Pages

Friday 4 October 2013

Looking Forward To Romance Episode 2 - Part 1



Sinopsis Looking Forward to Romance Episode 2-part 1
 
 Jin Guk mengetuk pintu kamar mandi dan memanggil Yeon ae. Saat Yeon Ae keluar,ia begitu terkejut saat melihat lilin-lilin itu berbentuk hati dan seisi kamar juga penuh dengan taburan mawar merah.

Ki Dae memanggil Sae Rom yang berada di kamar mandi. Ki dae juga terkejut saat melihat Sae Rom keluar kamar mandi dengan pakaian tidur yang begitu tipis. Wow!
 Yeon ae dan Jin Guk sedang minum-minum di kamar hotel untuk menghilangkan kegugupan mereka. 

Sedangkan Ki Dae masih dalam keterkejutannya. Sae Rom sengaja berpakaian seperti itu untuk memberi hadiah kejutan pada Ki Dae bahkan ia meminta Ki Dae untuk menunjukkan hadiah kejutan padanya. Ki Dae bingung,ia mengira Sae Rom mengajaknya tidur bersama dan dalam keadaan seperti seorang lelaki membutuhkan sesuatu. Dan Ki Dae mengatakan kalau ia lupa mempersiapkannya dan meminta Sae Rom menunggunya. Lalu ia bergegas keluar.

Ki dae pergi ke sebuah toko,sebelum ia kembali ke hotel. Ia memilih untuk pergi ke mercusuar,tempat yang ia janjikan pada Yeon Ae.
 Yeon ae dan Jin Guk sudah dalam keadaan mabuk. Jin Guk berkata kalau ia sudah tak bisa menahannya dan ia memeluk Yeon Ae dan mendorong Yeon Ae terjatuh ke tempat tidur. Dan ternyata Jin Guk jatuh tertidur karena tak bisa menahan mabuk.

Yeon Ae langsung pergi menuju mercusuar.
 
 
Ki Dae sudah menunggu Yeon Ae di Mercusuar. Tiba-tiba ada suara langkah kaki mendekat. Ki Dae terlihat gugup lalu ia membalikan badannya.

“sedang apa kau disini?” ternyata Sae Rom mencari Ki Dae hingga ke mercusuar. Ia mengira Ki dae akan melakukannya di mercusuar. Ki dae tentu saja bingung. Sae Rom mendekat dan membelai Ki Dae. Ia bertanya,apa Ki Dae gugup?. Sae Rom bahkan tertawa melihat kegugupannya Ki dae.kau begitu lucu.

Pelan-pelan Sae Rom merogoh saku celana Ki Dae. Yang ia dapatkan hanya sebuah ‘alat kontrasepsi’. 
“cincinnya mana?” tanya Sae Rom. Ternyata Sae Rom menginginkan sebuah lamaran dengan cincin. Sae Rom marah karena Ki dae tidak peka dengannya. Padahal selama ini Sae Rom sudah memberi isyarat mengenai hal itu. 

Ki dae merasa bersalah,ia sama sekali tahu Sae Rom akan berpikir seperti itu.
“bukan tidak mengira? Tapi kau pura-pura tidak tahu kan?” tanya Sae Rom kesal. Sae Rom memberitahu Ki dae perasaan seperti apa yang ada pada seorang wanita saat dia bermalam dengan seorang pria,bahkan Ki Dae tidak berpikir sejauh itu. sedikitpun Ki dae tidak peduli.
 
Yeon Ae telah tiba di mercusuar dengan jalan terhuyung-huyung. Tak ada seorangpun disana kecuali dirinya. Ia duduk menunggu Ki Dae.

Sae Rom meminta Ki Dae untuk melamarnya dalam waktu sebulan. Bukankah sama saja merusak harga diri seorang wanita karena mengutarakan keinginannya untuk menikah pasangannya. Sae Rom sudah melakukannya dan sisanya giliran Ki Dae yang melakukannya.

Sae Rom meminta Ki dae melakukan sesuatu yang membuatnya terharu.sehingga harga drinya yang terluka bisa sembuh kembali.
 Ki dae ingin mengatakan sesuatu pada Sae Rom. Tapi Sae Rom tak ingin mendengarnya dan tetap meminta Ki Dae meyakinkannya dengan melamarnya.Sae Rom meninggalkan Ki Dae agar bisa berpikir sendiri di mercusuar.ia kembali ke hotel.

Yeon Ae terbangun di mercusuar. Ternyata ia ketiduran di mercusuar saat menunggu Ki Dae.ia kesal karena Ki Dae tak datang. 
Ia kembali ke penginapan. Sesampainya di penginapan,ia melihat ke sekeliling untuk mencari keberadaan Ki Dae. Dan begitu banyak pasangan yang bermesraan disana. Lalu ia tertuju dengan salah satu pasangan. Si pria mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu. Seketika ada pesan masuk di ponsel Yeon Ae.

“tidurmu nyenyak?”

Yeon Ae mengira pria yang ia lihat sekarang adalah Ki Dae karena pria itu sedang mengetik pesan dan secara kebetulan Yeon Ae mendapat pesan dari Ki Dae.
 Dengan wajah kesal dan memandang sinis ke pria itu,Yeon Ae membalas pesan Ki DAe. “berkat kau,tidurku sangat nyenyak”

“kau ternyata tidak datang semalam. Aku menunggu semalaman”

Yeon Ae kesal karena Ki Dae berani membohonginya. “Ya Tuhan,kau benar-benar datang kesana? Kau itu benar-benar naïf sekali. Aku minta maaf. Aku menghabiskan malam yang begitu panas membara,jadi lupa padamu”

Pria itu merasa ada yang memandangnya dan ia tersadar jika Yeon Ae memandangnya dengan sinis.
 Yeon Ae segera ke kamar hotel. Jin Guk masih tertidur pulas di ranjangnya. Yeon Ae membangunkan Jin Guk.

Ki dae dan Sae Rom di dalam bus untuk kembali setelah berwisata. Ia baru membaca pesan dari Yeon Ae.
 Yeon Ae dan Jin Guk berkemas untuk kembali tapi Jin Guk mengajak Yeon Ae untuk berfoto-foto di mercusuar. Tapi Yeon Ae menolaknya. Jin Guk terus memaksa,lalu ia bertanya pada seorang bibi letak Mercusuar. Bibi itu dan Yeon Ae sama-sama menunjuk letak mercusuar di arah yang berbeda. Dan ternyata di daerah itu ada 2 mercusuar. Dan pantas saja Ki dae dan Yeon Ae tidak bertemu di mercusuar. Karena mereka berdua ke mercusuar yang berbeda.

 “kau benar-benar pergi ke mercusuar?”

“kenapa?”

“penasaran saja. Pacarmu bagaimana?”

“berkat kau,kami bertengkar hebat”

Ki Dae dan yeon Ae sama-sama sedang dibalik selimut. Mereka berdua kedinginan karena bermalam di mercusuar.

“walaupun buat orang lain adalah malam yang panas membara tapi buatku adalah malam yang dingin.walaupun musim panas tapi angin laut di malam hari tetap saja dingin. Jadi aku kena flu” Ki Dae melanjutkan pesannya

“aku juga flu”

“kenapa? Apa gara-gar kau memforsir tenagamu semalam?”

“kami tidak tidur bersama.aku ada di mercusuar dan sedikit mabuk”

“apa maksudmu?”

“disana ada 2 mercusuar”

Ki dae tersadar karena ia tidak menemukan Yeon Ae di mercusuar.

“kalau begitu kau keluar kamar? Kau juga?”

“iya”

“tidak tidur (bersamanya)?”

“iya”
Ki dae mencoba menelepon Yeon Ae, ia terlihat gugup dan melatih suaranya juga. 

“kau ingin mendengar suaraku?” Yeon Ae menerima panggilan telepon dari Ki Dae.

“aku tutup dulu. Terlalu berbeda dari bayanganku” kata Ki dae

Yeon Ae beralasan kalau ia sedang sakit flu dan tenggorokan jadi suaranya terdengar lebih seksi. Ki Dae menyarankan Yeon Ae minum obat.Yeon Ae juga mengingatkan Ki dae untuk tetap makan walau sedang sakit. Mereka berdua terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang memberi perhatian saat pasangannya sedang sakit.
 Bahkan Yeon Ae mengajar Ki dae memasak makanan. Ia memberi instruksi lewat telepon. Bahkan Yeon Ae memberitahu resep rahasianya. Dan jadilah makanan yang mereka berdua masak. Sup bawang ala Yeon Ae.
 Jin Guk mengajak Yeon Ae makan sesuatu. Tapi ia ingin makan yang Yeon Ae ingin makan.

“dia sedang berusaha keras menyesuaikan dirinya denganmu”

Ki dae dan Sae Rom juga sedang berada di restoran. Kali ini Sae Rom yang memesan makanan untuk Ki Dae.

“iya,dulu aku pernah berharap ada orang yang bisa menyesuaikan dirinya denganku seperti ini”
 Yeon Ae terlihat asyik menikmati makanannya dan sibuk dengan ponselnya,ia tak sadar bahwa Jin Guk sedang kepedasan karena makanan yang ia makan. Dan ternyata Jin Guk tak bisa makan makanan pedas dan juga ia tersedak saa tahu yang ia makan adalah babat.

“sepertinya jauh lebih nyaman saat aku menyesuaikan diri dengan orang lain” Yeon Ae terlihat menyesal melihat Jin Guk berusaha makan makanan yang tak bisa ia makan
 Bukan hanya Jin Guk,Ki Dae juga sedang berusaha makan makanan yang dipilih pacarnya itu. terlihat kalau Ki Dae tidak menikmati makanannya.
Ki Dae dan Yeon Ae lebih memilih makan ramen di kedai favorit mereka. 

“kau juga suka makan babat?”. Tanya Ki dae yang tak tahu jika orang yang ia kirimin pesan ada dibelakangnya sedang menikmati sup babat (sebelumnya,aku kira mereka sedang berada di kedai ramen)
“ini adalah tempat faforitku. Aku tahu sebuah tempat yang rasanya benar-benar enak”

“aku juga punya. Yang pasti aku tidak akan memberitahumu”

“tempat yang biasa ia kunjungi,daging kepala babinya menumpuk setinggi gunung”

“tempatku juga. Istri pemiliknya kerjaannya hanya memotong daging kepala babi”. Ki Dae segera beranjak pergi dan membayar supnya itu.
Yeon Ae melihat ke bibi yang ada di depannya. Karena bibi itu selalu memotong daging.tak lama kemudia Yeon Ae menerima pesan letak kedai favorit Ki dae. Ia terkejut ternyata itu adalah tempat yang sama. Yeon Ae melihat ke sekeliling kedai dan tak ada seorangpun disana karena Ki dae baru saja meninggalkan Kedai itu.
 Ki dae sedang berada di dalam bus. Lalu ia menerima pesan dan Yeon Ae juga memberitahu tempat favoritnya. Ki Dae terkejut namun ia tidak bisa kembali ke kedai saat itu juga karena bus yang ia tumpangi sudah jalan.
 Yeon Ae sedang bersepeda dengan Jin Guk. Ki dae mengirimkan lagu untuk Yeon ae dan Yeon Ae mendengarkannya. Ia merasa sangat dekat dengan Ki Dae. Ia sangat menikmati lagu itu bahkan ia tidak mendengarkan Jin Guk yang bertanya padanya.
Yeon ae sedang duduk bersama dengan Do Gyeong. Do Gyeong kesal karena Yeon Ae sama sekali cuek padanya. Dan juga Yeon Ae sedang asyik dengan ponselnya. Ia bertanya,apa Yeon ae tidak sadar jika Yeon Ae sama sekali tidak bisa lepas dari ponsel itu sedetikpun. Yeon Ae sepertinya juga baru menyadarinya,ia terlalu asyik dengan ponselnya.

Itu yang membuat Yeon Ae tidak menyadari orang yang disampingnya saat ini bahkan Jin Guk,pria sebaik itu di abaikan oleh Yeon Ae.

“apa pria itu (Ki dae) menyukaimu?” tanya Do Gyeong

“kita hanya berteman. Dia teman yang asyik di ajak mengobrol”

Do gyeong sedih karena Yeon Ae tidak menganggapnya dan bahkan Yeon Ae tidak mendengarkannya saat ia bercerita. Yeon ae membantah dan dia mendengarkan semua omongan Do Gyeong.

Yeon Ae terkejut saat Do Gyeong memberitahunya kalau ia akan segera menikah. Ia memberi penjelasan pada Yeon Ae. Yang harus dipahami sudah dipahami.lelaki seperti ini tidak mudah di dapat.

Do Gyeong juga memberitahu Yeon Ae bahwa cinta tanpa syarat juga butuh syarat untuk bisa mendapatkannya.
 Ki dae sedang berkumpul dengan Philip dkk. Mereka membahas soal Ki Dae dan Sae Rom. Ki Dae terlihat ragu untuk menikah dengan Sae Rom.teman-temannya itu juga bertanya tentang kesiapan Ki Dae untuk melamar Sae Rom. Ia merasa tertekan saat temannya bertanya soal permohonan kredit. Haha
 Ki Dae dan Sae Rom sedang berkencan di bioskop.Bahkan Sae Rom juga mempertanyakan kesiapan Ki Dae untuk melamar dirinya karena waktu sebulan hampir habis. Ki dae hanya memberitahu kalau ia sudah mendapat kerja di sebuah klinik tempat temannya bekerja.

Sae Rom bertanya,jika temannya Ki Dae bisa membuka klinik,kapan Ki Dae berniat untuk membuka klinik?

Ki dae memberi alasan pada Sae Rom kalau berniat untuk menikah setidaknya harus mempersiapkan sebuah tempat tinggal terlebih dahulu. Sae Rom kesal dan mengatakan kalau ‘lamaran’ yang ia inginkan tidak seperti itu.Ki dae sama sekali tidak mengerti yang dimaksud pacarnya itu.Ki Dae akan memahami Sae Rom walau Sae Rom tak mengatakannya.

“haruskah aku bertanya padanya apa sebenarnya yang diinginkannya?”
Jin Guk dan yeon Ae juga sedang menikmati film di bioskop. Jin Guk sepertinya tidak suka berada di dalam ruangan gelap seperti di bioskop. Ia sama sekali tak menikmati film yang ia tonton. Jin Guk malah mengganggu Yeon Ae dengan menawarkan popcorn atau minuman. Tapi Yeon Ae menolaknya karena ia sedang asyik dengan film yang ia tonton.

“boleh aku menciummu?” tanya Jin Guk tiba-tiba.wkwkwk

Yeon Ae kesal pada Jin Guk. Ia memilih makan popcorn daripada harus meladeni Jin Guk.
Tak jauh dari mereka,Ki dae dan Sae Rom sedang menikmati film yang mereka tonton. 

“jangan tanya! Jangan tanya!” . Yeon Ae membalas pesan Ki Dae dengan kesal. Ki Dae mengurungkan niatnya bertanya pada Sae Rom.
“kau tidak bisa memberitahuku?”

“kau tidak bisa tebak sendiri?”
Ki dae sedang berada di sebuah toko. Ia menelepon Yeon Ae dan bertanya ‘lamaran’ apa yang diinginkan oleh seorang wanita.

“apa yang ku inginkan? Apa yang bisa membuatku terharu? Kau bilang kau mencintainya? Tapi kenapa kau tidak tahu? komunikasi yang menggunakan  perasaan bukan kata-kata . itu yang dibutuhkan oleh seorang wanita”

Ki Dae masih bingung. Dan Yeon ae juga memberitahu kalau ia tidak ingin menjadi tontonan orang lain jika dirinya yang mengalami ‘lamaran’ itu.Yeon Ae juga memberitahu Ki dae,seperti hal kecil selama bisa memberikan sebuah kejutan itu sudah cukup. Contohnya Namsan (tempat dimana kau bisa menggembok cintamu).
 Do Gyeong juga memberitahu Jin Guk bahwa tempat yang disukai Yeon Ae adalah Namsan. Ia menyarankan Jin Guk memberi kejutan,dan meminta Jin Guk untuk menyesuaikan diri pada Yeon Ae dan juga lebih memahaminya.

“terkadang butuh keberanian untuk mengungkapan perasaan seperti layaknya seorang pria” Do Gyeong menasehati Jin Guk untuk tidak menyerah.Jin guk mengerti.
 Jin Guk mengajak Yeon Aa ke Namsan. Yeon Ae terlihat tak senang karena mereka harus naik melewati tangga menuju Namsan. Di tempat itu ada kereta gantung yang bisa mengantar mereka ke Namsan.tapi Jin Guk mengajak Yeon Ae naik tangga,tentu saja Yeon Ae tak suka karena ia memakai sepatu hak tinggi dan itu pasti akan membuat kakinya lecet.

Tidak hanya itu saja yang membuatnya kesal. Mereka harus naik tangga dengan bermain gunting-batu-kertas. Yeon Ae lebih dahulu naik dan segera agar sampai ke Namsan. Ia meninggalkan Jin Guk.
Ki Dae dan sae Rom juga sedang berada di Namsan. Ki Dae juga sudah mempersiapkan gembok untuk dikaitkan di tembok/pagar. Tapi ia batalkan saat mendengar Sae Rom mengomentari gembok-gembok itu terlihat sangat norak.Sae Rom juga berkata kalau orang-orang membuat polusi,karena harus membuang kunci-kunci gembok itu ke bawah (sungai).

Ki Dae ikut membenarkan.
 
 
Yeon Ae akhirnya sampai juga di puncak Namsan. Ia terlihat sangat lelah tapi wajahnya senang saat melihat pemandangan Namsan dengan penuh gembok cinta warna-warni. Ki Dae tak sengaja menabrak Yeon Ae yang sedang berjalan menatap ponselnya sehingga ponselnya terjatuh. Ki Dae ingin membantu mengambil ponsel milik Yeon Ae tapi Yeon Ae juga hendak akan mengambilnya. Mereka berdua terlihat canggung walau mereka berdua tak saling mengenal. Sae Rom yang melihatnya langsung mengambil ponsel Yeon Ae dan mengembalikan pada Yeon ae.
 Saat akan meninggalkan Namsan,Sae Rom dan Ki Dae terkejut Jin Guk mendekati mereka dan memberi bunga mawar pada Ki Dae. Ki dae bingung sekaligus heran karena ia sama sekali tak mengenal Jin Guk. Mereka juga terlihat ketakutan karena menganggap Jin Guk menyukai Ki Dae. Wkwkw
 Yeon Ae menikmati pemandangan,ia heran kenapa Jin Guk belum terlihat. Tiba-tiba ia terkejut ada seorang pria berlutut di depannya dan memberinya setangkai mawar. Tidak hanya satu pria tapi beberapa pria sudah mengantre untuk memberi bunga mawar pada Yeon Ae. Ki Dae juga berada dalam antrean tersebut. Yeon Ae terlihat malu karena para pengunjung sedang melihatnya. 
 Saat giliran Ki Dae memberi bunga,Yeon ae akan segera pergi namun Ki Dae menghalanginya dan berkata,seberapa pun malunya dirimu,kau tetap harus menerima ini. Ki Dae memberi bunga dari Jin Guk.

“ini adalah tugas yang diberikan padaku” kata Ki dae meyakinkan Yeon Ae. Ki dae menatap lama Yeon Ae yang terlihat sangat malu. Ia menebak kalau Yeon Ae tidak suka menjadi tontonan orang ramai. Yeon ae mengangguk membenarkan.
Ki Dae juga memberi Yeon Ae sebuah gembok yang ia hendak berikan pada Sae Rom. Dan yeon Ae sangat suka. Ki Dae sudah tidak membutuhkan gembok itu lagi.
Jin Guk datang dengan membawa boneka beruang raksasa. Yeon Ae hanya bisa menyengir melihatnya.
 Di restoran,ada beberapa wanita bahagia karena pasangannya melamarnya dengan menaruh cincin di dalam es krim yang dimakan di wanita. Dan Jin Guk dan Yeon Ae juga berada di dalam restoran itu. Yeon ae heran kenapa begitu banyak pasangan yang sedang melangsungkan ‘lamaran’ di tempat yang sama.
Yeon ae juga menoleh ke belakang tempat duduknya,ternyata ada pria yang memberinya gembok tadi,Ki Dae. Dan ternyata Ki dae sedang melangsungkan ‘lamaran’ untuk Sae Rom.
Ki dae berlutut dan membuka sepatu yang Sae Rom kenakan. “kelak jalan yang harus kita tempuh berdua akan panjang dan melelahkan. Kuharap perjalananmu akan menjadi lebih nyaman bagimu”. Ki Dae memakaikan sepatu Kets di kaki Sae Rom.
Yeon Ae memperhatikannya terlihat terharu karena ia juga membutuhkan sepatu seperti itu saat ini. kakinya lecet-lecet saat menaiki tangga yang tinggi menuju Namsan.
 
Sae Rom terharu dengan kejutan yang diberikan Ki Dae,lalu ia bertanya,mana cincinnya?


Ki Dae tak menjawab. Lalu Sae Rom menebak pasti cincinnya ada di dalam es krim. Sae Rom mencari cincinnya die s krim yang ia makan. Dan ternyata cincin yang diinginkan Sae Rom ada di dalam es krim itu. Ki dae bingung dengan cincin yang ada di dalam es krim itu.



Jin Guk terkejut saat yeon Ae menghabiskan es krimnya. Jin Guk cemas karena Yeon ae memakannya. Tiba- tiba ada pelayan yang datang menghampiri mejanya Jin Guk. Dan pelayan itu adalah pak dokter di Good Doctor (dan dia termasuk si Wookie-nya mbak Irfa,hehe).

Pelayan itu meminta maaf dan menjelaskan kalau dessert meja Jin Guk-Yeon Ae tertukar dengan meja Ki Dae-Sae Rom. Dan itu berarti cincin yang dipakai Sae Rom adalah milik Jin Guk untuk diberikan pada Yeon ae.

Pelayan itu menghampiri Sae Rom dan meminta Sae Rom melepaskan cincinnya. Lalu pelayan itu mendekati Jin Guk dan berbisik,jadi gimana sekarang? Aku akan segera kembali,jadi dia (Yeon Ae) tidak tahu.

Sudah terlambat,Yeon Ae sudah mengetahui maksud Jin Guk mengajaknya ke Namsan.

Sae Rom benar-benar malu dan kesal. Ia marah pada Ki Dae. Ternyata ‘lamaran’ yang diinginkan Sae Rom bukanlah dengan Ki Dae memberikannya sepatu melainkan dengan cincin. Bahkan Sae Rom memarahi Ki Dae karena Ki dae tidak tanya padanya,apa yang diinginkannya. Ki dae membela kalau ia takut Sae Rom marah jika ia bertanya langsung. Tapi yang ia lakukan sekarang ia sudah mempersiapkannya demi Sae Rom.

Sae Rom hanya ingin ‘lamaran’ seperti orang-orang lakukan yaitu dengan cincin. Ki Dae heran bagaimana dengan gembok? Bukankah Sae Rom tidak suka karena terlalu norak?

“Gembok? Tentu saja ada wanita yang menyukainya. Tapi wanita itu bukan aku” jawab Sae Rom yang punya selera berbeda dengan wanita yang suka gembok.
 
Sae Rom semakin sedih saat teman-temannya mengirim pesan dan bertanya tentang ‘lamaran’ yang ia dapat dari Ki Dae. 

“harga diriku benar-benar terluka. Mempermalukanku di depan orang banyak” sae Rom tak bisa menahan tangisnya. Ki Dae meminta maaf karena membuat Sae Rom menangis. Sae Rom meminta Ki dae mengulang ‘lamaran’ nya lagi di depan teman-temannya. Ia ingin teman-temannya itu melihat bahwa ada seseorang yang begitu mencintainya. Ia ingin memamerkan pacarnya pada semua orang betapa keren pacarnya. Ki dae mengangguk mengerti.

Jin Guk memberikan cincin pada Yeon Ae,ie meminta maaf karena kejutan untuk yeon Ae gagal total. Yeon Ae tak menjawab,ia merasa berat hati untuk menerima cincin itu tapi Jin Guk langsung memakaikan cincin itu di jari Yeon Ae tanpa menunggu jawaban dari Yeon ae.

 “mari kita lalui malam ini bersama-sama. Aku meminta maaf soal kejadian wisata saat itu. tapi bisakah kau memberiku kesempatan” kata Jin Guk.

Yeon Ae marah karena maksud dari semua ini adalah memintanya ‘menemani’ Jin Guk. Ia juga berterima kasih karena Jin Guk sudah mempersiapkan kejutan ini semua untuk Yeon Ae. Tapi ia merasa tertekan. Tanpa mempertimbangkan perasaannya,secara sepihak Jin Guk mengambil keputusan sendiri.
 Jin Guk sadar kalau ia sudah salah. Ia bertanya,ia harus bagaimana? Karena ia benar-benar tak mengerti apa yang dipikirkan Yeon Ae. Yeon Ae tidak pernah memberitahunya sesuatu karena Yeon Ae terlalu asyik di depan ponselnya. Ia merasa kalau hati Yeon Ae tidak untuknya walay mereka berdua bersama. Ia hanya membutuhkan keyakinan jika Yeon Ae adalah kekasihnya. Tidak peduli dengan cara apapun.

Yeon Ae masih di menara Namsan walau Jin Guk meninggalkannya sendiri. Ia menggantung gembok yang diberikan Ki Dae padanya dipagar menara Namsan.
“bisakah kita seperti itu?”

“kenapa? Apa yang terjadi?” Ki dae masih di Namsan.

“rasanya seperti aku telah kehilangan sebuah rasa yang nyata”

“yang penting adalah…kenyataan”
 
“kau bagaimana? Tidak ada masalah apa-apa dengan pacarmu?”

“aku…mungkin akan segera menikah”

“menikah?”

“tapi ada keraguan dalam hatiku”

“mungkin antara kita harus saling menjaga jarak”
 
“menjaga jarak”

“karena dalam hubungan asmaraku tidak ada lagi jarak yang harus kujaga. Karena orang yang ada di hatiku bukan dia tapi engkau”

“maksudmu? Kau sudah tidak membutuhkanku lagi?”

“hubungan yang tidak perlu,lebih baik tidak usah dibina lagi. Bagaimana menurutmu?”

“dengan adanya dirimu,akhirnya aku bisa bernafas lega”

“aku takut aku akan menyukaimu”

 
~to be continued~


Komentar :


Dari awal yeon Ae hanya mencari pelampiasan karena disakiti oleh mantan kekasihnya. Ia terlalu terburu-buru memaksa dirinya untuk berpacaran tanpa dilandasi cinta. Awalnya ia mengira Jin Guk adalah pria yang pantas untuk dipacar walau belum mengenal lama. Dan akhirnya ia tahu Jin Guk terlalu kekanak-kanakan. Dan pelan-pelan ia tidak bisa lepas dari Ki dae,karena ia merasa Ki dae memahaminya.

Ingat pribahasa jawa ,tresno jalaran soko kulino?. Yang artinya cinta karena terbiasa. Nah itu yang di alami Yeon Ae. Ia tidak memperhatikan Jin Guk yang mencoba memahaminya.


‘Cinta sesaat’. Itu kata yang cocok untuk Jin Guk. Aku merasa Jin Guk hanya punya perasaan ‘sesaat’ pada Yeon Ae. Pacaran adalah hal pertama kali yang di alami Jin Guk. Mungkin Jin Guk tidak tahu arti ‘pacaran’ bagi Yeon Ae. Jin Guk belum bisa berpacaran melalui perasaannya. Ia salah paham dengan arti pacaran,ia mengiran berpacaran adalah hal yang harus dilakukan dengan nafsu. (wah terlalu berat kata-kata). Yang terpenting adalah Jin Guk belum bisa memahami Yeon Ae walau berusaha memahaminya.

Tapi ada hal yang patut di acungi jempol untuk Jin Guk. Jin Guk berusaha keras memahami Yeon Ae dengan mencoba makan makanan yang diinginkan Yeon Ae. Ia tidak egois.
  

 

By : neng Fiiefieen

2 comments:

  1. Unni lanjut dong sinopsis nya..


    Gomawo

    ReplyDelete
    Replies
    1. pasti ku lanjutin,,cuma blm tau kapan postingnya. baru dpt setengah nulisnya. lg sibuk bgt. hehe

      Delete

Terima kasiih atas komentarnya^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian