PERHATIAN!

DILARANG COPAS!!!!! silahkan cantumkan LINK hidup

Tuesday 14 January 2014

Pretty Man Episode 15 - Part 2




Sinopsis Pretty Man Episode 15 Part 2

Yoo Ra sudah berada di bandara.
Moon Soo mengantar Sool Ri untuk bertemu dengan mamanya. Moon Soo sudah mendengar kabar jika Yoo Ra akan pergi ke Manhattan. Yoo Ra membenarkan. Moon Soo menanyakan kapan Yoo Ra kembali lagi. Yoo Ra menjawab entahlah. Yoo Ra ingin beristirahat sejenak.
“kau akan kembali kan?” tanya Moon Soo. Yoo Ra terdiam. Sool Ri mengucapkan selamat tinggal pada mamanya. Moon Soo berkata kapanpun Yoo Ra ingin bertemu Sool Ri,bilang saja padanya. Moon Soo akan membawanya pada Yoo Ra.
“kalau kau merindukanku,telepon saja aku. Aku akan segera datang menemuimu” pinta Moon Soo
Yoo Ra tertawa mendengar permintaan mantan suaminya.
“Hong Yoo Ra,yang ingin kau raih bukanlah menjadi menantu MG lagi. Tapi senyuman putrimu dan martabat suamimu. Jadi kau akhiri semua dengan meninggalkannya tanpa menjadi serakah. Karena kau sudah bisa melindungi orang-orang yang kau cintai” Ma Te masih di Café milik Yoo Ra.
Ia menatap foto Bo Tong pemberian dari Yoo Ra. Ma Te tersenyum simpul melihat foto pacarnya itu. ia teringat sesuatu dan menelepon Presdir Park.
Ma Te memberitahu Presdir Park bahwa dirinya sudah menemukan kata sandi dari pesan terakhir ibunya. Ia akan membawa kata sandi itu pada Presdir Park.
 Presdir Park senang mendengarnya. Presdir Park juga memberitahu sekretaris pribadinya bahwa Ma Te berhasil menemukan kata sandi itu. sekretaris Presdir Park bertanya,apa kata sandinya akan tepat?
Presdir mengangguk iya. “dia bilang akan membawanya”
“Presdir,bagaimana kalau periksa lagi ke RS sekarang?”
“sekretarsi Jung. Kenapa kau begitu tak peduli?”
Apa itu karena bukan kau? Kenapa aku harus menyia-nyiakan waktuku yang tinggal sedikit untuk hidup dengan jarum suntik dan makanan RS yang tidak enak?
Presdir Park tetap menolak untuk memeriksa kesehatannya di RS. Sekretaris Jung tak bisa berbuat apa.
Bo Tong sedang sibuk menggambar untuk proyek kerjanya. Ia mendapat telepon dari Ma Te. Ma Te tanya,Bo Tong sedang apa? 
Bo Tong menjawab,tentu ia sedang kerja. Bahkan dirumah ia bekerja keras. Apa Bo Tong sedang minta naik gaji? Bo Tong nyengir,bukankah sudah telat untuk bernegoisasi gaji?
“kau serius mau negoisasi?” Ma Te menatap cincin untuk melamar Bo Tong. Ma Te mengajak Bo Tong makan malam bersama di restoran yang pernah Bo Tong mencampakkan Ma Te saat natal. Kali ini Ma Te berharap Bo Tong untuk tidak kabur lagi.karena akan menjadi hari yang sangat penting.
Bo Tong penasaran.
Ma Te memandangi foto ibunya dan Presdir Park. sambil tersenyum ia berkata “Ibu,kau harus datang ya? Karena hari itu akan jadi hari yang sangat penting dalam hidup Dokgo Ma Te”
Bo Tong bingung memilih busana yang ia kenakan saat akan makan malam bersama Ma Te. “hari yang sangat penting? Apa ya?” Bo Tong semakin penasaran
“jangan-jangan dia sudah tahu kata sandinya?” gumam Bo Tong. Bo Tong menerima pesan dari Ma Te. Bo Tong,jangan tanya apapun,datang saja cepat kemari! Aku akan mengirim alamatnya padamu. Jangan telepon aku. Aku tak bisa menerima telepon sekarang. Jangan bilang siapa-siapa. Datanglah kemari. Cepat, kau harus segera datang.
Di tempat lain,ada seorang pria bertopi duduk di depan computer. Dia sedang menulis pesan yang sama yang dikirim Ma Te. Ternyata pesan itu bukan dari Ma Te melainkan dari pria bertopi itu. mungkin dia hacker yang dibayar oleh Hong Ran?
Mendapat pesan seperti itu,Bo tong khawatir. Pasti terjadi sesuatu pada Ma Te. Ia langsung bergegas pergi ke alamat yang ia dapat dari Ma Te palsu.
Bo Tong tiba di suatu tempat yang sangat sepi. Ia mencari sosok Ma Te di setiap penjuru tempat itu.
Saat Bo Tong lengah,ada beberapa pria yang membiusnya. Ponsel milik Bo Tong terjatuh dan Bo Tong dibawa ke suatu tempat.
Di kantor,David yang baru saja tiba heran melihat meja kerja Bo Tong masih kosong. Dan ia juga melihat ruangan Ma Te kosong juga. “Do Hui,apa Bo tong sedang ada kerjaan diluar?”
“dia belum datang sepertinya. Presdir Ma Te katanya mau ke SS, mungkin mereka pergi bersama?”
 
David mencoba menelepon Bo Tong. Tapi tak ada jawaban dari Bo Tong. Ia langsung mengirim pesan untuk Bo Tong. Kau lagi di SS kan? Nanti balik ke kantor kan?
Pria bertopi itu berhasil menemukan ponsel milik Bo Tong dan  langsung menon-aktifkannya.
Ma Te sedang meeting di SS Group. Saham SS Group semakin melambung dan akan terus meningkat harganya. Mendengar kabar itu,Ma Te tersenyum senang. Ma Te meminta salah satu karyawannya untuk mulai mengerjakan konsep penjualan barang bermerk yang akan diluncurkan untuk sesi kedua. Dan juga kontraknya akan selesai minggu ini.
 Ma Te menutup acara rapat. “Tapi,hari ini sepertinya mood anda sedang bagus? Apa terjadi sesuatu?” tanya karyawan Ma Te.
“masa sih?” ujar Ma Te yang tidah bisa menyembunyikan perasaannya yang berbunga-bunga
David kebingungan mencari laporan penjualan kaos kaki pembersih di Jepang. Ia bertanya pada Do Hui. Do Hui menjawab mungkin dipegang Bo Tong. Do Hui langsung menelepon Bo Tong untuk menanyakan laporan itu. tapi ponsel Bo Tong non-aktif. Do Hui langsung menelepon Ma Te yang ia kira Bo Tong bersama Ma Te.
Do Hui langsung menanyakan apakah Ma Te bersama Bo Tong? Tentu saja Ma Te menjawab tidak. Do Hui menjelaskan kalau ia ingin menanyakan laporan yang dibawa Bo Tong.
Do Hui memberitahu David jika Bo Tong tak bersama Ma Te dan juga Ma Te seharian berada di SS Group. David merasa heran sekaligus khawatir pada Bo Tong.
Yoo Min sedang berada di taman. Ia bergumam “lihat kan? Sudah kubilang jangan macam-macam dengan Na Hong Ran. Siapa yang akan menyelematkan sang putri?”
Yoo Min langsung mengirim pesan untuk seseorang.David atau Ma Te?
Bo Tong dikunci di sebuah ruangan yang tidak jauh dari tempat disaat ia diculik. Bo Tong menggedor pintu untuk mencari pertolongan. Tapi usahanya sia-sia walau ia berteriak sekuat tenaga. Tempat itu jauh dari keramaian orang.
Bo Tong merasa tak punya tenaga lagi. Wajahnya pucat.
Ma Te berada di restoran,tempat janjiannya dengan Bo Tong. Ia menunggu Bo Tong dengan gelisah dan selalu menatap cincinnya.
David juga merasa gelisah. Ia menunggu pesan balasan dari Bo Tong. Tiba-tiba ada pesan. Kau penasaran, ada dimana Kim Bo Tong sekarang? Kau harus menyelamatkannya. Aku akan mengirim alamatnya padamu.
David langsung bergegas pergi.
“Oppa,Maaf aku kabur lagi ke tempat lain” gumam Bo Tong yang wajahnya sangat pucat.
 
Ma Te sudah tidak di restoran lagi. Ia berada di perjalan pulang. Ia penasaran kemana perginya Bo Tong. Bahkan ponselnya mati. Ma Te menelepon Dae Shik untuk menanyakan keberadaan Bo Tong.
David tiba di alamat yang diberikan Yoo Min. David mengedarkan pandangannya ke penjuru tempat untuk mencari Bo Tong. Ia berteriak memanggil Bo Tong dan terus mencari Bo Tong. Akhirnya ia menemuka sebuah ruangan yang terlihat mencurigakan. 
David berteriak memanggil Bo Tong. Bo Tong mendengar suara David. Bo Tong memanggil david dengan tenaga yang masih tersisa. David langsung berusaha membuka pintu itu. hingga tangannya terluka.
Pintu berhasil dibuka. David segera masuk ke dalam ruangan dan menemukan Bo Tong yang sedang duduk dengan wajah pucatnya. David segera membopong Bo Tong keluar dan melarikannya ke RS.
Ma Te langsung bergegas saat mendapat telepon dari Dae Shik jika Bo Tong dibawa ke RS.
“apa yang sebenarnya terjadi? Sedang apa dia di tempat itu? untunglah dia tak terluka sama sekali” gumam Ibu Bo Tong yang terlalu mengkhawatirkan anak perempuannya.
Ibu Bo Tong meminta David dan yang lainnya pulang. Tapi David menolak dan hendak mengatakan sesuatu.
“aku jaga disini. Ahjumma pasti kaget sekali tadi. Dae Shik,kau pulanglah!” pinta Ma Te.David langsung terdiam mendengar hal yang ia ingin katakan sama persis dengan yang dikatakan Ma Te.
Ibu Bo Tong mengerti dan mengiyakan permintaan Ma Te. Ma Te meminta tolong pada David untuk mengantar Dae Shik dan ibunya pulang. David mengangguk iya walau dengan berat hati harus meninggalkan Bo Tong.
Ma Te terus saja menatap Bo Tong.
Tiba di rumah. David memberikan obat pada Ibu Bo Tong. Dae Shik tersadar jika tangan David terluka. Ibu Bo Tong langsung khawatir dan meminta David untuk segera mengobatinya. Ibu Bo Tong juga heran,kenapa David membelikan obat untuknya tapi David sendiri tidak membelikan obat untuk lukanya?
David beralasan hanya luka kecil. Ibu Bo Tong meminta David untuk pulang ke rumah dan beristirahat. David akan pulang setelah ia menengok Bo Tong dulu. Ibu Bo Tong berpesan kalau sudah ada Ma Te yang menjaga Bo Tong. Jad David jangan khawatir.
David mengerti. tapi perasaannya masih belum bisa lega jika bukan dirinya yang menjaga Bo Tong.
Bo Tong sudah sadar. Ia melihat Ma Te menemaninya. Bo Tong meminta maaf karena tidak bisa menepati janjinya. Pasti Ma Te sudah menunggunya lama di restoran.
“masih sempat kau tanya begitu? Tapi kau tak terluka kan?” tanya Ma Te. Bo Tong mengiyakan. “kenapa kau pergi kesana?”
Bo Tong tak menjawab. Sepertinya ia sudah tahu kalau Ma Te adalah korban sebenarnya. Ma Te meminta Bo Tong istirahat dan ia akan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian yang dialami Bo Tong. Tapi Bo Tong melarangnya.
Bo Tong memohon pada Ma Te untuk tidak melaporkannya. Ma Te semakin heran dan penasaran. Ma Te akhirnya mengerti alasan Bo Tong melarangnya melaporkan kejadian itu ke kantor polisi. Ia tahu pasti ada hubungannya dengan ibu kandungnya,Na Hong Ran.
Ma Te langsung menelepon Na Hong Ran. “kaukah yang melakukannya? Ibu yang membesarkanku,mengajariku bagaimana menghormati seseorang.jadi aku akan tetap menghormatimu kali ini.katakan,apa kau yang melakukannya?”
“kenapa suaramu begitu? Kelihatannya kau sedikit ketakutan. Bukankah sebelumnya kau bilang kau tak akan kehilangan apapun? Tapi kelihatannya,kau nyaris kehilangan sesuatu....
....Bukankah sudah kuperingatkan sebelumnya. Hidupmu akan terasa di neraka. Kusuruh kau menghilang selamanya. Kau dan ayahmu memang punya takdir yang sama. Aku akan buat orang-orang disekitarmu lenyap hingga kau merasa kesepian. Sama sepertiku,yang sudah hidup dalam kesepian”
Ma Te terpukul mendengar perkataan dari Ibu yang sudah melahirkannya. Ia kesal pada dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Bo Tong.
Ma Te kembali ke ruangan Bo Tong. Bo Tong sudah tertidur. Ma Te mengeluarkan cincinnya dan hendak ia pasangkan ke jari manis Bo Tong. Tapi Ma Te sadar,itu akan membuat Bo Tong semakin terluka. Ma Te tak sanggup memasangkan cincin itu. ia urungkan niatnya.
 
 
 
 
Ma Te keluar dan melihat David sedang berada di RS. “Sekarang,akhirnya aku paham apa itu cinta.akhirnya aku paham bahwa aku harus menyerah pada cinta ini” batin Ma Te saat melihat David dengan wajah khawatir setia menunggu Bo Tong walau hanya di luar ruangan.
David tak melepas pandangannya dari Bo Tong. Membuat Dae Shik dan Ibu Bo Tong heran. Apalagi David masih belum mengobati luka di tangannya.
“kau sudah sarapan?” tanya Ibu Bo Tong
“aku tidak lapar” jawab David yang langsung mendarat pandangannya ke Bo Tong
“paling tidak kau harus tidur sebentar” saran Dae Shik
“aku tidak bisa tidur”
Bo Tong menghela nafas panjang. lalu Dae Shik menyuruh David untuk pergi ke sauna. David jawab ia benci mandi uap.
“tapi kau harus mandi” kata Dae Shik
David tersadar. Dae shik dan Ibu Bo Tong mendengus. “bau ya?” tanya David. Dae Shik menambahkan kalau David sudah 2 hari tidak mandi.wkwkkwkw
Bukannya David langsung pergi mandi,ia malah menjauh sedikit dari Bo Tong dan masih tetap ingin menatap Bo Tong. Dae Shik memperlihatkan ketombe yang ada di baju David. David menimpali kalau ia suka dengan debu dan juga ketombe. >_<
Bo Tong langsung tertawa mendengarnya.
Ma Te memperhatikan mereka dari kejauhan. Bo tong yang selalu ceria di samping David.
Ma Te sedang menatap hadiah yang diberikan peramal listrik untuknya. Ia membuka hadiah itu dan ternyata isinya adalah sebuah tombol. Ini hadiah buatmu. Nanti di saat kau menemui kesulitan karena kau tak dapat mengendalikan hatimu. Kau akan kesal. Saat itulah kau buka kotak ini.
“kurasa..,tombolku adalah Kim Bo Tong.aku ingin menekan tombol itu agar Bo Tong tetap disisiku. Tapi aku tak mau mengendalikan hatiku” batin Ma Te dan langsung menutup kembali kotak itu hadiah itu.
Bo Tong sudah pulih. Ia hendak berangkat kerja. Dan David sedang menunggu di rumah Bo Tong  untuk menjemput Bo Tong agar berangkat kerja bersama. 


 

Bo Tong menemui Ma Te di ruangannya. Ma Te bersikap dingin pada Bo Tong dan hanya menyapa “kau sudah datang?”
“ya. Badanku sudah baikan jadi tak perlu istirahat terus. Oppa,kau tak apa-apa kan?”
“aku makan dan tidur yang cukup. Pasti aku baik-baik saja” jawab Ma Te tanpa memandangi Bo Tong
Membuat Bo Tong semakin tak nyaman. Ia memberitahu Ma Te jika ia akan pergi melihat pabrik. Setelah Bo Tong keluar,Ma Te langsung melihat Bo Tong yang pergi ke pabrik ditemani David.
 Ma Te masih di kantor hingga malam hari. ia langsung pulang ke apartementnya dan disana sudah ada Bo Tong yang menunggu kepulangan Ma Te. Ma Te marah karena Bo Tong punya kebiasaan jelek masuk ke rumah seorang pria tanpa ijin.
Bo Tong beralasan kalau ia datang karena Ibunya memasak Kimchi dan Sup untuk Ma Te. Ma Te bilang Bo Tong harus mengirimnya pesan dahulu jadi biar ia yang mengambilnya sendiri.
 
 
 Bo Tong mengangguk mengerti. Ma Te bertanya apa Bo Tong tidak langsung pulang?
Bo Tong mengerti dan ia bilang kalau ia akan pulang. Tapi sebelum pulang,Bo Tong akan menyiapkan makanannya untuk Ma Te. Ma Te melarang Bo Tong. Sudah cukup,Kim Bo Tong.
Wajah Bo Tong berubah sedih. “Oppa,apa aku berbuat salah? Katakan saja padaku. Aku akan memperbaikinya”
 
 
 “kesalahan apa yang sudah kau perbuat? Tak ada yang perlu diperbaiki”
“Tapi kenapa kau jadi dingin begini? Apa karena kejadian waktu itu jadi kau merasa bersalah?”
“kau bahkan tak terluka.buat apa aku merasa bersalah?”
Ma Te berharap Bo Tong untuk tidak menemuinya lagi. Bo Tong semakin sedih,ia mendekati Ma Te dan memegang tangan Ma Te “Oppa,kau kenapa? Kenapa kau berpura-pura jadi orang jahat? Aku tahu kau bukan orang seperti itu? kau begini karena khawatir akan terjadi hal buruk padaku kan? Kau mau aku menyerah begitu saja kan?”
Ma Te melepas tangan Bo Tong. Ia bilang Bo Tong masih saja keras kepala. Memang benar saat itu Ma Te syok sekali. Tapi Ma Te yakin Na Hong Ran bukan orang sembarangan. Jika Ma Te menunggu amarahnya reda, maka ratu MG itu akan tetap mencarinya. Ma Te sebagai keturunan satu-satunya untuk meraih keberhasilan. Bila saat itu tiba,haruskah Ma Te meminta maaf pada Bo Tong dan berkata ia tidak bisa menerima perasaan Bo Tong. Tidakkah Ma Te terlihat seperti pengemis. Mengemis cinta Bo Tong.
 “Oppa,kenapa kau begini” Bo Tong tak bisa menahan tangisnya “jangan bohong padaku. Kau bukan orang seperti itu”
“manusia memang lemah jika dihadapkan dengan uang.aku ini juga manusia.mulai saat ini aku takkan membantah Na Hong Ran.karena dia adalah ibu yang melahirkanku”
Bo Tong mengerti jadi Ma Te tidak bisa peduli padanya. Lalu bagaimana dengan ibu yang membesarkan Ma Te? Bo Tong meminta Ma Te untuk berhenti membohonginya.Bo Tong tak percaya dengan semua perkataan Ma Te.
Ma Te diam lalu mengambil foto ibunya. Tidakkah menggelikan. Ma Te mengira ibu yang membesarkannya dan Presdir Park adalah orang tua kandung Ma Te. Tiap hari harus menangisi orang-orang yang tidak memiliki hubungan darah dengannya.
Ma Te merobek foto ibu & Presdir Park di depan Bo Tong. Bo Tong terkejut. “Oppa,kenapa kau seperti ini? janganlah seperti ini”
“kumohon,jangan pernah lagi muncul dihadapanku”
Bo Tong semakin terluka. Pelan-pelan ia melepas tangan Ma Te. Ma Te hanya menatap Bo Tong tanpa rasa bersalah.
Komentar :
Na Hong Ran dari awal sangat membenci ayah kandung Ma Te. Ia melampiaskan amarah dan kesalnya pada Ma Te. Dan rasa kesepian yang dirasakan Na Hong Ran karena dirinya tak mau melihat dan merasakan cinta tulus dari Presdir Park.
Demi Bo Tong,Ma Te merelakan rasa cintanya pada Bo Tong hilang.

7 komentar:

Unknown said...

kasian botong...sedih lihat pengorbanan mate untuk botong :'(
ukkhhh kok ada ya ibu kandung yang kejam banget sama anaknya??? jahat bener na hong ran >_<

Unknown said...

Sediiih...kasian bgt ma te. Tinggal 1 episode lg. Mudah2an happy ending yaaaah....

Dur said...

Semoga happy ending....Ma Te & Bo Tong

K D suka banget said...

:-( sedih sekaliii

K D suka banget said...

:-( sedih sekaliii

Anonymous said...

Kasian mate oppa jadi serba salah, na hong ran jahat banget sih gak pantes jadi eomma x mate oppa

HunHanLover said...

hyep!!kak,boleh tak kalau saya copy sinopsis akak untuk fans k-drama from malaysia.sebab sy orng malaysia.please akak...

Post a Comment

Terima kasiih atas komentarnya^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com