
Jin tersadar jika Myung Soo masih kesal dan ia menjawab kalau ia tidak mau. Ia
tidak akan melakukannya (melanjutkan bekerja sama dengan Jo Gwon).
“Katakan
sejujurnya.Kau ingin melakukannya?” tanya Myung Soo yang sangat mengerti mimpi
Soo Jin
“Hanya
saja, lagipula ini mimpiku. Kau
tahu, dalam acara VIP,bersama orang tuaku,di depan semua orang dan teman selama
masa sulit kita,dan kau dan aku berpakaian yang terbaik,di depan mereka...” Soo
Jin terus bercerita tentang khayalannya lalu ia terdiam dan tak melanjutkan
saat menatap Myung Soo. ia tahu jika jalan menuju mimpinya penting tapi jalan
bersama Myung Soo sangat penting. Jadi jika Myung Soo tidak suka maka ia pun
juga begitu. Soo Jin bersedia tidak bekerja lagi dengan Jo Gwon.
“Jika
ada yang ingin kau lakukan, harus kau lakukan.Maka aku juga akan merasa senang.”
Ujar Myung Soo. Soo Jin senang mendengarnya. Bagi Myung Soo jika Soo Jin suka
ia pun juga suka. Jika filmnya berhasil tentu ia juga merasa senang karena itu
hasil karyanya juga. Soo jin tanya,bagaimana dengan sutradaranya (Jo Gwon)?
Myung Soo bilang ia juga suka.tapisudah terlihat dari wajah Myung Soo kalau ia
tidak suka. Soo Jin merasa lega walau sedikit.
Myung
Soo dan Jo Gwon sedang minum di kedai. Mereka mulai perang mulut.
“Kenapa
kau selalu turut campur urusan orang lain?”tanya Myung Soo mengawali perang
mereka
“Aku
yakin kau yang selalu melewati batas.Kalau saja kau tidak tahu, aku akan
memberitahumu.Kantor itu milikku.”
“Aku
akan bekerja dan aku tidak ingin diganggu apapun itu.”
“Aku
tidak mau hubungan asmaraku diganggu apapun itu.”
“Apa
yang membuatmu berpikir aku akan mengganggunya?”
“Kenapa
dari semua kantor, kau pilih yang itu?Karena pemandangannya bagus.Aku lumayan
kelam,maka aku suka yang terang”
“Kau
suka Soo Jin?”Jo gwon tak menjawab dan tetap meneguk minumannya yang sempat
tertunda karena pertanyaan ini. “Kenapa seseorang yang tidak punya perasaan
apa-apa tidak mau mengatakan kata tersebut ketika ada pihak ketiga?” tanya
Myung Soo lagi
“Jika
aku merasa begitu,apa aku harus merasa bersalah?” tanya Jo Gwon dan membuat
Myung Soo terdiam lama
“Sekarang
kau jadi sangat berani” ujar Myung Soo
“Lalu
apa hatimu melakukan apa yang kau inginkan?”
“Maksudmu
kau ingin menantangku, kan?”
“Jangan
terus memprovokasi orang.Bahkan diriku, aku tidak tahu bagaimana aku akan
berubah” tantang Jo Gwon. Myung Soo mengerti. dan persaingan antara mereka
dimulai.let’s start!!
======
Di
Studio,Myung Soo masih memikirkan percakapannya dengan Jo Gwon. Myung Soo
semakin penasaran seperti apa sosok sutradara yang berani menantangnya. Ia pun
langsung mengecek nama Jo Gwon lewat internet. Dan Jin Bae datang mengagetkannya.
Jin Bae heran kenapa Myung Soo ingin tahu soal Jo Gwon. Myung Soo berbohong
kalau ia ingin melihat karya-karya sutradara Jo Gwon.
“Mau
kuberi bocoran?” tanya Jin Bae
“Bocoran
apa? Aku bukan orang yang suka memeriksa latar belakang orang lain” jawab Myung
Soo gengsi. Tapi Jin Bae menunggu Myung Soo berubah pikiran. Tidak membutuhkan
waktu lama untuk menunggu Myung Soo berubah pikiran jika soal saingannya itu.
Jin
Bae membuka situs penggemar milik Jo Gwon. Myung Soo yang tidak ingin
kalah,kalau ia juga punya situs penggemar. Bahkan anggota di situs penggemar
milik Jo Gwon lebih dari 3000 anggota sedangkan Myung Soo,anggota penggemarnya
tidak mencapai 500.
Bahkan
Jo Gwon memiliki follower di akun SNS-nya sebanyak 20.000 followers. Dan
kebanyakan followers-nya dari luar negeri. Mendengar kata ‘luar negeri’ Myung
Soo sudah merasa kalah populer. Ia membaca status Jo Gwon yang kebanyakan
berbahasa inggris. Myung Soo kesal dan meminta Jin Bae untuk tidur. Tapi Myung
soo tidak bisa tidur. Ia kembali membuka laptop dan membaca status SNS milik Jo
Gwon yang berbahasa inggris hendak memahami artinya. tapi Myung Soo semakin
kesal dan menutup kembali laptopnya.lalu Myung Soo semakin penasaran dan
membuka laptopnya lagi.
Disaat
Ji Ah sedang senam yoga,Hwa Young terus saja mengirimnya banyak pesan dan itu
membuat Ji Ah tak tenang.
Ra
Ra sedang syuting. Kali ini peran Ra Ra tanpa make up. Sutradara meminta Ra Ra
berputar 45 derajat. Dan Ra Ra menurutinya. Sutradara meminta berputar lagi 90
derajat. Ra Ra pun berputar. Tapi entah apa yang ada dipikiran sutradara saat
melihat Ra Ra.
Ra
Ra datang menemui Hwa Yeong di restorannya Ji Ah. Ia bertanya pada Hwa
Yeong,apa dirinya terlihat gendut. Hwa Yeong berkata kalau Ra Ra tidak terlihat
gendut.begitu juga menurut Ra Ra,tapi sutradara meminta Ra Ra untuk menurunkan
berat badan. Hwa yeong tanya,berapa kg? tapi bagi Ra Ra berapa kg tidak
penting. Yang terpenting apa ia perlu menurunkan berat badan.
Hwa
Yeong menyarankan jika di kontrak yang sudah ditanda tangani oleh Ra Ra tidak
ada perihal untuk menurunkan berat badan lebih baik Ra Ra menuntutnya. Jika
perlu Hw Yeong bersedia mengenalkan pengacara untuk Ra Ra. Ra Ra kesal karena
Hwa Yeong tidak pernah memberinya saran yang masuk akal.
Tiba-tiba
Ji Ah datang dan langsung menegur Hwa Yeong yang sangat terobsesi dengannya.
Karena ia mengirimi Ji Ah 30 pesan.Hwa Yeong beralasan karena restorannya Ji Ah
terlihat kacau. Dan Hwa Yeong menjelaskan kekacauannya itu pada Ji Ah. Ji ah
menyarankan agar Hwa Yeong secepatnya mencari pekerjaan agar tidak ribut
mengurusi restorannya.
Hwa
Yeong tidak ingin mencari pekerjaan karena ia akan beristirahat untuk sementara
waktu. Ji Ah tanya,lalu bagaimana dengan dirinya? Ia juga ingin istirahat tanpa
gangguan dari Hwa Yeong.
Eun
Hye kembali bekerja dengan Soo Jin dan Jo Gwon. Tepat saat Jo Gwon memberi
tugas Soo Jin. Myung Soo datang ke kantor dengan membawa sebuah dus berisi alat-alat
pekerjaannya. Myung Soo ingin tinggal di kantornya Jo Gwon dengan alasan
studionya berisik karena ada konstruksi di sebelah studio. Jo gwon tanya,kenapa
harus kantornya?
“Karena
pemandangannya indah!Aku lumayan kelam,maka aku suka yang terang” jawab Myung
Soo menyindir Jo Gwon. Jo Gwon bilang kalau tidak ada meja lagi untuk Myung Soo
tapi Eun Ha nyeletuk kalau banyak meja. Myung Soo mengerti dann hendak pergi,ia
memilih akan menggambar di jalanan. Eun Hye merasa kasihan pada Myung Soo dan
berkata pada Jo Gwon kalau Myung Soo adalah penulis asli film ini. jadi Myung
Soo termasuk tim mereka juga.
Dengan
terpaksa Jo Gwon tanpa memberi ijin akhirnya Myung Soo bisa bergabung dengan
mereka. Myung Soo dengan bangganya mengeluarkan alat tempurnya untuk menjadi
tim di Jung In film.
Suasana kerja pun
terasa canggung dan tak nyaman. Diam-diam Myung Soo mengirim pesan pada Soo Jin.
Hey! Pacar. Soo Jin kaget mendapat
pesan dari Myung Soo padahal Jo Gwon duduk di depan mereka. Soo jin
membalasnya. Kenapa?
“Nanti kita makan malam bersama”
ajak Myung Soo
“Kurasa aku akan selesai
terlambat”
“Tidak bisa keluar lebih awal?”
“Jika
kalian punya waktu, bagaimana kalau kita semua makan malam bersama?” ajak Eun
Hye tiba-tiba. Hal ini membuat Myung Soo geram karena rencananya gagal.
Eun
Hye bercerita kalau selama ia menjadi pengangguran,pacarnya memberi uang
belanja pada Eun Hye. hal itu membuat soo Jin iri. “Pasti kau senang, Eun Hye.
Pacarmu memberimu uang belanja” ujar Soo Jin. Myung Soo yang disampingnya
langsung merasa tersindir.
Eun
Hye mengajak mereka untuk makan daging panggang. Jo Gwon mengiyakan tapi Myung
Soo? Myung Soo langsung meng-sms Soo Jin. Kita bilang tidak
bisa pergi dan membuat alasan, misal pergi melayat?
Tapi
Soo Jin menolak karena merasa tak enak hati pada Eun Hye yang sedang dalam
suasana senang. Myung Soo terpaksa mengikuti keinginan Eun Hye. lalu ia pamit
pergi ke toilet. Sebelum pergi Myung Soo melempar kartu debit/kredit miliknya
di samping Soo Jin.Myung Soo kembali meng-sms. Dimengerti.Gunakan sepuas hatimu.
Soo
Jin tak mengerti maksud Myung Soo memberikan kartu debitnya.
“Kau tadi bilang iri karena Eun
Hye punya pacar yang memberinya uang belanja”
“Dasar bodoh,aku hanya asal
bicara”
“Nanti jangan biarkan Eun Hye yang membayar.”
Jo
Gwon memperhatikan Soo Jin yang sedari tadi senyum-senyum sendiri. Ia mulai
kesal karena tingkah Myung Soo.
Saat
makan,Eun Hye mengatakan jika temannya adalah penggemarnya Myung Soo. temannya
itu berharap bisa bertemu dengan Myung Soo. Myung Soo merasa ge-er dan ia mulai
mengompori Jo Gwon dan membuktikan kalau dirinya juga punya fans. Soo Jin tanya
siapa temannya Eun Hye itu?
“Dia
adik kelasku saat kuliah dan model balap” jawab Eun Hye. mendengar ‘model
balap’ Soo Jin dan Myung Soo terkekeh. Mereka tahu betapa seksinya figure
seorang model balap. “kau pasti senang?” sindir Soo Jin pada Myung Soo. Myung
Soo menjawab tidak sambil nyengir takut Soo Jin marah.
Jo
gwon pun ikut menanyai umur temannya Eun Hye. Eun Hye menjawab temannya itu usianya
23 tahun. lagi-lagi Myung Soo dan Soo Jin terkekeh. Soo Jin berkata kalau
temannya Eun Hye masih anak-anak. Tapi menurut Jo Gwon temannya Eun Hye itu sangat
cocok dengan Myung Soo yang suka pergi ke Club. Myung Soo tahu kalau Jo gwon
sengaja membuat suasana hati Soo Jin panas.
Jo
Gwon semakin mengompori kalau ia sangat iri dengan Myung Soo. kebanyakan artis
setelah bertemu fansnya langsung menikah.
“Kau.
Kurasa kau tidak tahu, Eun Hye. Aku
berpacaran dengan Soo Jin.” Kata Myung Soo mulai kesal dengan tingkah Jo Gwon.
Myung Soo duduk mendekat pada Soo Jin.seakan ingin menunjukan kemesraan mereka
di depan Eun Hye dan Jo Gwon.
Eun
Hye langsung berkata kalau ia tidak percaya jika Myung Soo dan Soo Jin
berpacaran. Soo Jin membenarkan pengakuan Myung Soo kalau mereka pacaran. Myung
Soo semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Soo Jin agar Eun Hye percaya kalau
mereka pacaran. Tapi tetap saja Eun Hye masih belum percaya,ia mengira Soo Jin
dan Myung Soo sengaja mengerjainya.
Jo
gwon mulai senang dan ikut berakting memuji Eun Hye yang pintar karena tidak
percaya dengan status Myung Soo Jin pacaran. Myung Soo hendak menyuapi Soo Jin
di depan Eun Hye & Jo Gwon tapi Soo Jin melirik kesal pada Myung Soo.
akhirnya daging yang hendak ia berikan pada Soo Jin,ia masukan ke mulutnya
sendiri.
Soo
Jin masih marah dan Myung Soo berusaha membujuk Soo Jin. Myung Soo menyampaikan
permintaan maaf Eun Hye pada Soo Jin. Tapi Soo Jin tak peduli dan masih
ngambek. Soo Jin merasa heran apa ia dan Myung Soo terlihat seperti teman bukan
sepasang kekasih?
Soo
Jin tanya apa Myung Soo akan menemui temannya Eun Hye. Myung Soo mengiyakan
terlebih temannya Eun Hye seorang model balap. Dan juga menurut Eun
Hye,temannya itu baik.
Soo
Jin kesal dan menampik tangan Myung Soo yang menggandeng tangannya “Dia baik?
Apanya? Tubuhnya?”
“Aku
bicara soal kepribadiannya”
“Benar.
Temui saja dia.Tadi kau gembira setengah mati.Kau tersenyum dari telinga sampai
ke telinga.”Soo Jin mulai cemburu dan meninggalkan Myung Soo dan ia berbalik
lagi dan mengembalikan kartu debit milik Myung soo.tapi Myung soo menolak dan
menyuruh Soo Jin menyimpannya. Soo Jin tidak mau karena jika ia menyimpannya,ia
akan menghabiskannya.
“Kau
simpan saja dan kembalikan padaku,ketika aku menemui model balap itu.” kata
Myung Soo tertawa. Artinya ia tidak akan menemui si model balap.
Hwa
Yeong pergi ke sebuah perusahaan. Ia mendapat tawaran pekerjaan dari perusahaan
DK Films. Manager perusahaan DK films meminta Hwa Yeong memeriksa proposal dan
kontrak kerja. Hwa Yeong langsung tanya isi dari proposal tersebut.
“Seperti
yang kau ketahui, kami selalu nomor dua dalam pendistribusian film,karena Oz
sangat berkuasa.Maka kali ini, kami mengembangkan strategi agresif untuk
membalik keadaan”
Hwa
Yeong mengerti maksud dari isi proposal tersebut. Yang memintanya untuk
mengkhianati OZ Films. Hwa Yeong masih mempertimbangkan pekerjaan tersebut. Ia
bimbang ia harus menerima tawaran pekerjaan dengan penghasilan besar tapi harus
mengkhianati OZ film termasuk Yeong Jae yang sudah membatalkan pernikahannya.
Di
kantor,Myung Soo mengendap-endap memberikan kue pada Soo Jin. Kue hasil jerih
payahnya sudah mengantri panjang untuk memberikannya pada Soo Jin. Soo jin mengambil
kue dan menyuapinya pada Myung Soo. tapi Myung Soo sok ogah-ogahan dan manja.
Myung Soo menggigit setengah dan meminta Soo Jin menggigit setengahnya lagi.
tapi sayang,adegan manis yang diharapkan Myung Soo gagal karena kehadiran Jo
gwon.
Jo
gwon langsung memerintah Soo Jin untuk bergegas menghadiri rapat. Soo Jin
langsung menurut. Setelah Soo Jin pergi,Jo gwon mengambil kue di atas meja dan
memasukannya ke dalam mulutnya sekaligus.
“enak”
kata Jo gwon dengan mulut penuh dengan kue yang ia makan hingga menyembur
keluar. Myung Soo pun melakukan hal yang sama.
Myung
Soo dan Soo Jin makan bersama di restorannya Ji Ah. Tidak hanya mereka berdua.
Ada Hwa Yeong, Ra Ra dan juga Ji Ah. Mereka terlihat akur. Ji Ah tanya soal
tawaran Dk films pada Hwa Yeong. Soo jin tahu jika DK films adalah saingan dari
OZ Films. Artinya DK Films ingin menjatuhkan OZ Film dengan menggunakan Hwa
Yeong yang sebelumnya adalah otak dari OZ Films.
Ra
Ra mengatakan jika Hwa Yeong terima tawaran tersebut berarti Hwa Yeong dan
Yeong Jae akan menjadi musuh. Hwa Yeong tak peduli karena ia dan Yeong Jae
adalah orang asing. Hwa Yeong mengalihkan topik obrolan mengenai perkembangan
filmnya Myung Soo. Soo Jin berkata kalau mereka sedang dalam proses casting.
Ketiga
para mantan pacar langsung antusias saat mendengar dalam proses casting. Mereka
penasaran siapa kandidat yang akan memerankan tokoh mereka. Hwa Yeong meminta
daftarnya tapi Soo Jin bilang kalau itu tugas sutradara.
Myung
Soo langsung angkat bicara “Ya. Apa kalian punya pendapat soal casting?Kalian
harus memberitahu Sutradara.Jangan menyimpannya. Kita bukan orang asing” Myung
Soo tersenyum girang penuh kemenangan. Ini cara Myung Soo membalas.
[ Bersambung ke bagian kedua ]
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasiih atas komentarnya^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian