Sinopsis Looking
Forward to Romance Episode 2-part 1
Ki
Dae memanggil Sae Rom yang berada di kamar mandi. Ki dae juga terkejut saat
melihat Sae Rom keluar kamar mandi dengan pakaian tidur yang begitu tipis. Wow!
Sedangkan
Ki Dae masih dalam keterkejutannya. Sae Rom sengaja berpakaian seperti itu
untuk memberi hadiah kejutan pada Ki Dae bahkan ia meminta Ki Dae untuk
menunjukkan hadiah kejutan padanya. Ki Dae bingung,ia mengira Sae Rom
mengajaknya tidur bersama dan dalam keadaan seperti seorang lelaki membutuhkan
sesuatu. Dan Ki Dae mengatakan kalau ia lupa mempersiapkannya dan meminta Sae
Rom menunggunya. Lalu ia bergegas keluar.
Ki
dae pergi ke sebuah toko,sebelum ia kembali ke hotel. Ia memilih untuk pergi ke
mercusuar,tempat yang ia janjikan pada Yeon Ae.
Yeon
ae dan Jin Guk sudah dalam keadaan mabuk. Jin Guk berkata kalau ia sudah tak
bisa menahannya dan ia memeluk Yeon Ae dan mendorong Yeon Ae terjatuh ke tempat
tidur. Dan ternyata Jin Guk jatuh tertidur karena tak bisa menahan mabuk.
Yeon
Ae langsung pergi menuju mercusuar.
Ki
Dae sudah menunggu Yeon Ae di Mercusuar. Tiba-tiba ada suara langkah kaki
mendekat. Ki Dae terlihat gugup lalu ia membalikan badannya.
“sedang
apa kau disini?” ternyata Sae Rom mencari Ki Dae hingga ke mercusuar. Ia
mengira Ki dae akan melakukannya di mercusuar. Ki dae tentu saja bingung. Sae
Rom mendekat dan membelai Ki Dae. Ia bertanya,apa Ki Dae gugup?. Sae Rom bahkan
tertawa melihat kegugupannya Ki dae.kau begitu lucu.
Pelan-pelan
Sae Rom merogoh saku celana Ki Dae. Yang ia dapatkan hanya sebuah ‘alat
kontrasepsi’.
“cincinnya
mana?” tanya Sae Rom. Ternyata Sae Rom menginginkan sebuah lamaran dengan
cincin. Sae Rom marah karena Ki dae tidak peka dengannya. Padahal selama ini
Sae Rom sudah memberi isyarat mengenai hal itu.
Ki
dae merasa bersalah,ia sama sekali tahu Sae Rom akan berpikir seperti itu.
“bukan
tidak mengira? Tapi kau pura-pura tidak tahu kan?” tanya Sae Rom kesal. Sae Rom
memberitahu Ki dae perasaan seperti apa yang ada pada seorang wanita saat dia
bermalam dengan seorang pria,bahkan Ki Dae tidak berpikir sejauh itu.
sedikitpun Ki dae tidak peduli.
Yeon
Ae telah tiba di mercusuar dengan jalan terhuyung-huyung. Tak ada seorangpun
disana kecuali dirinya. Ia duduk menunggu Ki Dae.
Sae
Rom meminta Ki Dae untuk melamarnya dalam waktu sebulan. Bukankah sama saja
merusak harga diri seorang wanita karena mengutarakan keinginannya untuk
menikah pasangannya. Sae Rom sudah melakukannya dan sisanya giliran Ki Dae yang
melakukannya.
Sae
Rom meminta Ki dae melakukan sesuatu yang membuatnya terharu.sehingga harga
drinya yang terluka bisa sembuh kembali.
Ki
dae ingin mengatakan sesuatu pada Sae Rom. Tapi Sae Rom tak ingin mendengarnya
dan tetap meminta Ki Dae meyakinkannya dengan melamarnya.Sae Rom meninggalkan
Ki Dae agar bisa berpikir sendiri di mercusuar.ia kembali ke hotel.
Yeon
Ae terbangun di mercusuar. Ternyata ia ketiduran di mercusuar saat menunggu Ki
Dae.ia kesal karena Ki Dae tak datang.
Ia
kembali ke penginapan. Sesampainya di penginapan,ia melihat ke sekeliling untuk
mencari keberadaan Ki Dae. Dan begitu banyak pasangan yang bermesraan disana.
Lalu ia tertuju dengan salah satu pasangan. Si pria mengambil ponselnya dan
mengetik sesuatu. Seketika ada pesan masuk di ponsel Yeon Ae.
“tidurmu
nyenyak?”
Yeon
Ae mengira pria yang ia lihat sekarang adalah Ki Dae karena pria itu sedang
mengetik pesan dan secara kebetulan Yeon Ae mendapat pesan dari Ki Dae.
Dengan
wajah kesal dan memandang sinis ke pria itu,Yeon Ae membalas pesan Ki DAe. “berkat kau,tidurku sangat nyenyak”
“kau ternyata
tidak datang semalam. Aku menunggu semalaman”
Yeon
Ae kesal karena Ki Dae berani membohonginya.
“Ya Tuhan,kau benar-benar datang kesana? Kau itu benar-benar naïf sekali. Aku
minta maaf. Aku menghabiskan malam yang begitu panas membara,jadi lupa padamu”
Pria
itu merasa ada yang memandangnya dan ia tersadar jika Yeon Ae memandangnya
dengan sinis.
Yeon
Ae segera ke kamar hotel. Jin Guk masih tertidur pulas di ranjangnya. Yeon Ae
membangunkan Jin Guk.
Ki
dae dan Sae Rom di dalam bus untuk kembali setelah berwisata. Ia baru membaca
pesan dari Yeon Ae.
Yeon
Ae dan Jin Guk berkemas untuk kembali tapi Jin Guk mengajak Yeon Ae untuk
berfoto-foto di mercusuar. Tapi Yeon Ae menolaknya. Jin Guk terus memaksa,lalu
ia bertanya pada seorang bibi letak Mercusuar. Bibi itu dan Yeon Ae sama-sama
menunjuk letak mercusuar di arah yang berbeda. Dan ternyata di daerah itu ada 2
mercusuar. Dan pantas saja Ki dae dan Yeon Ae tidak bertemu di mercusuar.
Karena mereka berdua ke mercusuar yang berbeda.
“kenapa?”
“penasaran saja.
Pacarmu bagaimana?”
“berkat kau,kami
bertengkar hebat”
Ki
Dae dan yeon Ae sama-sama sedang dibalik selimut. Mereka berdua kedinginan
karena bermalam di mercusuar.
“walaupun buat
orang lain adalah malam yang panas membara tapi buatku adalah malam yang dingin.walaupun
musim panas tapi angin laut di malam hari tetap saja dingin. Jadi aku kena flu”
Ki Dae
melanjutkan pesannya
“aku juga flu”
“kenapa? Apa gara-gar
kau memforsir tenagamu semalam?”
“kami tidak tidur
bersama.aku ada di mercusuar dan sedikit mabuk”
“apa maksudmu?”
“disana ada 2
mercusuar”
Ki
dae tersadar karena ia tidak menemukan Yeon Ae di mercusuar.
“kalau begitu kau
keluar kamar? Kau juga?”
“iya”
“tidak tidur
(bersamanya)?”
“iya”
Ki
dae mencoba menelepon Yeon Ae, ia terlihat gugup dan melatih suaranya juga.
“kau
ingin mendengar suaraku?” Yeon Ae menerima panggilan telepon dari Ki Dae.
“aku
tutup dulu. Terlalu berbeda dari bayanganku” kata Ki dae
Yeon
Ae beralasan kalau ia sedang sakit flu dan tenggorokan jadi suaranya terdengar
lebih seksi. Ki Dae menyarankan Yeon Ae minum obat.Yeon Ae juga mengingatkan Ki
dae untuk tetap makan walau sedang sakit. Mereka berdua terlihat seperti
sepasang kekasih yang sedang memberi perhatian saat pasangannya sedang sakit.
Bahkan
Yeon Ae mengajar Ki dae memasak makanan. Ia memberi instruksi lewat telepon. Bahkan
Yeon Ae memberitahu resep rahasianya. Dan jadilah makanan yang mereka berdua
masak. Sup bawang ala Yeon Ae.
“dia sedang
berusaha keras menyesuaikan dirinya denganmu”
Ki
dae dan Sae Rom juga sedang berada di restoran. Kali ini Sae Rom yang memesan
makanan untuk Ki Dae.
“iya,dulu aku
pernah berharap ada orang yang bisa menyesuaikan dirinya denganku seperti ini”
Yeon
Ae terlihat asyik menikmati makanannya dan sibuk dengan ponselnya,ia tak sadar
bahwa Jin Guk sedang kepedasan karena makanan yang ia makan. Dan ternyata Jin
Guk tak bisa makan makanan pedas dan juga ia tersedak saa tahu yang ia makan
adalah babat.
“sepertinya jauh
lebih nyaman saat aku menyesuaikan diri dengan orang lain” Yeon Ae terlihat menyesal
melihat Jin Guk berusaha makan makanan yang tak bisa ia makan
Bukan
hanya Jin Guk,Ki Dae juga sedang berusaha makan makanan yang dipilih pacarnya
itu. terlihat kalau Ki Dae tidak menikmati makanannya.
Ki
Dae dan Yeon Ae lebih memilih makan ramen di kedai favorit mereka.
“kau juga suka
makan babat?”.
Tanya Ki dae yang tak tahu jika orang yang ia kirimin pesan ada dibelakangnya
sedang menikmati sup babat (sebelumnya,aku kira mereka sedang berada di kedai
ramen)
“aku juga punya. Yang
pasti aku tidak akan memberitahumu”
“tempat yang
biasa ia kunjungi,daging kepala babinya menumpuk setinggi gunung”
“tempatku juga. Istri
pemiliknya kerjaannya hanya memotong daging kepala babi”. Ki Dae segera beranjak pergi
dan membayar supnya itu.
Yeon
Ae melihat ke bibi yang ada di depannya. Karena bibi itu selalu memotong daging.tak
lama kemudia Yeon Ae menerima pesan letak kedai favorit Ki dae. Ia terkejut
ternyata itu adalah tempat yang sama. Yeon Ae melihat ke sekeliling kedai dan
tak ada seorangpun disana karena Ki dae baru saja meninggalkan Kedai itu.
Ki
dae sedang berada di dalam bus. Lalu ia menerima pesan dan Yeon Ae juga
memberitahu tempat favoritnya. Ki Dae terkejut namun ia tidak bisa kembali ke
kedai saat itu juga karena bus yang ia tumpangi sudah jalan.
Yeon
Ae sedang bersepeda dengan Jin Guk. Ki dae mengirimkan lagu untuk Yeon ae dan
Yeon Ae mendengarkannya. Ia merasa sangat dekat dengan Ki Dae. Ia sangat
menikmati lagu itu bahkan ia tidak mendengarkan Jin Guk yang bertanya padanya.
Yeon
ae sedang duduk bersama dengan Do Gyeong. Do Gyeong kesal karena Yeon Ae sama
sekali cuek padanya. Dan juga Yeon Ae sedang asyik dengan ponselnya. Ia bertanya,apa
Yeon ae tidak sadar jika Yeon Ae sama sekali tidak bisa lepas dari ponsel itu
sedetikpun. Yeon Ae sepertinya juga baru menyadarinya,ia terlalu asyik dengan
ponselnya.
Itu
yang membuat Yeon Ae tidak menyadari orang yang disampingnya saat ini bahkan
Jin Guk,pria sebaik itu di abaikan oleh Yeon Ae.
“apa
pria itu (Ki dae) menyukaimu?” tanya Do Gyeong
“kita
hanya berteman. Dia teman yang asyik di ajak mengobrol”
Do
gyeong sedih karena Yeon Ae tidak menganggapnya dan bahkan Yeon Ae tidak
mendengarkannya saat ia bercerita. Yeon ae membantah dan dia mendengarkan semua
omongan Do Gyeong.
Yeon
Ae terkejut saat Do Gyeong memberitahunya kalau ia akan segera menikah. Ia memberi
penjelasan pada Yeon Ae. Yang harus dipahami sudah dipahami.lelaki seperti ini
tidak mudah di dapat.
Do
Gyeong juga memberitahu Yeon Ae bahwa cinta tanpa syarat juga butuh syarat
untuk bisa mendapatkannya.
Ki
dae sedang berkumpul dengan Philip dkk. Mereka membahas soal Ki Dae dan Sae
Rom. Ki Dae terlihat ragu untuk menikah dengan Sae Rom.teman-temannya itu juga
bertanya tentang kesiapan Ki Dae untuk melamar Sae Rom. Ia merasa tertekan saat
temannya bertanya soal permohonan kredit. Haha
Ki
Dae dan Sae Rom sedang berkencan di bioskop.Bahkan Sae Rom juga mempertanyakan
kesiapan Ki Dae untuk melamar dirinya karena waktu sebulan hampir habis. Ki dae
hanya memberitahu kalau ia sudah mendapat kerja di sebuah klinik tempat
temannya bekerja.
Sae
Rom bertanya,jika temannya Ki Dae bisa membuka klinik,kapan Ki Dae berniat
untuk membuka klinik?
Ki
dae memberi alasan pada Sae Rom kalau berniat untuk menikah setidaknya harus
mempersiapkan sebuah tempat tinggal terlebih dahulu. Sae Rom kesal dan
mengatakan kalau ‘lamaran’ yang ia inginkan tidak seperti itu.Ki dae sama
sekali tidak mengerti yang dimaksud pacarnya itu.Ki Dae akan memahami Sae Rom
walau Sae Rom tak mengatakannya.
“haruskah aku
bertanya padanya apa sebenarnya yang diinginkannya?”
Jin
Guk dan yeon Ae juga sedang menikmati film di bioskop. Jin Guk sepertinya tidak
suka berada di dalam ruangan gelap seperti di bioskop. Ia sama sekali tak
menikmati film yang ia tonton. Jin Guk malah mengganggu Yeon Ae dengan
menawarkan popcorn atau minuman. Tapi Yeon Ae menolaknya karena ia sedang asyik
dengan film yang ia tonton.
“boleh
aku menciummu?” tanya Jin Guk tiba-tiba.wkwkwk
Yeon
Ae kesal pada Jin Guk. Ia memilih makan popcorn daripada harus meladeni Jin
Guk.
“jangan tanya! Jangan
tanya!” . Yeon
Ae membalas pesan Ki Dae dengan kesal. Ki Dae mengurungkan niatnya bertanya
pada Sae Rom.
“kau tidak bisa
memberitahuku?”
“kau tidak bisa
tebak sendiri?”
Ki
dae sedang berada di sebuah toko. Ia menelepon Yeon Ae dan bertanya ‘lamaran’
apa yang diinginkan oleh seorang wanita.
“apa
yang ku inginkan? Apa yang bisa membuatku terharu? Kau bilang kau mencintainya?
Tapi kenapa kau tidak tahu? komunikasi yang menggunakan perasaan bukan kata-kata . itu yang dibutuhkan
oleh seorang wanita”
Ki
Dae masih bingung. Dan Yeon ae juga memberitahu kalau ia tidak ingin menjadi
tontonan orang lain jika dirinya yang mengalami ‘lamaran’ itu.Yeon Ae juga
memberitahu Ki dae,seperti hal kecil selama bisa memberikan sebuah kejutan itu
sudah cukup. Contohnya Namsan (tempat dimana kau bisa menggembok cintamu).
Do
Gyeong juga memberitahu Jin Guk bahwa tempat yang disukai Yeon Ae adalah
Namsan. Ia menyarankan Jin Guk memberi kejutan,dan meminta Jin Guk untuk
menyesuaikan diri pada Yeon Ae dan juga lebih memahaminya.
“terkadang
butuh keberanian untuk mengungkapan perasaan seperti layaknya seorang pria” Do
Gyeong menasehati Jin Guk untuk tidak menyerah.Jin guk mengerti.
Jin
Guk mengajak Yeon Aa ke Namsan. Yeon Ae terlihat tak senang karena mereka harus
naik melewati tangga menuju Namsan. Di tempat itu ada kereta gantung yang bisa
mengantar mereka ke Namsan.tapi Jin Guk mengajak Yeon Ae naik tangga,tentu saja
Yeon Ae tak suka karena ia memakai sepatu hak tinggi dan itu pasti akan membuat
kakinya lecet.
Tidak
hanya itu saja yang membuatnya kesal. Mereka harus naik tangga dengan bermain gunting-batu-kertas.
Yeon Ae lebih dahulu naik dan segera agar sampai ke Namsan. Ia meninggalkan Jin
Guk.
Ki
Dae dan sae Rom juga sedang berada di Namsan. Ki Dae juga sudah mempersiapkan
gembok untuk dikaitkan di tembok/pagar. Tapi ia batalkan saat mendengar Sae Rom
mengomentari gembok-gembok itu terlihat sangat norak.Sae Rom juga berkata kalau
orang-orang membuat polusi,karena harus membuang kunci-kunci gembok itu ke
bawah (sungai).
Ki
Dae ikut membenarkan.
Yeon
Ae akhirnya sampai juga di puncak Namsan. Ia terlihat sangat lelah tapi
wajahnya senang saat melihat pemandangan Namsan dengan penuh gembok cinta
warna-warni. Ki Dae tak sengaja menabrak Yeon Ae yang sedang berjalan menatap
ponselnya sehingga ponselnya terjatuh. Ki Dae ingin membantu mengambil ponsel
milik Yeon Ae tapi Yeon Ae juga hendak akan mengambilnya. Mereka berdua
terlihat canggung walau mereka berdua tak saling mengenal. Sae Rom yang
melihatnya langsung mengambil ponsel Yeon Ae dan mengembalikan pada Yeon ae.
Saat
akan meninggalkan Namsan,Sae Rom dan Ki Dae terkejut Jin Guk mendekati mereka
dan memberi bunga mawar pada Ki Dae. Ki dae bingung sekaligus heran karena ia
sama sekali tak mengenal Jin Guk. Mereka juga terlihat ketakutan karena
menganggap Jin Guk menyukai Ki Dae. Wkwkw
Yeon
Ae menikmati pemandangan,ia heran kenapa Jin Guk belum terlihat. Tiba-tiba ia
terkejut ada seorang pria berlutut di depannya dan memberinya setangkai mawar. Tidak
hanya satu pria tapi beberapa pria sudah mengantre untuk memberi bunga mawar
pada Yeon Ae. Ki Dae juga berada dalam antrean tersebut. Yeon Ae terlihat malu
karena para pengunjung sedang melihatnya.
Saat
giliran Ki Dae memberi bunga,Yeon ae akan segera pergi namun Ki Dae
menghalanginya dan berkata,seberapa pun malunya dirimu,kau tetap harus menerima
ini. Ki Dae memberi bunga dari Jin Guk.
“ini
adalah tugas yang diberikan padaku” kata Ki dae meyakinkan Yeon Ae. Ki dae
menatap lama Yeon Ae yang terlihat sangat malu. Ia menebak kalau Yeon Ae tidak
suka menjadi tontonan orang ramai. Yeon ae mengangguk membenarkan.
Ki
Dae juga memberi Yeon Ae sebuah gembok yang ia hendak berikan pada Sae Rom. Dan
yeon Ae sangat suka. Ki Dae sudah tidak membutuhkan gembok itu lagi.
Di
restoran,ada beberapa wanita bahagia karena pasangannya melamarnya dengan
menaruh cincin di dalam es krim yang dimakan di wanita. Dan Jin Guk dan Yeon Ae
juga berada di dalam restoran itu. Yeon ae heran kenapa begitu banyak pasangan
yang sedang melangsungkan ‘lamaran’ di tempat yang sama.
Yeon
ae juga menoleh ke belakang tempat duduknya,ternyata ada pria yang memberinya
gembok tadi,Ki Dae. Dan ternyata Ki dae sedang melangsungkan ‘lamaran’ untuk
Sae Rom.
Ki
dae berlutut dan membuka sepatu yang Sae Rom kenakan. “kelak jalan yang harus
kita tempuh berdua akan panjang dan melelahkan. Kuharap perjalananmu akan
menjadi lebih nyaman bagimu”. Ki Dae memakaikan sepatu Kets di kaki Sae Rom.
Yeon
Ae memperhatikannya terlihat terharu karena ia juga membutuhkan sepatu seperti
itu saat ini. kakinya lecet-lecet saat menaiki tangga yang tinggi menuju
Namsan.
Sae
Rom terharu dengan kejutan yang diberikan Ki Dae,lalu ia bertanya,mana
cincinnya?
Ki
Dae tak menjawab. Lalu Sae Rom menebak pasti cincinnya ada di dalam es krim.
Sae Rom mencari cincinnya die s krim yang ia makan. Dan ternyata cincin yang
diinginkan Sae Rom ada di dalam es krim itu. Ki dae bingung dengan cincin yang
ada di dalam es krim itu.
Jin
Guk terkejut saat yeon Ae menghabiskan es krimnya. Jin Guk cemas karena Yeon ae
memakannya. Tiba- tiba ada pelayan yang datang menghampiri mejanya Jin Guk. Dan
pelayan itu adalah pak dokter di Good Doctor (dan dia termasuk si Wookie-nya mbak Irfa,hehe).
Pelayan
itu meminta maaf dan menjelaskan kalau dessert meja Jin Guk-Yeon Ae tertukar
dengan meja Ki Dae-Sae Rom. Dan itu berarti cincin yang dipakai Sae Rom adalah
milik Jin Guk untuk diberikan pada Yeon ae.
Pelayan
itu menghampiri Sae Rom dan meminta Sae Rom melepaskan cincinnya. Lalu pelayan
itu mendekati Jin Guk dan berbisik,jadi gimana sekarang? Aku akan segera
kembali,jadi dia (Yeon Ae) tidak tahu.
Sudah
terlambat,Yeon Ae sudah mengetahui maksud Jin Guk mengajaknya ke Namsan.
Sae
Rom benar-benar malu dan kesal. Ia marah pada Ki Dae. Ternyata ‘lamaran’ yang
diinginkan Sae Rom bukanlah dengan Ki Dae memberikannya sepatu melainkan dengan
cincin. Bahkan Sae Rom memarahi Ki Dae karena Ki dae tidak tanya padanya,apa
yang diinginkannya. Ki dae membela kalau ia takut Sae Rom marah jika ia
bertanya langsung. Tapi yang ia lakukan sekarang ia sudah mempersiapkannya demi
Sae Rom.
Sae
Rom hanya ingin ‘lamaran’ seperti orang-orang lakukan yaitu dengan cincin. Ki
Dae heran bagaimana dengan gembok? Bukankah Sae Rom tidak suka karena terlalu
norak?
“Gembok?
Tentu saja ada wanita yang menyukainya. Tapi wanita itu bukan aku” jawab Sae
Rom yang punya selera berbeda dengan wanita yang suka gembok.
Sae
Rom semakin sedih saat teman-temannya mengirim pesan dan bertanya tentang ‘lamaran’
yang ia dapat dari Ki Dae.
“harga
diriku benar-benar terluka. Mempermalukanku di depan orang banyak” sae Rom tak
bisa menahan tangisnya. Ki Dae meminta maaf karena membuat Sae Rom menangis. Sae
Rom meminta Ki dae mengulang ‘lamaran’ nya lagi di depan teman-temannya. Ia ingin
teman-temannya itu melihat bahwa ada seseorang yang begitu mencintainya. Ia ingin
memamerkan pacarnya pada semua orang betapa keren pacarnya. Ki dae mengangguk
mengerti.
Jin
Guk memberikan cincin pada Yeon Ae,ie meminta maaf karena kejutan untuk yeon Ae
gagal total. Yeon Ae tak menjawab,ia merasa berat hati untuk menerima cincin
itu tapi Jin Guk langsung memakaikan cincin itu di jari Yeon Ae tanpa menunggu
jawaban dari Yeon ae.
“mari
kita lalui malam ini bersama-sama. Aku meminta maaf soal kejadian wisata saat
itu. tapi bisakah kau memberiku kesempatan” kata Jin Guk.
Yeon
Ae marah karena maksud dari semua ini adalah memintanya ‘menemani’ Jin Guk. Ia juga
berterima kasih karena Jin Guk sudah mempersiapkan kejutan ini semua untuk Yeon
Ae. Tapi ia merasa tertekan. Tanpa mempertimbangkan perasaannya,secara sepihak
Jin Guk mengambil keputusan sendiri.
Jin
Guk sadar kalau ia sudah salah. Ia bertanya,ia harus bagaimana? Karena ia
benar-benar tak mengerti apa yang dipikirkan Yeon Ae. Yeon Ae tidak pernah
memberitahunya sesuatu karena Yeon Ae terlalu asyik di depan ponselnya. Ia merasa
kalau hati Yeon Ae tidak untuknya walay mereka berdua bersama. Ia hanya
membutuhkan keyakinan jika Yeon Ae adalah kekasihnya. Tidak peduli dengan cara
apapun.
Yeon
Ae masih di menara Namsan walau Jin Guk meninggalkannya sendiri. Ia menggantung
gembok yang diberikan Ki Dae padanya dipagar menara Namsan.
“bisakah kita
seperti itu?”
“kenapa? Apa yang
terjadi?” Ki
dae masih di Namsan.
“rasanya seperti
aku telah kehilangan sebuah rasa yang nyata”
“yang penting
adalah…kenyataan”
“kau bagaimana? Tidak
ada masalah apa-apa dengan pacarmu?”
“aku…mungkin akan
segera menikah”
“menikah?”
“tapi ada
keraguan dalam hatiku”
“mungkin antara
kita harus saling menjaga jarak”
“menjaga jarak”
“karena dalam
hubungan asmaraku tidak ada lagi jarak yang harus kujaga. Karena orang yang ada
di hatiku bukan dia tapi engkau”
“maksudmu? Kau sudah
tidak membutuhkanku lagi?”
“hubungan yang
tidak perlu,lebih baik tidak usah dibina lagi. Bagaimana menurutmu?”
“dengan adanya
dirimu,akhirnya aku bisa bernafas lega”
“aku takut aku
akan menyukaimu”
~to be continued~
Komentar
:
Dari awal
yeon Ae hanya mencari pelampiasan karena disakiti oleh mantan kekasihnya. Ia terlalu
terburu-buru memaksa dirinya untuk berpacaran tanpa dilandasi cinta. Awalnya ia
mengira Jin Guk adalah pria yang pantas untuk dipacar walau belum mengenal
lama. Dan akhirnya ia tahu Jin Guk terlalu kekanak-kanakan. Dan pelan-pelan ia
tidak bisa lepas dari Ki dae,karena ia merasa Ki dae memahaminya.
Ingat pribahasa
jawa ,tresno jalaran soko kulino?. Yang
artinya cinta karena terbiasa. Nah itu yang di alami Yeon Ae. Ia tidak
memperhatikan Jin Guk yang mencoba memahaminya.
‘Cinta
sesaat’. Itu kata yang cocok untuk Jin Guk. Aku merasa Jin Guk hanya punya
perasaan ‘sesaat’ pada Yeon Ae. Pacaran adalah hal pertama kali yang di alami
Jin Guk. Mungkin Jin Guk tidak tahu arti ‘pacaran’ bagi Yeon Ae. Jin Guk belum
bisa berpacaran melalui perasaannya. Ia salah paham dengan arti pacaran,ia
mengiran berpacaran adalah hal yang harus dilakukan dengan nafsu. (wah terlalu
berat kata-kata). Yang terpenting adalah Jin Guk belum bisa memahami Yeon Ae
walau berusaha memahaminya.
Tapi ada
hal yang patut di acungi jempol untuk Jin Guk. Jin Guk berusaha keras memahami
Yeon Ae dengan mencoba makan makanan yang diinginkan Yeon Ae. Ia tidak egois.
By : neng
Fiiefieen
2 komentar:
Unni lanjut dong sinopsis nya..
Gomawo
pasti ku lanjutin,,cuma blm tau kapan postingnya. baru dpt setengah nulisnya. lg sibuk bgt. hehe
Post a Comment
Terima kasiih atas komentarnya^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian