PERHATIAN!

DILARANG COPAS!!!!! silahkan cantumkan LINK hidup

Thursday 28 May 2015

Sinopsis Ex-Girlfriend’s Club Episode 5 Part 1


Sinopsis Ex-Girlfriend’s Club Episode 5 Part 1
[ Sebelumnya di Episode 3 dan Episode 4 ]
Di depan Jo Gwon,Soo Jin dan Myung Soo terpaksa mengaku pacaran. “Kalian berpacaran? Sejak kapan?” tanya Ji Ah tiba-tiba. Membuat Soo Jin dan Myung Soo kebakaran jenggot.Jo Gwon curiga “Dia sepertinya belum pernah mendengar hal ini.”
Ra Ra langsung mengatakan jika Ji Ah telat memahami situasi. Hwa Yeong langsung memberi kode pada Ji Ah agar tutup mulut.
“Kupikir kau tidak harus tahu, tapi sudah cukup lama kami mulai berpacaran” Myung Soo memberi penjelasan sambil mengedipkan matanya pada Ji Ah memberi kode.


“Ah, pasti aku tidak tahu karena aku terlambat memahami” Ji Ah mulai mengerti tapi ia sengaja membuat situasinya semakin tak nyaman “Berapa lama kalian berpacaran?” tanya Ji Ah lagi.
Myung Soo dan Soo Jin langsung kelabakan,bingung. Jo gwon sedang menanti jawaban mereka berdua. Mereka berdua melirik Hwa Yeong. Hwa Yeong memberi kode angka tiga dengan tangannya. Myung Soo menjawab 3 bulan sedangkan Soo Jin menjawab 3 tahun. membuat Jo Gwon bingung sedangkan Ji Ah dan Ra Ra tersenyum kecil. Hwa Yeong? Wajahnya langsung berubah panic tak karuan.
Soo Jin dan Myung Soo meralatnya tapi tetap menjawab dengan jawaban berbeda. Soo Jin beralasan mereka awal pacaran dimulai dengan hubungan ‘some’. Mungkin bisa dibilang TTM-an.

Myung Soo mengiyakan dan memeluk Soo Jin semakin erat. Tapi wajahnya menunjukan wajah keterpaksaan. Jo Gwon akhirnya mengerti “Itu sebabnya kalian berdua seperti...teman” kata Jo Gwon mendekati Soo Jin dan Myung Soo.
Teman? Myung Soo dan Soo Jin tak mengelak. Mereka mengaku memang teman. Myung Soo dan Soo Jin berusaha beradegan mesra mungkin di depan sutradara,Jo Gwon. Walau terlihat wajah Soo Jin memelas.
Setelah berhasil berusaha menjadi sepasanga kekasih bohongan tapi tetap iitu membuat Myung Soo semakin stress. Ji Ah mengikuti Myung Soo yang sedang membuang sampah. Ia mengatakan kalau ia tak tahan ingin mengatakan yang sebenarnya pada Jo Gwon. Ji Ah juga tanya pada Myung Soo,kenapa Myung Soo mengikuti rencana Hwa Yeong? Apa karena Hwa Yeong atau Soo Jin?
“Aku juga tidak tahu.Aku tidak tahu apa filmnya sebanding dengan semua ini” jawab Myung Soo pasrah

“Myeong Soo, kau tidak bisa membuat semua orang bahagia.Kau tahu orang yang berusaha membahagiakan semua orang disebut apa? Asshole. (Br*ngs*k)” kata Ji Ah. Wajah Myung Soo berubah.mungkin benar yang dikatakan Ji Ah. Myung Soo hanya berusaha membuat orang yang disekitarnya tidak kesusahan. Ia hanya berusaha membantu.
Soo Jin menemani Jo Gwon yang sedang menelepon sopir pengganti. Soo Jin tanya,kenapa Jo Gwon menelepon sopir pengganti padahal Jo Gwon tidak mabuk. Jo Gwon menjawab ia tidak suka menyetir.walaupun menyetir adalah pekerjaan sederhana tapi harus fokus dengan sepenuh kekuatan. Soo Jin mengerti walau terasa aneh mendengar jawaban Jo Gwon.
“Apa kau jenis orang yang mengurus pria orang lain dan meninggalkan priamu?” tanya Jo Gwon tiba-tiba. Karena Soo Jin lebih memilih menemani Jo Gwon daripada Myung Soo. Jo Gwon meminta Soo Jin untuk meninggalkannya. Soo Jin mengerti dan pamit. Tapi baru beberapa langkah meninggalkan Jo Gwon,Soo Jin teringat jika ada ingin ditanyakan Jo Gwon pada soo Jin.

Jo Gwon mengiyakan. apa? Tanya Soo Jin penasaran. “Ini bukan masalah bertanya.Masalahnya apa kau siap memberiku jawaban atau tidak” tanya Jo Gwon.
“Silahkan bertanya” kata Soo Jin berusaha bersikap memasang wajah ramahnya
“Kenapa kau mengerjakan film ini?Ini bukan gayamu.Kenapa tiba-tiba roman?” tanya Jo Gwon yang merasa aneh pada selera Soo Jin yang berubah. Soo Jin bingung menjawabnya. Tak mungkin ia menjawab kalau ia juga terpaksa membuat film ini. ia beralasan kalau ia berusaha membuat film dengan genre/tema lain.
Sungguh? Soo Jin terpaksa mengiyakan. Jo Gwon mengira kalau Soo Jin terpaksa melakukannya karena tidak ada pilihan lain dan demi mencari nafkah. Soo Jin cengengesan mendengar perkiraan Jo Gwon. Tapi perkiraan Jo Gwon ada benarnya juga.
Walau Jo gwon sudah pulang. Tapi masalah soal Jo Gwon belum selesai. Kali ini Ji Ah meributkan soal siapa yang akan membayar makana yang belum dibayar Jo Gwon. Soo Jin mengatakan jika ia yang membayarnya menggunaka dana produksi itu tidak mungkin karena Jo Gwon belum menandatangani kontrak kerja sama. Soo Jin menatap Hwa Yeong. Hwa Yeong tidak peduli “Apa itu masalahnya sekarang?”
Akhirnya Soo Jin yang membayarnya dengan menggunakan dana produksi. Ji Ah tanya untuk membayar siapa? Semuanya?. Soo Jin menjawab hanya membayar makanannya dan Jo Gwon. Lalu Ra Ra ikut nimbrung minta dibayarin juga.

Hwa Yeong mulai beraksi saat Ra Ra meminta makanannya dibayar oleh Soo Jin. Akhirnya mulailah keributan antara Hwa Yeong dan Ra Ra. Mereka beradu mulut dan Ji Ah menengahi,seharusnya Hwa Yeong dan Ra Ra akur karena mereka teman sekelas. Soo Jin tak ingin berlama-lama dengan ketiga wanita itu. ia pamit pulang diikuti Myung Soo.
Lalu Ra Ra juga memilih pulang tapi Hwa Yeong melarangnya karena masih ada yang ingin mereka bahas. Ra Ra tak peduli karena ia dan Hwa Yeong hidup di dunia yang berbeda. Itu yang membuat Hwa Yeong semakin kesal.
Soo Jin dan Myung Soo pulang bersama. Mereka membicarakan masalah mereka yang semakin rumit. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain tetap berpura-pura menjadi sepasang kekasih.
“Apa yang biasa dilakukan orang yang berpacaran?” tanya Soo Jin penasaran agar status palsu mereka terlihat nyata di depan Jo Gwon
“entahlah”

Soo Jin kesal dengan jawaban Myung Soo. Seharusnya Myung Soo lebih tahu daripada dirinya. Tapi ini juga pertama kali bagi Myung Soo mendadak punya pacar bohongan. Soo Jin semakin stress karena ia mengorbankan hidupnya demi seseorang wanita yang ingin menikah dengan pria konglomerat. Sedangkan dirinya? Walau terpaksa ia mengikuti kemauan Hwa Yeong tapi tetap saja hidupnya akan dilalui tanpa berpacaran meskipun film yang ia buat selesai.
Myung Soo mencoba menenangkan soo Jin. Kenapa Soo Jin tak bisa berpacaran? Padahal didepannya sudah ada pria tampan yang menjadi pacarnya.
“tapi tidak palsu (pacar palsu)!” kata Soo Jin
“Sentuh aku. Aku asli.” Kata Myung Soo “Kau tidak akan bisa dapat pria sebaik aku dimanapun.Pacari aku.” Weleh-weleh~~~~ ini nieh yang bikin meleleh. Aku mau dong.huwaaaa *fokus pada inti cerita ya *
Soo Jin menghela napas panjang. lalu Myung Soo tanya,apa ada sesuatu yang ingin dilakukan Soo Jin saat kau punya pacar? Ia bersedia akan melakukannya bersama. Myung soo senyum-senyum tidak jelas’
“tidak. terima kasih” Soo  Jin menolak tawaran Myung Soo. Myung Soo mencoba membujuk “ayolah! Pacarku” tapi Soo Jin tak peduli.


Paginya,Myung Soo dan Soo Jin berusaha semesra mungkin didepan Jo Gwon. Tapi Jo Gwon tak minat dengan aksi Myung Soo dan Soo Jin. Jo Gwon datang ke kantor untuk meminta jaminan pada Soo Jin. Jaminan kenapa ia harus menerima proyek ini?
Belum ada jawaban dari Soo Jin. Jo Gwon berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah belakan Soo Jin dan Myung Soo. Sejenak ia terdiam lalu berusaha mengganggu kemesraan MYung Soo dan Soo Jin dengan duduk diantara sepasang kekasih yang menjalin hubungan dengan status palsu.

“itu sebabnya,aku ingin mendengar pendapat kalian” kata Jo Gwon tiba-tiba pada Myung Soo
“Kupikir kau tidak suka skenarionya” jawab Myung Soo
“Tapi cerita aslinya mempesona.Namun, ada bagian yang tidak bisa kupahami.Di antara tiga wanita ini,siapa karakter utamanya?” tanya Jo Gwon pada Soo Jin. Soo Jin bingung dan memandang ke arah Myung Soo. Ia tidak tahu apa-apa.
“Ketiganya karakter yang penting” jawab Myung Soo

“Apa itu mungkin?” tanya Jo Gwon yang masih menatap Soo Jin “Tidak hanya mencintai satu orang?”
“Keren!” gumam Eun Hye terpesona dengan kata-kata Jo Gwon sedangkan Jo Gwon masih memandangi Soo Jin.
Myung Soo kesal,apa Jo Gwon belum pernah berpacaran? “Tidak mungkin hanya satu.Saat cinta berlalu, datang lagi yang baru.Setiap momen menjadi murni.” Myung Soo memberi pejelasan selayaknya ahli dalam urusan percintaan. Soo Jin mendengar jawaban sedikit terkejut tapi Eun Hye membenarkan Myung Soo.
“Dia pernah mencintai wanita ini,dan juga pernah mencintai wanita itu.Aku tidak mengerti.” Jo Gwon masih tidak melepaskan pandangannya ke wajah Soo Jin. “Bagaimana pendapatmu Soo Jin?” tanyanya tiba-tiba pada Soo Jin yang sama sekali belum pernah berpacaran “'Cinta bisa menjadi banyak hal'. Apa kau setuju dengan itu?”


Soo Jin bingung,ia berusaha mengalihkan ke karakter utama pria. Tapi Jo Gwon tak peduli dengan karakter utama pria,ia hanya ingin pendapat Soo Jin. Soo Jin bingung dan ragu. Dengan terbata-bata ia menjawab “Pendapatku bisa saja salah,tapi aku, secara pribadi...berharap hanya ada satu orang.”
“pacarmu bilang satu” kata Jo Gwon beralih menatap Myung Soo. Myung Soo terdiam. Eun Hye terkejut mendengar Jo Gwon berkata ‘pacar’. Alih-alih tak ingin status palsu mereka terbongkar,Soo Jin meminta pergi dengan alasan ada telepon. Myung soo tak bisa membalas Jo Gwon. Ia merasa kalah telak. Lalu ia pamit pergi.
Hanya tinggal Soo Jin dan Jo Gwon. Jo Gwon terus saja menatap Soo Jin membuat Soo Jin salah tingkah. Lucu lihat ekspresi Soo Jin. Merasa tak nyaman,Soo Jin pamit pergi.

Myung Soo menumpahkan kekesalannya pada Soo Jin. Ia mengatakan Soo Jin sangat cocok dengan Jo Gwon. Seharusnya Soo Jin memihak Myung Soo yang sekarang sudah jadi pacar (palsu) nya. Soo Jin membela diri,saat mereka pura-pura pacaran dan saat mereka bekerja itu berbeda.ia hanya mengemukakan pendapatnya saja.
Soo Jin juga penasaran siapa karakter utama wanitanya. Myung Soo tetap bersikeras kalau karakter utama wanitanya adalah ketiganya. Soo Jin masih belum puas dengan jawaban Myung Soo

“Perasaanmu untuk mereka bertiga tidak mungkin sama.Pasti ada yang lebih kau sukai”
“Kau ingin aku mengurutkan mereka?”
“Tidak, aku tidak bermaksud begitu.Meski kau mencintai orang lain,orang ini tetap berada di hatimu.Yang seperti itu.” Soo Jin memberikan contoh. Elizabeth Taylor menikah delapan kali.Namun yang cinta terbesarnya dan yang paling dicintainya adalah Richard Burton.Itu yang dikatakannya. Siapa orang seperti itu menurut Myung SOo?
Myung Soo menjawab,ada seseorang.” Meski mungkin hanya sekecil ini baginya,hatiku terasa sesak hanya berpikir tidak sengaja akan bertemu dengannya.Jika aku lewat daerah rumahnya,aku menutupi wajahku,kalau saja bertemu dengannya.Tapi mataku mencarinya dengan antena terpasang.Kupikir rasanya aneh membuang cincin pasangan kami,jadi aku hanya mendorongnya ke sudut, tapi sejujurnya seperti stempel milikku,aku menyimpannya dengan baik”
Mendengar hal itu membuat Soo Jin menyembunyikan rasa irinya. Iri karena ia tidak pernah menjadi bagian dari mantan Myung Soo. Ia sebenarnya tak ingin tahu siapa yang dimaksud Myung Soo tapi ia penasaran. “Siapa diantara mereka bertiga?”
“Bagaimana aku bisa memberitahukan itu padamu?Kalau kau, mantan pacarmu bilang kau di posisi ketiga, bagaimana perasaanmu?”
Soo Jin mengiyakan, padahal sebenarnya ia sudah tahu perasaan seperti walau ia belum pernah jadi mantan. “Tapi kurasa aku lebih penasaran kenapa aku di posisi ketiga.Apa berdasarkan penampilan,atau yang lainnya?Siapa yang pertama?Lalu kenapa yang pertama ada di posisi pertama?”
“Bukan karena dia istimewa.Karena waktu itu dia istimewa bagiku.”
Soo Jin semakin bingung. Lalu ia merubah pertanyaan agar ia bisa memahami dan mencari tahu karakter utama wanita. “Saat kau putus, dengan siapa yang paling berat?Ji Ah?Atau Hwa Yeong?Ra Ra?”
“Na Ji Ah” jawab Myung Soo dengan wajah serius atau lebih tepatnya sedih dan miris.
Soo Jin terkejut dan tak menyangka. Lalu ia bertanya seberapa sedih? Myung Soo menjawab kalau saat ia putus dengan Ji Ah,ia menangis paling lama. Soo Jin teringat ekspresi saat pertama kali Myung Soo berjumpa dengan Ji Ah dikantornya.

“Bagaimana rasanya bertemu dia kembali?”
“Yah, perasaanku sudah berubah”
Soo Jin sudah mengira pasti Myung Soo sangat senang saat pertama kali bertemu dengan Ji Ah.
“Ada orang lain yang aku merasa senang bertemu kembali”
“Siapa?”
“Kau.” jawab Myung soo serius. Ini serius loh. Wajah Myung Soo tidak pernah seserius ini. hehe
Soo Jin tercengang sejenak tak menyangka. Tapi,itu sebentar. Ia mengira bahwa Myung Soo bercanda. Myung Soo pun tak menanggapi ketidakpercayaan Soo Jin pada perkataannya.

Hwa Yeong sedang menikmati makan siang dengan Yeong Jae. Namun,Yeong Jae nampak tak berselera makan setelah bertemu dengan ayahnya di kantor. Ayahnya mengingatkan soal pekerjaan mengenai peluncuran proyek Young Jae yang tak lama lagi. ayahnya berharap Yeong jae tak main-main dalam proyek tersebut. Yeong Jae merasa tertekan dan Hwa Yeong mencoba menghiburnya. Hwa Yeong menegaskan jika ayah Yeong Jae khawatir karena sudah berinvestasi jutaan won.

Myung Soo sedang membantu Ji Ah di restorannya. ia memberitahu Ji Ah kalau ia tidak bisa datang lagi ke restoran karena ia sekarang sedang bertugas menjadi pacarnya Soo Jin. Ia hanya tidak ingin rahasia mereka terbongkar jika bertemu Jo Gwon di restoran itu lagi karena ia tidak bisa berbohong lagi.
Mendengar Myung Soo berpesan ini itu membuat Ji Ah merasa melepaskan Myung Soo untuk wanita lain. “Kenapa Soo Jin wanita lain?Karena sangat lucu berpacaran dengannya,aku tidak bisa tidur” kata Myung Soo mendengar Ji Ah menyebut Soo Jin dengan kata ‘wanita lain’.
“kau tidak bisa tidur?” kata Ji Ah terkekeh. Artinya Myung Soo kepikiran Soo Jin terus. Myung Soo juga tak menyangka akan berbicara seperti itu di depan Ji Ah.

Hwa Yeong sedang meeting dengan Soo Jin,Myung Soo dan Jo Gwon. Ia berkata kalau berkat Jo Gwon,mereka mendapat bantuan produksi dari pariwisata Spanyol dan China. Soo Jin tanya,itu artinya mereka akan syuting ke luar negeri?
Jo Gwon menjawab kalau begitu pekerjaan karakter utama pria harus diganti menjadi agen perjalanan atau penulis perjalanan. Soo Jin tidak setuju. Itu sangat berbeda dari cerita aslinya. Soo Jin menambahkan jika cerita film ini berkisah dengan pria dan wanita korea biasa. Jo Gwon tak mau kalah, Apa berlibur sesuatu yang luar biasa?
Myung Soo angkat bicara dan berkata jika itu sangat berbeda. Dan terjadilah perang pendapat antara Jo Gwon dan Myung soo. Soo Jin juga ikut menjelaskan jika pekerjaan karakter utama pria dirubah maka sebagian isi cerita berubah,bagaimana pria dan wanita bertemu dan bagaimana mereka putus.

Hwa Yeong bersikeras untuk mengikuti keinginan Jo Gwon. Myung Soo bersikeras kalau ia tidak ingin perubahan dari versi aslinya. Soo Jin dan Hwa Yeong stress memikirkan keduanya. Soo jin lebih setuju dengan Myung Soo untuk tidak merubah alur cerita. Tapi Hwa Yeong mendesaknya,agar film ini dibuat. Ia meminta Soo Jin untuk membujuk Myung Soo.

Soo Jin datang ke tempat myung Soo dengan membawa makanan. Ia membujuk Myung Soo untuk mau mengalah sedikit tapi Myung Soo tetap tidak mau. Sampainya di rumah,kedua keponakan Soo Jin sedang sakit begitu juga dengan kakak iparnya. Sedangkan kakak Soo Jin sedang sibuk mengemas barang untuk menginap bersama rekan kerjanya dalam acara training bersama.


ide dan meminta Hwa Yeong untuk mengadakan acara workshop.Mereka berdua menemui Yeong Jae dan mengutarakan keinginanan untuk diadakan acara workshop agar Jo Gwon dan Myung Soo saling memahami satu sama lain dan adanya kesepakatan diantara mereka berdua. Yeong Jae setuju.
Soo Jin membujuk Myung Soo. Myung Soo ragu karena pasti hwa Yeong dan Yeong jae ada dipihak Jo Gwon. Sedangkan dirinya? Soo Jin menegaskan jika ia ada di pihak Myung Soo. Bagaimana kalau Soo Jin mengkhianati Myung soo? Soo Jin berjanji tidak akan mengkhianati Myung Soo karena mereka teman,belahan jiwa.

Myung Soo mengiyakan dan menegaskan sekali lagi kalau mereka adalah pacar. Jika mereka ikut workshop itu artinya mereka ikut tamasya. Bagaimana jika rahasia mereka berdua terbongkar?
Maka Hwa Yeong mengadakan rapat dengan Soo Jin,Myung Soo,Ra Ra dan Ji Ah. Hwa Yeong hanya ingin bekerja sama dengan mereka untuk mengarang cerita hubungan mereka berlima dan juga awal Soo Jin dan Myung Soo berpacaran. Tapi sebelumnya,Hwa Yeong ingin tahu keinginan rekan-rekannya itu dengan film tersebut.
Ra Ra ingin mendapat peran utama dalam peran tersebut. Ia harus mendapat 70 adegan dari 100 adegan yang ada. Hwa Yeong menawar untuk 55 adegan karena peran utama pria juga tak sebanyak yang diinginkan Ra Ra. Myung Soo dan Soo Jin tidak setuju pasti investor dan Jo Gwon yang menentukan karakter utama wanitanya. Hwa Yeong yang akan menanganinya.
 


Ji Ah juga minta keinginannya. Ia tidak ingin secara percuma-Cuma membantu Myung Soo. Ra Ra meledek seharusnya Ji Ah membantu Myung soo tanpa pamrih karena Myung Soo sudah menjadi budak di restoran Ji Ah. Ji Ah menyangkal kalau itu keinginan Myung Soo dan ia tidak pernah memintanya. Myung Soo mengiyakan. yang lainnya tak menyangka jika Myung Soo sebodoh itu.
Ji Ah tidak meminta peran penting dalam film melainkan ingin menjadi cinta pertamanya Myung Soo didepan Jo Gwon. Tidak ada yang setuju,karena hubungan mereka harus berbeda dari kenyataannya. Hwa Yeong menyarankan agar Ji Ah menjadi saudara kandung Myung Soo karena mereka terlihat mirip.
Setelah Ji Ah dan Ra Ra,Soo Jin ingin mengajukan keinginannya tapi tidak ada yang mendengarnya. Selanjutnya mengarang cerita tentang pertemuan Soo Jin dan Myung Soo.

Myung Soo bercerita kalau Soo Jin memberinya tumpangan ke Buncheon. Ji Ah dan Ra Ra tidak setuju jika ceritanya mirip karena kurang dramatis. Akhirnya mereka mengarang kalau Soo Jin dan Myung Soo bertemu di Pulau Jeju.
Soo Jin tersesat dan kelelahan karena berjalan mencari alamat. Datanglah Myung Soo dengan kudanya dan memberitahu Soo Jin bahwa tidak ada jalan jika Soo Jin berjalan ke arah sana. Tidak ada yang setuju dengan cerita dari Ra Ra,sudah jarang penduduk Pulau Jeju menunggang kuda.

Terulang adegan yang sama dan masih di Pulau Jeju,tapi kali ini Myung Soo dengan mobil mewahnya dan menawarkan tumpangan. Myung Soo tidak setuju dengan ide cerita itu,terlihat norak. 

Ra Ra memberi ide cerita lain kali ini Myung Soo dengan mobil pick-up. Akhirnya mereka setuju menggunakan cerita itu walau Soo Jin tidak setuju karena terlihat mirip adegan sebuah film.

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasiih atas komentarnya^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com