Pages

Monday 22 June 2015

Sinopsis Ex-Girlfriends Club Episode 11 Part 1



Sinopsis Ex-Girlfriends Club Episode 11 Part 1
Soo Jin sedang memikirkan tawaran Jo Gwon tapi ia juga bingung karena Myung Soo meminta Soo Jin untuk istirahat sementara waktu.
“Untuk sementara. Aku mendapatkan ini dengan menjual rumahku. Hanya ini asetku”
“Tapi kenapa tempat ini?”
“Aku ingin memulai lagi di sini. Denganmu.” Pinta Jo Gwon
“Istirahat dengan nyaman saat kau punya waktu.Belum lama sejak kau mulai istirahat” saran Myung Soo
“Aku merasa tidak tenang. Aku tidak bisa istiharat meski kucoba. Ada perasaan tidak tenang ketika tidak ada yang bisa kukerjakan.Ah, aku harus bagaimana supaya bisa beristirahat?”

Tapi jika ia hanya berdiam diri,segala mimpinya akan sirna dan satu-satunya hanya Jo Gwon yang bisa mewujudkannya.
“Kau tidak punya mimpi?Pegang tanganku. Aku akan membuatmu mampu mengguncang dunia”
Di sisi lain ada Myung Soo yang tidak suka jika Soo Jin dekat dengan Jo Gwon.
“ Apa kau tahu betapa piciknya pria itu?”
“Kenapa? Bagaimana dia?”
“Kukatakan padamu.Aku tidak suka”
Dan kedua pria itu yang sekarang membuat Soo Jin pusing. Keesokan paginya Jo Gwon melihat Soo Jin sedang membersihkan meja kerjanya. Lalu ia bertanya, Kau di sini untuk bekerja atau melakukan pelayanan masyarakat?
Soo Jin hanya menjawab jika ia sudah membersihkan meja,lantai dan juga menata barang-barang milik Jo GWon. Jo Gwon menebak jika semalam pasti Soo Jin memikirkan dirinya. Dengan ragu Soo Jin bertanya apa Jo Gwon tidak membutuhkan pekerja paruh waktu? Pekerjaan seperti Bersih-bersih, mengatur dokumen,tugas ke kantor pemerintahan. Karena Soo Jin bisa melakukannya dan bersedia menjadi pekerja paruh waktu.

Tapi sayang Jo Gwon tidak butuh. Dengan alasan pekerjaan yang membutuhkan tenaga ahli kenapa harus mempekerjakan sembarang orang.
“Itu sudah umum dalam masyarakat Korea” ujar Soo Jin membela diri
“Aku tidak mau.Kenapa memimpikan dunia yang lain sementara mengerjakan hal yang sama dengan orang lain?” jawab Jo Gwon dengan sangat tegas
Soo Jin hendak menjelaskan kenapa ia tidak bisa bekerja dengan Jo Gwon dengan terbuka walau tidak secara detail. Tapi Jo Gwon tidak ingin mendengarnya dan meminta Soo Jin untuk melihat sesuatu.
Jo Gwon melihat laptopnya dan berkata Ketika perusahaan tutup, kepemilikan kontrak dengan perusahaan tidak diserahkan kepada kreditur.Dengan kata lain, Oz tidak memiliki hak atas hasil kerja Penulis Bang. Jadi Jo Gwon dan Soo Jin bisa mendapatkan kembali hasil kerja Myung Soo dan melanjutkan pekerjaan mereka yang tertunda juga.
Soo Jin senang mendengarnya lalu ia mendekat hendak membaca sendiri apa yang tertulis di laptopnya Jo Gwon. Dan tangan Soo Jin juga tak lepas dari mouse yang dipegang Jo Gwon dan itu yang membuat Jo Gwon gugup.

“Bagaimana? Kau yang memutuskan kita lanjut atau tidak, Soo Jin.” Tanya Jo Gwon terbata-bata. Soo Jin tercengang,baginya ini tawaran yang membingungkan.
Soo Jin langsung menelepon Myung Soo untuk menyampaikan berita baik ini. Myung Soo juga memuji kinerja Soo Jin. Jadi ia dan Soo Jin bisa memulai lagi dengan mencari investasi baru dan juga sutradara baru. Karena Myung Soo tidak mau jika harus bekerja sama lagi dengan Jo Psiko alias Jo Gwon.
“Tidak boleh?Apa kau sangat membencinya?” Soo Jin tak menyangka Myung Soo bakal secepat ini menolak Jo gwon
“Aku benci adalah satu hal,tapi jika kita terlibat dengan Jo Psiko itu lagi,maka kita juga akan menjadi psiko”
Myung Soo bertanya apa Soo Jin dirumah?? Karena suara Soo Jin terdengar menggema dari telepon. Soo Jin berbohong kalau ia dirumah dan sedang berada di dalam kamar mandi. Tepat setelah mengatakan itu,Jo Gwon datang “apa yang kau lakukan disini?” tanyanya pada Soo Jin sehingga membuat Soo Jin kaget dan langsung menutup teleponnya.
Myung Soo heran dan hendak menelepon Soo Jin lagi tapi Soo Jin mengirimnya sebuah pesan. Maaf, kakak iparku tiba-tiba datang. Kita bicara lagi nanti malam. Keheranan Myung Soo semakin menjadi dan akhirnya ia memilih mencari jawaban atas kecurigaannya itu.
Soo Jin sedang membereskan sisa makan siangnya dengan Jo Gwon. Jo Gwon bertanya pasti Myung Soo tidak ingin bekerja sama dengannya lagi. Soo Jin bingung menjawabnya. Jo Gwon mengerti jika memang Soo Jin tidak mau bekerja sama dengannya lagi,ia tidak akan memaksa. Namun saat ini Jo Gwon juga dalam situasi harus memilih,ia berharap Soo Jin segera memberinya kepastian.
Soo Jin tanya,pilihan apa?. Ternyata Jo gwon juga mendapat tawaran untuk menjadi sutradara sebuah film. Dan sekarang ia sedang membaca skripnya. Film Tentang orang yang cacat karena penyakit lumpuh otak. Soo Jin langsung tertarik lalu ia bertanya apa itu film documenter? Jo Gwon menjawab kalau itu film bergenre romance.
Jo Gwon menawarkan apa Soo Jin ingin melihat skripnya? Soo Jin pun tertarik dan ia duduk berdekatan dengan Jo Gwon. Soo Jin heran kenapa Jo Gwon memilih film genre romance? Bukankah Jo Gwon tidak suka yang bergenre roman?
“Dulu. Tapi sepertinya manusia berubah.Aku jadi menyukai roman” jawab Jo Gwon. Soo Jin tersenyum mendengarnya. Sutradara yang sebelumnya kaku ternyata bisa berubah lunak.

“apa yang kau lakukan disini?...” tanya seseorang yang mengganggu keakraban Soo Jin dan Jo Gwon “…sayang” Myung Soo menambahkan kata ‘sayang’. Membuat Soo Jin panik karena ketahuan berbohong. Myung Soo pun langsung duduk di antara Soo Jin dan Jo Gwon.
Jo Gwon memulai percakapan dan berkata kalau ia juga berniat ingin bertemu dengan Myung Soo. Myung Soo juga sudah mendengar jika Jo Gwon berhasil mengembalikan film yang ter-cancel.
“Bagaimana menurutmu,Penulis Bang?” tanya Jo Gwon
“Yah, kita harus membuat filmnya” jawab Myung Soo. Soo Jin tersenyum mendengar Myung Soo setuju. “tapi aku berpikir untuk mengganti sutradaranya.yang tidak memiliki niat yang tidak bersih” lanjut Myung Soo
Soo Jin bingung,niat apa? Tapi Jo Gwon yakin jika niatnya bersih. Tapi Myung Soo tidak yakin jika niat Jo Gwon adalah niat bersih. Tatapan Myung Soo pada Jo Gwon sangat tajam. Seakan ingin memangsa Jo Gwon. Tapi Soo Jin tidak menyadari persaingan hati antara Myung Soo dan Jo Gwon.

Di perjalanan pulang,Soo Jin meminta maaf pada myung Soo. Myung Soo dengan senyumnya yang terpaksa pura-pura tidak mengerti permintaan maaf pacarnya itu. Soo Jin menjelaskan kalau ia berbohong pada Myung Soo karena Myung Soo tidak menyukai Jo Gwon. Tapi dari awal ia tidak selamanya berbohong dan menyembunyikannya dari Myung Soo.
“tentu” ujar Myung Soo masih dengan senyum paksanya sambil memeluk Soo Jin “kau akan menyembunyikannya” lanjut Myung Soo,kali ini dengan wajah kesalnya.lalu ia kembali tersenyum paksa saat melepaskan pelukannya dari Soo Jin.
“Myeong Soo, jangan menyindir.Marah saja padaku.” Soo Jin merasa bersalah sambil bergelayut manja di tangannya Myung Soo. “Tidak, kenapa aku harus marah?Kenapa aku harus marah?Aku tidak marah.” Kata Myung Soo meyakinkan Soo Jin.tapi Soo Jin tak percaya.
“Tentu. Lagipula kau akan memberitahuku dan aku tidak memberikan kesempatan itu.Aku 100% salah” kata Myung Soo. Soo Jin tahu kalau Myung Soo marah. “jadi kau marah?”
“aku?” Myung Soo tertawa terkekeh “Aku bukan orang seperti itu.Jika ada yang ingin kau lakukan, lakukan saja” Soo Jin terdiam memandang Myung Soo penuh makna “kau ingin melakukannya?”
Soo Jin tersadar jika Myung Soo masih kesal dan ia menjawab kalau ia tidak mau. Ia tidak akan melakukannya (melanjutkan bekerja sama dengan Jo Gwon).
“Katakan sejujurnya.Kau ingin melakukannya?” tanya Myung Soo yang sangat mengerti mimpi Soo Jin


“Hanya saja, lagipula ini mimpiku. Kau tahu, dalam acara VIP,bersama orang tuaku,di depan semua orang dan teman selama masa sulit kita,dan kau dan aku berpakaian yang terbaik,di depan mereka...” Soo Jin terus bercerita tentang khayalannya lalu ia terdiam dan tak melanjutkan saat menatap Myung Soo. ia tahu jika jalan menuju mimpinya penting tapi jalan bersama Myung Soo sangat penting. Jadi jika Myung Soo tidak suka maka ia pun juga begitu. Soo Jin bersedia tidak bekerja lagi dengan Jo Gwon.
“Jika ada yang ingin kau lakukan, harus kau lakukan.Maka aku juga akan merasa senang.” Ujar Myung Soo. Soo Jin senang mendengarnya. Bagi Myung Soo jika Soo Jin suka ia pun juga suka. Jika filmnya berhasil tentu ia juga merasa senang karena itu hasil karyanya juga. Soo jin tanya,bagaimana dengan sutradaranya (Jo Gwon)? Myung Soo bilang ia juga suka.tapisudah terlihat dari wajah Myung Soo kalau ia tidak suka. Soo Jin merasa lega walau sedikit.
Myung Soo dan Jo Gwon sedang minum di kedai. Mereka mulai perang mulut.
“Kenapa kau selalu turut campur urusan orang lain?”tanya Myung Soo mengawali perang mereka
“Aku yakin kau yang selalu melewati batas.Kalau saja kau tidak tahu, aku akan memberitahumu.Kantor itu milikku.”
 “Kalau saja kau tidak tahu, aku akan memberitahumu.Wanita itu adalah pacarku”

“Aku akan bekerja dan aku tidak ingin diganggu apapun itu.”
“Aku tidak mau hubungan asmaraku diganggu apapun itu.”
“Apa yang membuatmu berpikir aku akan mengganggunya?”
“Kenapa dari semua kantor, kau pilih yang itu?Karena pemandangannya bagus.Aku lumayan kelam,maka aku suka yang terang”

“Kau suka Soo Jin?”Jo gwon tak menjawab dan tetap meneguk minumannya yang sempat tertunda karena pertanyaan ini. “Kenapa seseorang yang tidak punya perasaan apa-apa tidak mau mengatakan kata tersebut ketika ada pihak ketiga?” tanya Myung Soo lagi
“Jika aku merasa begitu,apa aku harus merasa bersalah?” tanya Jo Gwon dan membuat Myung Soo terdiam lama
“Sekarang kau jadi sangat berani” ujar Myung Soo
“Lalu apa hatimu melakukan apa yang kau inginkan?”
“Maksudmu kau ingin menantangku, kan?”
“Jangan terus memprovokasi orang.Bahkan diriku, aku tidak tahu bagaimana aku akan berubah” tantang Jo Gwon. Myung Soo mengerti. dan persaingan antara mereka dimulai.let’s start!!
======
Di Studio,Myung Soo masih memikirkan percakapannya dengan Jo Gwon. Myung Soo semakin penasaran seperti apa sosok sutradara yang berani menantangnya. Ia pun langsung mengecek nama Jo Gwon lewat internet. Dan Jin Bae datang mengagetkannya. Jin Bae heran kenapa Myung Soo ingin tahu soal Jo Gwon. Myung Soo berbohong kalau ia ingin melihat karya-karya sutradara Jo Gwon.


“Mau kuberi bocoran?” tanya Jin Bae
“Bocoran apa? Aku bukan orang yang suka memeriksa latar belakang orang lain” jawab Myung Soo gengsi. Tapi Jin Bae menunggu Myung Soo berubah pikiran. Tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu Myung Soo berubah pikiran jika soal saingannya itu.
Jin Bae membuka situs penggemar milik Jo Gwon. Myung Soo yang tidak ingin kalah,kalau ia juga punya situs penggemar. Bahkan anggota di situs penggemar milik Jo Gwon lebih dari 3000 anggota sedangkan Myung Soo,anggota penggemarnya tidak mencapai 500.
Bahkan Jo Gwon memiliki follower di akun SNS-nya sebanyak 20.000 followers. Dan kebanyakan followers-nya dari luar negeri. Mendengar kata ‘luar negeri’ Myung Soo sudah merasa kalah populer. Ia membaca status Jo Gwon yang kebanyakan berbahasa inggris. Myung Soo kesal dan meminta Jin Bae untuk tidur. Tapi Myung soo tidak bisa tidur. Ia kembali membuka laptop dan membaca status SNS milik Jo Gwon yang berbahasa inggris hendak memahami artinya. tapi Myung Soo semakin kesal dan menutup kembali laptopnya.lalu Myung Soo semakin penasaran dan membuka laptopnya lagi.
Disaat Ji Ah sedang senam yoga,Hwa Young terus saja mengirimnya banyak pesan dan itu membuat Ji Ah tak tenang.


Ra Ra sedang syuting. Kali ini peran Ra Ra tanpa make up. Sutradara meminta Ra Ra berputar 45 derajat. Dan Ra Ra menurutinya. Sutradara meminta berputar lagi 90 derajat. Ra Ra pun berputar. Tapi entah apa yang ada dipikiran sutradara saat melihat Ra Ra.
Ra Ra datang menemui Hwa Yeong di restorannya Ji Ah. Ia bertanya pada Hwa Yeong,apa dirinya terlihat gendut. Hwa Yeong berkata kalau Ra Ra tidak terlihat gendut.begitu juga menurut Ra Ra,tapi sutradara meminta Ra Ra untuk menurunkan berat badan. Hwa yeong tanya,berapa kg? tapi bagi Ra Ra berapa kg tidak penting. Yang terpenting apa ia perlu menurunkan berat badan.

Hwa Yeong menyarankan jika di kontrak yang sudah ditanda tangani oleh Ra Ra tidak ada perihal untuk menurunkan berat badan lebih baik Ra Ra menuntutnya. Jika perlu Hw Yeong bersedia mengenalkan pengacara untuk Ra Ra. Ra Ra kesal karena Hwa Yeong tidak pernah memberinya saran yang masuk akal.
Tiba-tiba Ji Ah datang dan langsung menegur Hwa Yeong yang sangat terobsesi dengannya. Karena ia mengirimi Ji Ah 30 pesan.Hwa Yeong beralasan karena restorannya Ji Ah terlihat kacau. Dan Hwa Yeong menjelaskan kekacauannya itu pada Ji Ah. Ji ah menyarankan agar Hwa Yeong secepatnya mencari pekerjaan agar tidak ribut mengurusi restorannya.
Hwa Yeong tidak ingin mencari pekerjaan karena ia akan beristirahat untuk sementara waktu. Ji Ah tanya,lalu bagaimana dengan dirinya? Ia juga ingin istirahat tanpa gangguan dari Hwa Yeong.


Eun Hye kembali bekerja dengan Soo Jin dan Jo Gwon. Tepat saat Jo Gwon memberi tugas Soo Jin. Myung Soo datang ke kantor dengan membawa sebuah dus berisi alat-alat pekerjaannya. Myung Soo ingin tinggal di kantornya Jo Gwon dengan alasan studionya berisik karena ada konstruksi di sebelah studio. Jo gwon tanya,kenapa harus kantornya?
“Karena pemandangannya indah!Aku lumayan kelam,maka aku suka yang terang” jawab Myung Soo menyindir Jo Gwon. Jo Gwon bilang kalau tidak ada meja lagi untuk Myung Soo tapi Eun Ha nyeletuk kalau banyak meja. Myung Soo mengerti dann hendak pergi,ia memilih akan menggambar di jalanan. Eun Hye merasa kasihan pada Myung Soo dan berkata pada Jo Gwon kalau Myung Soo adalah penulis asli film ini. jadi Myung Soo termasuk tim mereka juga.

Dengan terpaksa Jo Gwon tanpa memberi ijin akhirnya Myung Soo bisa bergabung dengan mereka. Myung Soo dengan bangganya mengeluarkan alat tempurnya untuk menjadi tim di Jung In film.
Suasana kerja pun terasa canggung dan tak nyaman. Diam-diam Myung Soo mengirim pesan pada Soo Jin. Hey! Pacar. Soo Jin kaget mendapat pesan dari Myung Soo padahal Jo Gwon duduk di depan mereka. Soo jin membalasnya. Kenapa?
“Nanti kita makan malam bersama” ajak Myung Soo
“Kurasa aku akan selesai terlambat”
“Tidak bisa keluar lebih awal?”
“Jika kalian punya waktu, bagaimana kalau kita semua makan malam bersama?” ajak Eun Hye tiba-tiba. Hal ini membuat Myung Soo geram karena rencananya gagal.
 
Eun Hye bercerita kalau selama ia menjadi pengangguran,pacarnya memberi uang belanja pada Eun Hye. hal itu membuat soo Jin iri. “Pasti kau senang, Eun Hye. Pacarmu memberimu uang belanja” ujar Soo Jin. Myung Soo yang disampingnya langsung merasa tersindir.
Eun Hye mengajak mereka untuk makan daging panggang. Jo Gwon mengiyakan tapi Myung Soo? Myung Soo langsung meng-sms Soo Jin. Kita bilang tidak bisa pergi dan membuat alasan, misal pergi melayat?
Tapi Soo Jin menolak karena merasa tak enak hati pada Eun Hye yang sedang dalam suasana senang. Myung Soo terpaksa mengikuti keinginan Eun Hye. lalu ia pamit pergi ke toilet. Sebelum pergi Myung Soo melempar kartu debit/kredit miliknya di samping Soo Jin.Myung Soo kembali meng-sms. Dimengerti.Gunakan sepuas hatimu.
Soo Jin tak mengerti maksud Myung Soo memberikan kartu debitnya.
“Kau tadi bilang iri karena Eun Hye punya pacar yang memberinya uang belanja”
“Dasar bodoh,aku hanya asal bicara”
 “Nanti jangan biarkan Eun Hye yang membayar.”
Jo Gwon memperhatikan Soo Jin yang sedari tadi senyum-senyum sendiri. Ia mulai kesal karena tingkah Myung Soo.
Saat makan,Eun Hye mengatakan jika temannya adalah penggemarnya Myung Soo. temannya itu berharap bisa bertemu dengan Myung Soo. Myung Soo merasa ge-er dan ia mulai mengompori Jo Gwon dan membuktikan kalau dirinya juga punya fans. Soo Jin tanya siapa temannya Eun Hye itu?
“Dia adik kelasku saat kuliah dan model balap” jawab Eun Hye. mendengar ‘model balap’ Soo Jin dan Myung Soo terkekeh. Mereka tahu betapa seksinya figure seorang model balap. “kau pasti senang?” sindir Soo Jin pada Myung Soo. Myung Soo menjawab tidak sambil nyengir takut Soo Jin marah.

Jo gwon pun ikut menanyai umur temannya Eun Hye. Eun Hye menjawab temannya itu usianya 23 tahun. lagi-lagi Myung Soo dan Soo Jin terkekeh. Soo Jin berkata kalau temannya Eun Hye masih anak-anak. Tapi menurut Jo Gwon temannya Eun Hye itu sangat cocok dengan Myung Soo yang suka pergi ke Club. Myung Soo tahu kalau Jo gwon sengaja membuat suasana hati Soo Jin panas.
Jo Gwon semakin mengompori kalau ia sangat iri dengan Myung Soo. kebanyakan artis setelah bertemu fansnya langsung menikah.
“Kau. Kurasa kau tidak tahu, Eun Hye. Aku berpacaran dengan Soo Jin.” Kata Myung Soo mulai kesal dengan tingkah Jo Gwon. Myung Soo duduk mendekat pada Soo Jin.seakan ingin menunjukan kemesraan mereka di depan Eun Hye dan Jo Gwon.
Eun Hye langsung berkata kalau ia tidak percaya jika Myung Soo dan Soo Jin berpacaran. Soo Jin membenarkan pengakuan Myung Soo kalau mereka pacaran. Myung Soo semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Soo Jin agar Eun Hye percaya kalau mereka pacaran. Tapi tetap saja Eun Hye masih belum percaya,ia mengira Soo Jin dan Myung Soo sengaja mengerjainya.
Jo gwon mulai senang dan ikut berakting memuji Eun Hye yang pintar karena tidak percaya dengan status Myung Soo Jin pacaran. Myung Soo hendak menyuapi Soo Jin di depan Eun Hye & Jo Gwon tapi Soo Jin melirik kesal pada Myung Soo. akhirnya daging yang hendak ia berikan pada Soo Jin,ia masukan ke mulutnya sendiri.
Soo Jin masih marah dan Myung Soo berusaha membujuk Soo Jin. Myung Soo menyampaikan permintaan maaf Eun Hye pada Soo Jin. Tapi Soo Jin tak peduli dan masih ngambek. Soo Jin merasa heran apa ia dan Myung Soo terlihat seperti teman bukan sepasang kekasih?
Soo Jin tanya apa Myung Soo akan menemui temannya Eun Hye. Myung Soo mengiyakan terlebih temannya Eun Hye seorang model balap. Dan juga menurut Eun Hye,temannya itu baik.
Soo Jin kesal dan menampik tangan Myung Soo yang menggandeng tangannya “Dia baik? Apanya? Tubuhnya?”
“Aku bicara soal kepribadiannya”
“Benar. Temui saja dia.Tadi kau gembira setengah mati.Kau tersenyum dari telinga sampai ke telinga.”Soo Jin mulai cemburu dan meninggalkan Myung Soo dan ia berbalik lagi dan mengembalikan kartu debit milik Myung soo.tapi Myung soo menolak dan menyuruh Soo Jin menyimpannya. Soo Jin tidak mau karena jika ia menyimpannya,ia akan menghabiskannya.
“Kau simpan saja dan kembalikan padaku,ketika aku menemui model balap itu.” kata Myung Soo tertawa. Artinya ia tidak akan menemui si model balap.

Hwa Yeong pergi ke sebuah perusahaan. Ia mendapat tawaran pekerjaan dari perusahaan DK Films. Manager perusahaan DK films meminta Hwa Yeong memeriksa proposal dan kontrak kerja. Hwa Yeong langsung tanya isi dari proposal tersebut.
“Seperti yang kau ketahui, kami selalu nomor dua dalam pendistribusian film,karena Oz sangat berkuasa.Maka kali ini, kami mengembangkan strategi agresif untuk membalik keadaan”
Hwa Yeong mengerti maksud dari isi proposal tersebut. Yang memintanya untuk mengkhianati OZ Films. Hwa Yeong masih mempertimbangkan pekerjaan tersebut. Ia bimbang ia harus menerima tawaran pekerjaan dengan penghasilan besar tapi harus mengkhianati OZ film termasuk Yeong Jae yang sudah membatalkan pernikahannya.
Di kantor,Myung Soo mengendap-endap memberikan kue pada Soo Jin. Kue hasil jerih payahnya sudah mengantri panjang untuk memberikannya pada Soo Jin. Soo jin mengambil kue dan menyuapinya pada Myung Soo. tapi Myung Soo sok ogah-ogahan dan manja. Myung Soo menggigit setengah dan meminta Soo Jin menggigit setengahnya lagi. tapi sayang,adegan manis yang diharapkan Myung Soo gagal karena kehadiran Jo gwon.


Jo gwon langsung memerintah Soo Jin untuk bergegas menghadiri rapat. Soo Jin langsung menurut. Setelah Soo Jin pergi,Jo gwon mengambil kue di atas meja dan memasukannya ke dalam mulutnya sekaligus.
“enak” kata Jo gwon dengan mulut penuh dengan kue yang ia makan hingga menyembur keluar. Myung Soo pun melakukan hal yang sama.
Myung Soo dan Soo Jin makan bersama di restorannya Ji Ah. Tidak hanya mereka berdua. Ada Hwa Yeong, Ra Ra dan juga Ji Ah. Mereka terlihat akur. Ji Ah tanya soal tawaran Dk films pada Hwa Yeong. Soo jin tahu jika DK films adalah saingan dari OZ Films. Artinya DK Films ingin menjatuhkan OZ Film dengan menggunakan Hwa Yeong yang sebelumnya adalah otak dari OZ Films.
Ra Ra mengatakan jika Hwa Yeong terima tawaran tersebut berarti Hwa Yeong dan Yeong Jae akan menjadi musuh. Hwa Yeong tak peduli karena ia dan Yeong Jae adalah orang asing. Hwa Yeong mengalihkan topik obrolan mengenai perkembangan filmnya Myung Soo. Soo Jin berkata kalau mereka sedang dalam proses casting.



Ketiga para mantan pacar langsung antusias saat mendengar dalam proses casting. Mereka penasaran siapa kandidat yang akan memerankan tokoh mereka. Hwa Yeong meminta daftarnya tapi Soo Jin bilang kalau itu tugas sutradara.
Myung Soo langsung angkat bicara “Ya. Apa kalian punya pendapat soal casting?Kalian harus memberitahu Sutradara.Jangan menyimpannya. Kita bukan orang asing” Myung Soo tersenyum girang penuh kemenangan. Ini cara Myung Soo membalas.

[ Bersambung ke bagian kedua ]

No comments:

Post a Comment

Terima kasiih atas komentarnya^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian